28

1.7K 231 13
                                    

Pritt

Pritttt

Disisi lain, anggota Karasuno harus menelan kenyataan yang pahit. Kekalahan telak. Karasuno kalah 3-2 dengan Siratorizawa.

Dengan peluit terakhir menandakan pertandingan berakhir. Para anggota gagak lantas berkumpul melingkari sang pelatih dengan wajah suram dan kepala yang tertunduk.

Mereka masih tak bisa apa-apa tanpa matahari kecil mereka.

Mereka tidak bisa membawa kemenangan untuk matahari kecil mereka.

Mereka masih belum bisa membawa matahari kecil mereka ke panggung yang lebih besar.

Mereka--

"jika pikiran negatif itu bisa membawa kemenangan maka aku tidak akan melarang kalian berpikir yang tidak-tidak" suara Ukai membuat kepala para anggota karasuno mendongak. Hawa suram tadi seketika hilang.

"tapi kalian tau, kekalahan ada bukan untuk di tangisi. Jadi sebaiknya kita makan dulu" ucap pelatih karasuno itu lagi, sembari berlalu pergi di ikuti para anak didiknya di bawah senyum Takeda dan dua manager.

Saat mereka berada di tempat makan yang biasa di datangi oleh pelatih Ukai. Sementara pelatih mereka memesan, anggota Karasuno duduk di sepanjang meja dengan wajah lesu dan keheningan yang menyelimuti.

Bahkan Noya dan Tanaka yang nontabenya tak bisa diam-pun, kini diam seribu bahasa. Saat makanan sudah datang, pelatih Ukai lantas duduk di sebelah Takeda sensei. Mereka berdua menghela nafas kala melihat anak didik mereka masih saja lesu.

"mau bertemu Shouyo?" saran Ukai, karena ia tak tau lagi harus mengatakan apa agar anak didiknya itu kembali bersemangat.

Sarannya di balas gelengan oleh semua anggota gagak, "kenapa?" tanya Takeda dengan alis terangkat, sangat langka ketika melihat anggota Karasuno tak mau bertemu dengan Shouyo, kau tau.

"tadi, tatapan Haru-nya Shouyo kayak mau bunuh seseorang" gumam Noya lirih tapi masih dapat di dengar dengan jelas. Ia yang paling depan tadi, dan tentu saja ia yang biasanya mengandalkan insting akan dapat dengan mudah menangkap aura tak mengenakan dari Haru. Dan tatapan itu...

"iya, dia kayak nyalahin kami gitu" timpal Daichi dengan kepala tertunduk, masih memikirkan masalah apa yang menimpa Shouyo sampai dia tak bisa ikut dalam pertandingan.

"kalian-kan tidak tau masalahnya apa, jadi itu bukan salah kalian" ucap Takeda sensei menenangi.

Anggota Karasuno hanya diam bergumam untuk menanggapinya. "sudahlah makan dulu dan aku akan mengantar kalian kerumah Hinata, sisanya kalian lakukan sendiri" ucap Ukai pada akhirnya, jengah dengan betapa tak semangatnya anak didiknya.

Para gagak itu lantas menatap satu sama lain, mengangguk serempak dan mulai mengucapkan "selamat makan" lantas suara denting sumpit dan mangkok mulai berbunyi.

~♥~

Seperti kata Ukai tadi bahwa mereka akan ke rumah Shouyo, kini mereka sudah ada di dalam perkarangan kediaman Nicolas. Ukai, Takeda, dan dua manager mereka meninggalkan mereka karena Daichi menyakinkan sensei bahwa mereka tidak akan membuat masalah.

Saat mereka di tuntun ke arah ruang yang mereka yakini sebagai ruang tamu. Mereka di persilahkan duduk sementara pelayan tadi mengatakan akan memanggil Shouyo untuk mereka.

Selama menunggu Shouyo datang, anggota gagak itu menatap ke seluruh penjuru ruangan, tampak mewah dengan perabotan seperti guci dari keramik yang tampaknya mahal. Atau pot bunga hias yang sepertinya juga dari keramik mahal.

My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang