18

2.1K 225 12
                                    


Dikhusukan untuk chapter ini, kehidupan masa lalu Taehyung. Mulai ada titik terang yang muncul dan teka-tekinya gampang ke tebak kok ehehehe



Dulu sebelum Taehyung diadopsi oleh keluarga Park ia sudah tinggal lama di sebuah panti asuhan didaerah Daegu, bisa di bilang sejak ia bayi. Saat umurnya menginjak 10 tahun ada seorang pria paruh baya menghampirinya dan mengatakan bahwa ia akan ikut pergi bersama pria paruh baya itu ke Seoul. Awalnya Taehyung tak mau ikut dengan pria asing di matanya dan tidak ingin berpisah dengan teman-temannya disana dengan berbagai bujukan dan iming-iming kecil akhirnya Taehyung kecil pun luluh dan mau ikut bersama pria baruh baya yang akan menjadi ayah tirinya nanti.

Sesampainya Taehyung di Seoul bersama pria paruh baya tadi, tubuh mungilnya di gendong oleh pria yang sekarang berstatus sebagai ayahnya.

"Apa Taehyungie senang?" tanya pria paruh itu sembari menatap ke arah Taehyung dengan senyuman tipis. 

Taehyung mengangguk lucu dengan senyuman kotak yang terpatih di wajah gembulnya, "Huum! Taehyungie senang appa, terima kasih!" pekiknya riang lalu memeluk leher ayahnya.

Ayah Park sengaja meminta Taehyung memanggilnya dengan sebutan 'Appa' karena mulai sekarang ia adalah ayah Taehyung walau hanya di atas kertas.

Lantas senyuman pria paruh baya itu semakin mengembang dan ia kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda. Ayah Park akan membawa Taehyung pulang ke rumahnya dan memperkenalkan Taehyung kepada putra sulungnya.










Tahun kian berlalu, Taehyung kecil sudah beranjak dewasa menjadi pemuda manis dengan senyuman kotak dan sifat mandiri melekat di dalamnya. Taehyung tidak pernah di sekolahkan karena perekonomian keluarga kecilnya yang hanya mampu menyekolahkan kakaknya saja, tak apa ia malah senang ia belajar hal lain seperti mengurus pekerjaan rumah terutama dalam urusan memasak, ayahnya jago sekali memasak.

Yang Taehyung tahu tentang pekerjaan ayahnya, beliau merupakan seorang buruh pabrik dengan gaji yang tidak selalu menentu kadang dia harus mencari sambilan lain setelah pekerjaan di pabriknya tentunya semua hasil jeri payahnya itu ia peruntukan untuk biaya sekolah Bogum yang cukup mahal sesuai keinginan anaknya, bahkan ia tidak memerdulikan kesehatannya sendiri.

Kini umur Taehyung menginjak 18 tahun, tak terasa sudah delapan tahun ia tinggal bersama ayah dan kakak tirinya. Ayahnya sudah tidak bekerja lagi sejak sering sakit beberapa tahun silam dan Taehyung yang harus mengganti ayahnya yang bekerja. Tentu saja bukan hal yang mudah untuknya, walau ia memiliki kelebihan namun itu saja tidak cukup untuk mencari pekerjaan layak di kota ia harus memiliki ijazah minimal tamatan SMA.

Perlu waktu yang lama sampai ia berhasil di terima di salah satu kedai. Ada seorang nenek baik hati menerimanya bekerja disana sebagai pelayan dan Taehyung mengucapkan banyak syukur sekaligus rasa terima kasih.

Taehyung harus bekerja giat karena yang jadi penopang hidup ayahnya saat ini hanya dirinya. Kakaknya yang merupakan anak kandung dari ayahnya itu justru kabur dari rumah dan tidak pernah pulang, meninggalkan setumpuk hutang yang sekarang menjadi tanggung jawab Taehyung.





Setiap kali Taehyung pulang ke flat ia akan mendengar suara pecahan piring atau vas bunga dan melihat kondisi ayahnya yang babak belur. Taehyung marah namun terlalu takut untuk melawan orang-orang jahat itu, ia berlari menuju ayahnya yang masih di injak-injak oleh dua orang berbadan besar. Menerobos oramg-orang itu dan berusaha sekuat mungkin  melindungi ayahnya, walaupun ia ikut terkenal ijakan keras dari panfoel yang mereka pakai.

"Bayar semua tunggakan hutang Park Bogum sialan! Kalian berdua, jika dalam waktu seminggu tidak bisa membayarnya. Jangan harap kalian bisa menghirup udara segar lagi! Mengerti?!" Ancam salah satu pria bertumbuh besar yang memiliki wajah menyeramkan dengan banyak tatto di sekujur tubuhnya.

Taehyung mengangguk-ngangguk cepat, ia masih memeluk tubuh ringkih ayahnya berusaha melindunginya, ayahnya sudah meringkuk ketakutan dengan keadaan cukup mengenaskan.

Taehyung tidak berani mengangkat kepalanya sampai kelompok penagih hutang itu pergi dari flatnya. Mereka pergi, Taehyung baru berani mendongak dan menatap ayahnya.

Ringisan samar keluar dari bibir pucat ayahnya. Taehyung mengigit bawahnya menahan tangis, ia sungguh tak tahan melihat kondisi ayahnya.

"Appa, kenapa tidak kabur saat mereka kemari huh?! Aku sangat khawatir, lihat wajah appa jauh dari kata baik-baik saja! Ayo, kita ke rumah sakit supaya appa mendapat penanganan segera." ucap Taehyung cemas dengan suara setengah serak. Ia menghapus cepat jejak air mata yang sempat turun membasahi pipinya, anak lelaki tidak boleh cengeng.

Cepat-cepat Taehyung berdiri namun tangannya di cekal oleh tangan gemetar ayahnya. Dengan keadaan sekarat ayahnya masih bisa tersenyum dan menggeleng menolak opsi anaknya, "Appa baik-baik saja ini hanya luka kecil. Sudah tak apa Taehyungie, ambil kotak obat disana dan obati appamu ya.." pinta ayahnya dengan kekehan renyah di akhir ucapannya, padahal tubuhnya terasa remuk semua.

Tangisan Taehyung pecah saat itu juga. Air mata yang sedari ia tahan di pelupuk matanya kini berlomba-lomba turun, pertahannya runtuh.

Taehyung menunduk sambil menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan. Isakan memilukan membuat hati Ayah Park terasa tercubit, "Sssh... Jangan menangis anak appa yang manis. Appa disini, appa bersamamu. Sudah ya..."

Ayahnya menarik tubuh Taehyung untuk di dekap di dalam pelukan hangat itu dan Taehyung pun tidak menolaknya, semakin menangis hebat membasahi kaos abu-abu yang ayahnya pakai sekarang.

Ayah Park menepuk-nepuk pelan pundak bergetar itu membiarkan Taehyung menangis mengeluarkan semua unek-uneknya yang terpendam sejak lama. Ayah Park memejamkan kedua matanya dan menarik nafas sedalam-dalamnya, ia tidak boleh menangis di depannya.














'Maafkan saya Tuan Muda Taehyung, saya lalai menjaga anda dan gagal membahagiakan anda seperti janji saya kepada Nyonya Kim.'










Ada yang berhasil menyimpulkan atau malah  semakin bingung?

My Cute Babysitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang