04

4.7K 471 12
                                    

"Halmeoni!"

Eumji berteriak lantang dari atas tangga memanggil neneknya yang sedang duduk santai di sofa ruang tamu.

Badannya sudah wangi, piyama sudah diganti dress selutut berwarna maroon pilihan Taehyung dengan jepitan bermanik cherry di samping poninya.

Membuat kadar keimutannya meningkat tapi tidak dengan tingkahnya. Anak ini malah berlari turun kebawah, membuat Taehyung dilanda kepanikan dan cepat menyusul menyusul Eumji kebawah.

Sementara Luhan yang melihat Eumji berlarian di tangga langsung beranjak sembari berdecak pinggang,
"Astaga cucuku! Jangan berlarian seperti tadi, lihat babysittermu sampai panik begitu! Minta maaf dulu karena menjadi anak nakal!"

Luhan meninggikan beberapa oktaf suaranya ketika Eumji sudah di bawah.

Eumji tersentak kaget karena betakan dari neneknya. Ia benci dibentak.

Taehyung iba melihat Eumji yang hampir menangis. Ia mengangkat Eumji ke dalam gendingannya sambil menepuk punggung bergetar Eumji.

Anak ini sudah terisak pelan.

"Tak apa Eumji-ya. Lain kali jangan berlarian di tangga seperti itu lagi nanti kalau jatuh mau kakinya lecet?" tutur Taehyung lembut sambil menghapus jejak air mata Eumji.

Eumji menggeleng cepat dan memeluk leher Taehyung. Anak itu menenggalamkan wajahnya di area perpotongan leher Taehyung membuat empunya merasa kegelian karena hembusan nafas Eumji.

"Maafin Eumji karena nakal." lirih Eumji.

Taehyung menggeleng pelan sambil mengusap-ngusap punggung Eumji, "Tak apa sekarang Eumji sarapan dulu ya." titah Taehyung sambil melangkah menuju meja makan.

Taehyung sempat membungkuk sopan ke Luhan sebelum pergi ke ruang makan. Luhan membalas sapaan itu dengan sunggingan tipis  kemudian memperhatikan punggung sempit Taehyung dan Eumji yang di gendong.

Luhan bertekad dalam hatinya,
'Sepertinya ia cocok jadi menantuku huh! Aku akan menjodohkannya dengan Jungkook nanti!'

.
.

"Bagaimana? Sudah bertemu dengan babysitter Eumji?" tanya Jimin penasaran.

Jungkook mengedikkan bahunya diiringi gelengan pelan, "Belum. Aku belum bertemu dengannya, aku berangkat duluan sebelum dia datang ke rumah mungkin eomma sudah bertemu dengannya." jawab Jungkook masih fokus ke berkas-berkasnya. Dengan intonasi datar.

Tidak menatap ke Jimin saat berbicara.

Jimin mengangguk-ngangguk paham kemudian membalikkan badannya dan berjalan keluar dari ruangan Jungkook.

Tak ingin terlalu berlama-lama disana karena Jimin ada urusan dengan kepala divisi pemasaran di lantai tiga.

.
.

"Eonnie, jangan hanya mengawasiku terus! Sini ikut main sama Eumji!" ajak Eumji sambil beranjak dari karpetnya lalu menarik tangan kanan Taehyung untuk duduk bersila bersama.

Taehyung tersenyum. Ia mengusak gemas rambut Eumji dan mencubit hidung bengir Eumji membuat empunya terkikik geli.

Taehyung sudah ikut duduk bersila di hadapan Eumji, di depannya banyak boneka yang tersusun seperti mereka sedang perjamuan makan malam.

"Jangan memanggil eonnie. Sudah aku bilang, aku ini pria. Panggil aku oppa, oke?" bujuk Taehyung.

Entahlah saat Eumji memanggilnya dengan sebutan noona ada rasa aneh di dalam dirinya yang bergelojak. Rasa bahagia, mungkin?

Eumji menggeleng cepat dengan kedua tangan disilangkan di depan dadanya, bibirnya juga ikut dimanyunkan dan kedua mata bonekanya memicing tajam.

Raut wajah Eumji juga menjadi tertekuk sebal,
"Tak mau. Pokoknya Eumji akan terus memanggil eonnie! Eumm—atau Eumji panggil mama saja?" gumam Eumji sembari berfikir.

Taehyung sontak menggeleng cepat, "Tidak. Terserah saja Eumji, kamu boleh panggil aku noona tapi tidak dengan sebutan mama. Deal?"

Eumji tidak merespon hanya menatap Taehyung dengan pandangan yang sulit diartikan lalu mengalihkan pandangannya ke boneka Barbie yang sempat ia mainkan tadi.

Memainkan kembali boneka-boneka miliknya mengabaikan atensi Taehyung. Eumji mengambek.

Taehyung tersenyum kecut karena tidak ada respon dari anak manis itu, bahkan raut wajah anak itu semakin terkutuk sebal. Apa perkataannya salah?

()

My Cute Babysitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang