Jungkook membungkuk 35 derajat ke depan podium yang sudah terisi penuh oleh jejeran wartawan yang sudah siap meliput serta menulis semua fakta teraktual yang Jungkook beberkan ke publik siang ini. Tak melupakan beberapa penggemar Jungkook pun turut hadir di dalam aula pertemuan sehingga mempersempit kondisi tersebut, sedari tadi mereka menahan untuk tidak memekik kegirangan karena aura ketampanan Jungkook.
Selepas Jungkook memberi sapaan singkat ia segera duduk tegap di tempatnya, ekspresi datar dan menakutkan tak lepas dari wajahnya. Jungkook meneliti satu persatu yang hadir di ruangan tersebut, terlihat beberapa wartawan menegang di tempatnya berbeda dengan para penggemar di belakang sana. Para bodyguardnya ikut turun tangan menjaga ketertiban dan keamanan konferensi press pada hari ini.
Keadaan ruangan besar itu seketika hening ketika juru bicara yang ditunjuk langsung oleh Jungkook menaiki podium. Dia membungkuk setengah badan lalu memberikan kata sambutan, "Selamat siang semuanya, saya Yoon Yungson selaku juru bicara Tuan Jungkook. Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran kalian pada konferensi press hari ini.
– Saya mengharapkan tata krama kalian di konferensi pres pada hari ini, silakan mengajukan pertanyaan sesuai urutan yang sudah di tentukan sebelumnya, Terima kasih." ucapnya sopan seraya tersenyum tipis.
Selesai memberikan kata sambutan Yoon Yungson langsung turun dari meja mimbar lalu membalikkan badannya dan berjalan menuju meja panjang di tengah-tengah podium. Yungson memposisikan dirinya duduk di samping kanan Jungkook.
Yungson menghidupkan mic yang sudah di sediakan di meja tersebut, "Di persilahkan untuk mengajukan pertanyaan." pintanya lugas.
Satu persatu wartawan mulai mengangkat satu tangan mereka sambil menunggu di tunjuk. Sedangkan salah satu orang sebagai petunjuk atau malim mulai mengamati dan menunjuk satu wartawan.
Wartawan yang di tunjuk tersebut menurunkan tangannya lalu berdiri sambil memegang mic,
"Selamat siang Tuan Jungkook, saya Park Sungmin dari KQ Media. Apakah berita yang di sampaikan Tuan Jeon Sehun pada konferensi pres minggu lalu bahwa anda akan melangsungkan pernikahan itu benar? Terima kasih." ia duduk kembali setelah mengajukan pertanyaan."Ya, benar. Saya akan melangsungkan pernikahan dua minggu mendatang.." jawab Jungkook menggunakan mic agar suaranya terdengar.
Wartaman Park Sungmin mengangguk paham kemudian tangan lincahnya mengetik di laptopnya jawaban Tuan Jungkook.
Malim menunjuk wartawan lain yang mengangkat tangan mereka.
"Selamat siang Tuan Jungkook, saya Oh Yunseok dari WS media. Apakah awak media boleh meliput pernikahan anda nanti? WS media akan bekerja semaksinal mungkin memberikan yang terbaik untuk acara pernikahan anda nanti, Terima kasih." tawarnya dengan senyuman harapan serta membungkuk sopan lalu kembali duduk di kursinya.
Jungkook menyunggikan senyum tipis ketika salah satu media mengajukan diri secara sukarela meliput acara pernikahannya kendati demikian Jungkook sudah mengambil keputusan bahwa pernikahannya akan diselenggarakan secara tertutup terutama demi keselamatan Taehyung–calon istrinya.
"Sebelumnya saya berterima kasih atas tawaran anda tetapi saya sudah memutuskan bahwa acara pernikahan saya berlangsung secars tertutup tanpa diliput oleh media manapun. Saya harap yang lain dapat menerima keputusan saya." terang Jungkook.
Berlega hati, beberapa awak media yang hadir di konferensi pres bisa menerima keputusan Jungkook.
Merasa tidak ada yang mengajukan pertanyaan lagi, Yungson berdiri bermaksud mengakhiri konferensi pres pada hari ini tetapi baru saja ia berbicara seorang wartawan wanita dengan tidak sopannya berdiri dan menunda sesi penutup.
Para wartawan yang lain tentu saja merasa bingung dan kesal karena wartawan wanita itu lagi-lagi datang. Beberapa sudah mengenal jikalau wartawan wanita itu terkenal problematic.
Dengan rasa acuh wartawan wanita itu berdiri pongah dan tersenyum menggoda ke arah Jungkook membuat beberapa wartawan yang menyaksikan disana merasa mual dan Jungkook sendiri merasa risih.
"Benarkah Tuan Jungkook akan menikahi pria dari kalangan kelas bawah? Apa Tuan Jungkook tidak malu dengan status pasangan Tuan terlebih dia merupakan seorang lelaki?" tanya wartawan wanita itu.
Mendadak suasana ruangan besar itu berubah menegangkan karena aura gelap menguar dari tubuh Jungkook. Bahkan beberapa wartawan memaki wartawan wanita itu dalam hati, mereka kesal karena pertanyaan dari wanita tersebut.
Rahang Jungkook mengeras serta menajamkan pandangannya sesaat mendengar seksama pertanyaan tidak berbobot yang keluar dari wartawan wanita itu.
Akan tetapi Jungkook menahan emosinya walaupun tangannya gatal ingin menembak dahi wartawan wanita tersebut dengan pistol perak kesayangannya.
Yungson sudah mengkode dua bodyguard untuk segera mengusir wartawan wanita itu akan tetapi Jungkook melarangnya dengan lirikan maut.
Jungkook berdiri pongah lalu melepas satu kancing jasnya sambil berjalan angkuh menuruni tangga podium dan menghampiri tempat wartawan wanita itu berdiri.
Jungkook berdiri tepat di depan Yoora lalu merempas kasar mic yang berada di tangan wartawan wanita itu dan langsung membantingnya ke lantai sampai hancur hingga membuat suara nyaring menggema seluruh ruangan. Sontak para wartawan sekaligus para penggemar menutup telinga mereka karena suara bising itu sedangkan Jungkook masih berdiam di posisinya hanya saja auranya berkali-kali lipat lebih menyeramkan,
"Apa kau tidak diajarkan tata krama dalam berbicara? Dan apa pangkatmu menghina calon istriku Jung Yoora-ssi?" sungutnya menusuk.
"Kau hanya seorang wartawan yang menumpang nama dari salah satu stasiun televisi dan statusmu jauh lebih rendah daripada status istriku, sadar diri Yoora-ssi. Aku tidak memandang calon istriku dari gendernya, aku tulus mencitai calon istriku tanpa memandang apapun. Dengarkan perkataan aku baik-baik Yoora-ssi, jangan pernah menghina calon istriku atau aku akan menuntutmu hingga kau merasakan hidup di balik jeruji besi selamanya." kecam Jungkook
Wartawan wanita Jung Yoora merasa sangat malu sekaligus marah. Tanpa rasa bersalah, ia memacu cepat kakinya keluar darisana dengan wajah tertunduk malu, mengabaikan banyak pasang mata yang memandangnya penuh ejekan.
Jungkook memperhatikan gerak-gerik panik warwatan wanita itu saat keluar tadi dengan pandangan kelam lalu melirik bodyguard memberi kode singkat yang berada di belakangnya untuk mengejar wartawan wanita itu.
Kemudian Jungkook mundur beberapa langkah lalu membungkuk pamit dan melangkah keluar dari ruangan besar itu disusul juru bicara beserta para bawahannya.
Taehyung termenung di balkon kamar pribadi milik Jungkook, terus-menerus memikirkan perkatan wartawan wanita yang tak sengaja ia tonton di tv. Sebenarnya awal niat Taehyung hanya sedang duduk tapi ia merasa bosan juga jadia ia menyalakan televisi, mencari tontonan yang menarik untuk menghilangkan rasa bosannya.
Selang beberapa menit, channel itu berhenti di salah satu statisiun berita dan pupilnya melebar channel itu menampilkan live konferensi pres yang ternyata ada Jungkook disana. Spontan Taehyung tersenyum lebar bahkan ia terpesona dengan wajah serius Jungkook yang tersorot kamera. Senyuman lebar tak lepas dari bilah bibirnya selama menonton live tersebut akan tetapi saat memasuki sesi tanya-jawab, senyuman lebarnya mulai lentur tergantikan senyuman getir karena mendengar pertanyaan yang dilayangkan salah satu wartawan yang hadir disana.
Taehyung menghela nafas lalu menunduk dengan wajah tertekuk sedih. Tangan kanannya terangkat meraba area leher lalu meremat erat liotin hadiah dari Jungkook. Tiba-tiba perasaan mengganjal itu datang disaat yang tidak tepat, membuat Taehyung
Terima Kasih sudah menunggu cerita ini ♡
target 100 votes lanjut..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Babysitter
FanfictionTaehyung mendapat pekerjaan sebagai babysitter mengasuh seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang sedang dalam masa mode aktifnya. "Aku mau Jim, menjadi babysitter." Start: 11/05/2021 Fin: - ⚠️ : Semua karakter tokoh dalam cerita ini hanya fikti...