"Janji paling sulit untuk kamu penuhi adalah menepati semua janji yang pernah kamu ucapkan."
Taehyung tidak bisa berjanji apapun, ia telak bungkam. Merenungkan setiap rangkaian kata yang keluar dari mulut Eumji. Taehyung memang tak ingin meninggalkan pekerjaan karena berat untuknya namun seiring berjalannya waktu ada saatnya ia harus pergi dan memilih jalan lain, bukan?
Eumji melepaskan pelukan dari Taehyung. Ia menyodorkan jari kelingking mungilnya ke depan wajah Taehyung. Walau masih dengan wajah sembab Eumji justru tersenyum lucu, "Janji?"
Mata hazel Taehyung mengerjap pelan, tangan kanannya bergerak menggapai jemari Eumji lalu menangkupnya sambil tersenyum getir,
"Eumji-ya, Taetae eonnie sangat menyayangimu melebihi apapun." ujarnya mengalihkan pembicaraan tentang janji sebelumnya.Eumji tersenyum lebar dan memeluk leher Taehyung kembali. Suasana kamar yang tadinya suram berubah cerah, Eumji sudah kembali seperti sedia kala─menjadi anak periang seperti sedia kala.
Ceklekk
Pintu kamar Eumji terbuka dari luar, siapa lagi kalau bukan Jungkook yang memasang air muka masam sangat tidak bersahabat berbeda dengan kondisi langit yang cerah.
"Kalian berdua kenapa lama di kamar? Mana seragammu? Kenapa belum memakainya? Dan Tae, kenapa berlutut begitu di depan Eumji? Apa kalian sedang bermain hompipa?" cecar Jungkook dengan banyak pertanyaan, alisnya terangkat satu dan wajahnya merengut masam.
Eumji keblalakan karena papanya tiba-tiba membuka pintu tanpa permisi. Taehyung beranjak berdiri sambil berdiri. Sedikit salah tingkah, dengan tatapan mengintimidasi Jungkook saat ini.
Eumji yang sudah terbiasa dengan tatapan papanya malah mendengus jengah dan turun dari ranjang─berdiri pongah.
"Papa cerewet! Ini Eumji baru saja ingin mengganti seragam, Papa tunggu di bawah saja. Kamar Eumji penuh jika Papa masuk ke dalam." ketusnya yang mana membuat Jungkook terhenyak di posisinya.
Jungkook mendelik kesal sekaligus pundung. Tak ingin bertambah kesal Jungkook segera keluar dan menutup kasar pintu kamar putrinya, ia melenggang pergi kembali meneruni lantai bawah.
Jungkook tak menyadari Eumji cekikikan di dalam sana. Taehyung yang menyimak kedua anak-ayah itu hanya geleng-geleng, merasa gemas karena tingkah laku Eumji.
"Taetae Eonnie, Apa sekolah itu menyenangkan?" tanya Eumji polos.
Taehyung sebenarnya tak pernah menempuh pendidikan, sedari kecil ia sudah tinggal di panti asuhan dan belajar secara mandiri lewat perpus kecil di pastinya. Taehyung merasa tak yakin dengan jawabannya nanti tapi ia berusaha memberikan respon positif untuk Eumji.
Taehyung gestur nampak tengah berfikir setelahnya ia tersenyum kotak ke Eumji yang tengah menatap ke arahnya,
"Eumm, menyenangkan! Nanti di sekolah Eumji bisa kenal teman-teman baru, Eumji mendapat banyak ilmu yang diajarkan oleh gurumu. Sangat menyenangkan, bukan?" jawabnya luwes sedikit hiperbola.Kedua mata boneka Eumji sontak berbinar cerah matanya berkedip-kedip lucu, "Jinjja?! Taetae eonnie tidak berbohong kan?" tanyanya ragu. Eumji merasa tak yakin dengan jawaban babysitter kesayangannya.
Taehyung mengangguk-ngangguk yakin dengan senyuman kotak yang masih terpatih di wajah manisnya. Jungkook yang tengah menyetir sedari tadi menyimak perbincangan mereka. Jungkook menyuggikan senyumnya, ia bersyukur karena Taehyung hadir dalam hidupnya.
