05

4.7K 459 13
                                    

Jungkook beranjak dari kursi kerjanya sembari merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku sekaligus bokongnya keram karena sudah lebih dari empat jam duduk disana tanpa beranjak sama sekali. Banyak proposal yang mengajukan kerja sama ke perusahannya, jadi Jungkook harus menelaah terlebih dahulu.

Jungkook menatap arlogi yang bertengger di tangan kanannya, jam sudah menunjukkan waktu 21.00 KST. Lagi-lagi ia ketinggalan jam makan malam bersama anaknya dirumah, pasti Eumji sedang menunggunya.

Nyatanya adalah tidak. Bocah manis itu sudah tertidur pulas sehabis dibacakan dongeng Cinderella oleh Taehyung.

Kembali ke Jungkook. Ia menyenderkan bokongnya ke pinggiran meja sembari bersedekap dada lalu melamun. Tapi lamunan Jungkook buyar ketika pesan masuk dari gawai miliknya.






2 messages from Eomma:

Kook
Cepat pulang kook, babysitter Eumji masih disini. Kau pasti ingin menyapanya sebentar, bukan?







Jungkook membaca pesan itu dengan seksama. Ah, iya juga. Jungkook hampir kelupaan soal kedatangan babysitter Eumji. Untung saja ibunya mengingatkan Jungkook.

Jungkook mengantongi gawainya lalu segera membawa tas jinjing miliknya. Jungkook ingin cepat pulang karena ia sungguh penasaran dengan babysitter pilihan Jimin.

.
.

"Tunggu sebentar ya Tae, Jungkook sedang dalam perjalanan kesini. Apa kau masih bisa menunggu sebentar?" tanya Luhan ragu-ragu.

Sejujurnya Luhan tidak tega melihat raut wajah Taehyung yang nampak kecapean tapi egonya lebih besar untuk menahan Taehyung disini. Hanya ingin memperkenalkan Jungkook ke Taehyung pilihan yang tepat, bukan?

Taehyung tersenyum kotak walau ia tengah menahan rasa kantuknya, "Tak apa nyonya Jeon. Saya masih bisa menunggu."

Mulut dan pikirannya tidak singkron. Padahal dalam pikirannya hanya ingin tidur-tidur-tidur sedangkan mulutnya justru melontarkan balasan seperti tadi.

Taehyung menahan untuk tidak menguap lebar di depan nyonya Jeon. Tidak sopan jika menguap di depan orang yang lebih tua.

Taehyung mengulum bibirnya dan kedua mata kucingnya mengerjap beberapa kali dengan ekor mata yang terus melihat kesana-kemari.


Ceklek!



Pintu utama terbuka setengah diiringi seorang pria muda yang masuk ke dalam. Taehyung dan Luhan menengok bersamaan ke arah pintu.

Luhan tersenyum lebar lalu beranjak dari sofa menghampiri anaknya yang tengah berjalan menuju ruang tamu sedangkan Taehyung hanya berdiri namun diam di tempat. Hanya pandangannya tertuju ke pria yang berjalan menghampiri Luhan.

Taehyung terpana bahkan bergumam, "Tampan." namun ia segera menggeleng sambil menunduk malu. 

Jungkook menatap lekat seorang pria manis berambut mullet yang berdiri menunduk. Jungkook ikut memuji dalam hatinya, 'manis'.

Mereka dalam kecanggungan beberapa saat sebelum suara Luhan memecahkan keheningan diantara mereka,
"Taehyung, ini Jungkook papanya Eumji."

Taehyung mendongak lalu membungkuk sopan  "Selamat malam Tuan Jungkook." sapa Taehyung dengan senyuman yang terpatih diwajah lelahnya.

Jungkook ikut membalasnya dengan sapaan singkat dan tersenyum tipis,
"Malam Taehyung."

Mereka saling melempar senyuman membuat Luhan yang berada di antar mereka yang terpisah beberapa jarak seperti obat nyamuk.

Luhan memperhatikan dua sejoli itu bergantian setelahnya ia berdehem keras membuat kedua sejoli itu tersentak.

Taehyung menunduk malu dan Jungkook mengusap tenguknya yang tidak gatal.

"Kook, antarkan Taehyung pulang. Bahaya jika ia pulang sendirian selarut ini." suruh Luhan pelan.

"Tak usah nyonya, saya masih bisa naik bus. Flat saya tidak jauh darisini nyonya." tolak Taehyung halus.

"Tidak Taehyung, biar aku yang mengantarmu pulang. Tunggu sebentar, aku menarub tasku di kamar dulu."

Tanpa mendegar lontaran Taehyung selanjutnya. Jungkook sudah berjalan menuju kamar pribadinya yang berada di ujung.

Taehyung menghela nafas karena merasa tidak enak bahkan ia menengok belakang untuk memeriksa Tuan Jungkook. Sedangkan Luhan diam-diam memekik senang karena nampaknya Jungkook mulai menunjukkan ketertarikannya ke Taehyung.

.
.

Keheningan sangat terasa di dalam mobil Jungkook. Tidak ada yang membuka topik pembicaraan, hanya ada suara deru mesin dan ban yang bergesekkan dengan jalan.

Taehyung sempat merutuki kebodohannya karena sempat berbohong tadi. Aslinya, flat Taehyung itu agak jauh. Kalau di hitung, sekitar 30 kilometer dari rumah Jungkook.

Badan Taehyung bersender di pintu mobil sedangkan tangan kirinya ia pakal untuk menopang dagunya. Menikamti pemandamgan di malam hari, pemandangan jalan raya kota maksudnya.

"Taehyung."

Taehyung tersentak ketika Jungkook memanggilnya.

Ia meneggakkan tubuhnya lalu melirik ke arah Jungkook yang juga sedang menatapnya tapi kedua tangannya sibuk menyetir.

"Y-ya Tuan Jungkook?"

"Panggil aku Jungkook saja. Umur kita hanya selisih 4 tahun dan aku bukan bapak-bapak jadi panggil aku dengan nama saja." jawab Jungkook sedikit beecanda, pandangannya sudah beralih mengarah ke jalanan.

Apa sekarang Jungkook sedang mencoba untuk melawak?

Patut diapresiasikan namun sayang sekali Taehyung tidak tertawa justru tengah menahan ia malunya.

Jungkook melirik sebentar ke Taehyung yang nampak menahan malunya. Walau keadaan mobil yang minim pencahayaan, Jungkook masih bisa melihat serabut merah di pipi tembam Taehyung.

Sehabis itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka hingga mobil Jungkook sampai di tujuannnya yaitu flat Taehyung.

















Revisi ini sedikit berdampak adanya perubahan pada beberapa scenenya, monggo dibaca ulang 🙏

My Cute Babysitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang