Jika kalian diberi pilihan siapa yang kalian nanti,
Cinta pertama atau cinta terakhir?Jungkook melepas pangutannya, ia ingin bersangkut mundur namun Taehyung meremat kemeja miliknya seolah menahan Jungkook untuk memperkikis jarak diantara mereka. Bisa dilihat, muka kedua sejoli itu emerah padam lebih lagi Taehyung hingga ke telinga, Jungkook terkekeh lucu dan mengecup kilat ujung hidung mancung Taehyung.
"Mungkin ini terlalu cepat untukmu tapi aku sudah menyukaimu Kim Taehyung. Aku sudah jatuh dalam pesonamu, kamu bagai malaikat tanpa sayap yang hadir dalam hidupku. Terima kasih sayang..." ungkap Jungkook tanpa ada keraguan dalam ucapannya.
Taehyung rasanya ingin pingsan sekarang, kata-kata Jungkook terlalu manis untuk didengar.
Taehyung menunduk malu. Perlahan tangannya menelusup ke dua sisi tubuh Jungkook untuk dipeluk, ia menempelkan telinganya persis di depan dada Jungkook yang berdetak kencang.
Tak bisa dipungkiri Taehyung sangat bahagia. Cinta pertamanya terbalaskan dan Jungkook pun ikut bahagia karena ia bisa merasakan cinta untuk keduanya kalinya.
Ada harapan besar hubungan mereka bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius tanpa hambatan.
"Sialan! Kemana si Jeon itu?! Kenapa dia lama sekali sih?" gerutu Taemi kesal, tubuhnya sedang bersandar di pagar pembatas dengan wajah tertekuk.
Taemi kesal karena Jungkook dengan seenak jidatnya menitipkan Eumji ke dirinya dan bertambah kesal lagi saat Heejin mengizinkannya padahal niatnya kesini jauh-jauh untuk kencan sudah hancur berantakan.
Menyesal dia sok akrab dengan Jungkook beberapa jam lalu.
Heejin sangat suka bermain dengan anak-anak dan tidak enakan menolak sesuatu beda dengan Taemi yang tidak suka mereka karena mereka menyebalkan.
"Taetae eonnie!" pekik Eumji keras sambil melambaikan tangannya ke Taehyung.
Heejin mengikuti arah pandang Eumji dan ia menajamnkan penglihatannya. Heejin berkedip beberapa kali bahkan ia mengucek matanya, kenapa lelaki itu mirip sekali dengan pacarnya?
Disana, Taehyung tersenyum cerah dan mempercepat langkahnya mengabaikan Jungkook yang masih kesemsem dengan wajah ayu Taehyung apalagi ia sempat gagal fokus melihat bibir tebal Taehyung mengkilap.
Bruk!
"Taetae eonnie kemana saja?" tanya Eumji polos kini ia bergelayut di kaki kiri Taehyung.
Taehyung tersenyum sambil menunduk lalu menggendong Eumji dan mengusak gemas ujung hidungnya ke dada Eumji. Taehyung terkekeh saat itu memekik senang.
Taemi yang memperhatikan mereka dari jauh ikut tersenyum dan hatinya merasa lega karena adiknya hidup dengan baik. Berkat perjuangan selama bertahun-tahun dan berani menentang perintah ayahnya, akhirnya Taemi berhasil menemukan adik kandungnya yang tak lain Taehyung.
Taemi masih terlalu kecil melindungi adiknya dulu namun sekarnag adiknya sudah didepan matanya dan ia bertekad melindungi keduanya. Ayahnya benar-benar memisahkan Taemi dengan adik kandungnya hanya karena Taehyung yang notabenya lelaki memiliki kelainan yaitu memiliki rahim, membuat ayahnya murka dan membuang Taehyung yang baru lahir.
Ibunya bahkan hampir gila karena kehilangan Taehyung dan tanpa perasaan sama sekali ayahnya mengurung ibunya di rumah sakit jiwa sampai bertahun-tahun.
Kim Jaewook━ayah kandung Taehyung beserta ayah Taemi adalah seorang lelaki yang gila harta dan kekuasaan.
Kegiatan bercinta Jimin dan Yoongi istrinya terganggu karena deringan ponsel dari nomor asing. Jimin menggerutu kesal bahkan ia mengajak rambut frsutasinya, penisnya sudah siap masuk ke dalam lubang hangat Yoongi namun ponsel sialan itu menggangunya.
Yoongi yang tadinya sudah terbawa suasana menjadi tersadar penuh dan langsung menyikut perut Jimin untuk menjauh.
"Sana angkat telfonmu! Tak ada sex aku sudah tidak minat!" kesal Yoongi sambil memiringkan tubuhnya membelakangi Jimin yang sudah terduduk di pinggir kasur dengan keadaan mengenaskan. Ia sudah menggunakan kembali boxernya walau penisnya masih menegak di dalam sana.
Jimin segera mengambil ponselnya yang bergetar ribut. Jimin mengangkatnya tanpa melihat nomor siapa yang menelfonnya.
"Kau mengangguku sialan! Ada apa?!" kesal Jimin tepat saat ia menerima panggilan itu.
'Maaf jika saya mengganggmu Tuan Park. Saya hanya ingin menyampaikan hal penting. Ini soal keadaan pasien.'
"D-dokter George? Ah, maaf jika perkataan saya terlalu kasar tadi. Ada apa? Apa yang ingin dokter katakan tentang dia?" tanya Jimin serius sekaligus merasa tidak enak di awal perkataan tadi.
'Pasien sudah berhasil melewati koma Tuan Park dan sebentar lagi pasien akan terbangun. Besar kemungkinan pasien akan shock berat saat mendengar kabar ia lumpuh total sebab kecelakaan 6 tahun lalu.'
Jimin meremat ponsel yang berada di genggamannya dan mulai mendengar kabar tidak mengenakan di telinganya, "T-tidak mungkin! Jangan bercanda dokter! Aku sudah menyuruhmu melepas semua alat yang ada di tubuhnya, kenapa sekarang ia malah terbangun dari komanya hah?!" sungutnya penuh emosi.
'Maaf Tuan Park saya tidak tega. Dia━'
"Persetan! Aku tidak peduli, aku akan segera terbang ke sana. Kau sangat tidak becus dokter George, aku cukup kecewa dengan hasil kinerjamu." ucap Jimin tepat setelah menutup panggilan itu secara sepihak.
Jimin melempar ponsel miliknya ke lantai hingga pecah, ia mengerang frustasi karena rencananya akan gagal jika dia hidup.
"Arghh! Sialan! Sialan! Haruskah kau mati! Sialan! Aku tidak membiarkanmu kembali ke Jungkook untuk selamanya, Shin Shinye!"
Waduh Jimin kenapa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Babysitter
FanfictionTaehyung mendapat pekerjaan sebagai babysitter mengasuh seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang sedang dalam masa mode aktifnya. "Aku mau Jim, menjadi babysitter." Start: 11/05/2021 Fin: - ⚠️ : Semua karakter tokoh dalam cerita ini hanya fikti...