'Aku harap kita bisa terus bersama dan memilikimu seutuhnya Tae...'
Byurrr
Jimin langsung tersadar dari pingsan karena guyuran air seember. Jimin menyipit lalu mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang menusuk pas ke retina matanya, kepalanya terasa pening seperti abis di hantam batu besar dan tubuhnya basah kuyup.
Jimin tak bisa leluasa bergerak karena kedua tangannya terikat di belakang sandaran kursi dan kedua kakinya terikat di sisi kanan-kiri kaki kursi itu.
"Siapa kau?!" pekik Jimin marah saat menengok ke arah samping, matanya memicing tajam saat melihat seseorang bertubuh besar tengah memegang ember yang sudah kosong persis berdiri sampingnya memasang wajah datar.
"Lepaskan!" Jimin terus memberontak meminta melepaskan semua ikatan tali tambang di tubuhnya. Ia mengerang marah bercampur sakit karena tubuhnya yang terikat tidak sengaja bergesek dengan ikatan tapi tambang itu, matanya menelusuri ke seluruh penjuru ruangan sempit dan minim pencahayaan. Apa ia sedang di sekap sekarang?
Jimin sedang di sekap di negara asing. Jimin masih menebak satu nama di angannya, nama yang seharusnya sudah terukir di batu nisan.
Pintu berlapis besi yang sudah berkarat di beberapa sisi terbuka lebar berbarengan seorang wanita berpakaian cukup ketat masuk dengan dua bodyguard di belakangnya.
"Selamat datang kembali Park Jimin-ssi, tak kusangka kau masih lemah dan mudah di bodohi sama seperti 6 tahun lalu." seruan ejekan dari wanita itu dengan senyuman remeh.
Rahang Jimin mengeras, urat-urat lehernya menyembul kontras dengan kulit putihnya dan pandangan matanya kian menggelap setan menusuk. Dalam hatinya ia tengah menertawakan kebodohannya sendiri, wanita ini yang sekarang tengah berdiri angkuh di depannya tidak mudah untuk di lenyapkan bahkan kecelakaan beruntun itu tidak membuatnya mati. Harusnya Jimin lebih waspada.
Ruangan temaram dan pengap itu sempat hening sebelum wanita itu mengkode salah bawahannya untuk mendekat ke Jimin. Sesuai perintah salah satu bawahan tadi mendekat dan menunjukkan selembar foto ke Jimin.
Mata Jimin melesat menatap lamat foto itu dan matanya sontak melebar. Jimin berteriak lantang dengan suara seraknya,
"JANGAN BERANI MENYENTUHNYA SHIN SHINYE! TAEHYUNG DAN ANAKNYA TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN PEMBALASAN DENDAMMU!"
Wanita yang tak lain adalah Shinye malah menunjukkan senyum mengerikannya dan tertawa anggun, merasa lucu mendengar amukan Jimin. Sudah puas tertawa, wajahnya berubah serius dan sudut bibir tertarik ke atas.
Suara ketukan high heels bergema di ruang sempit itu. Shinye berjalan dengan gaya anggunnya mendekati Jimin yang menatap Shinye lekat dengan wajah memerah padam menahan amarah. Shinye menunduk dan memajukan wajahnya tepat di samping telinga, ia memberikan sejenak tepukan di bahu Jimin sebelum berbisik sesuatu yang membuat mata Jimin melotot.
"Brengsek!"
Apa book ini masih menarik?
Maaf lama update karena perbedaan waktu yang ketara, aku susah ngimbanginnya :(
![](https://img.wattpad.com/cover/276912414-288-k519305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Babysitter
FanfictionTaehyung mendapat pekerjaan sebagai babysitter mengasuh seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang sedang dalam masa mode aktifnya. "Aku mau Jim, menjadi babysitter." Start: 11/05/2021 Fin: - ⚠️ : Semua karakter tokoh dalam cerita ini hanya fikti...