25

2.4K 216 24
                                    

Hai? Kalian gimana kabarnya?
Semoga sehat-sehat terus yaaa ♡♡







Kehadiran Taehyung membawa banyak perubahan di lingkup keluarga Jeon. Sepulangnya Tuan Jeon dan Nyonya Jeon, suasana rumah terasa hidup lagi di tambah kesembuhan Eumji beberapa hari lalu.

Kini anak manis itu bisa berakitivitas normal, membuat suasana rumah di pagi hari ramai karena pekikan riangnya memanggil eonnie kesayangannya.

"Taetae Eonnie!"

Teriakan itu menggema ke seluruh penjuru ruang bawah membuat Taehyung yang berada agak jauh yaitu di dapur masih bisa mendengar teriakan Eumji.

Taehyung tersenyum geli mendengar pekikan riang anak itu disana.

Sedangkan Eumji berlari ke arah dapur lengkap mengenakan seragam TK serta tas motif Little Pony di punggung. Tak lupa kuncir kepang dua. Anak ini sudah siap berangkat sekolah.

"A-aduh cucuku! Jangan berlari! Astaga!" tegur Luhan dengan decakan menahan gemas, sayangnya teguran itu hanya di anggap angin lalu.

Luhan geleng-geleng tidak habis pikir. Segera ia menyusul anak itu padahal niatnya ingin duduk santai di sofa ruang tamu namun urung dan niatnya menjadi ingin menemui Taehyung─ekhm calon menantunya.

Sesampai di area ruang makan yang bersebrangan dengan dapur, Luhan lebih memilih duduk di kursi pantry dapur. Matanya tak lepas memandangi interaksi Taehyung dan Eumji.

'Mereka serasi, persis ibu dan anak.'

Luhan ikutan tersenyum ketika melihat interaksi mereka. Sesekali terkekeh karena tingkah usil Eumji menganggu Taehyung yang sedang memasak sarapan. Luhan masih bisa menyimak walau samar-samar.

"Yeobo? Kau baik? Tidak kesambet setan lewat..kan?" tanya Sehun polos.

Luhan terpanjat kaget mendengar suara berat suami tepat berdiri belakangnya. Senyuman khasnya luntur seketika terganti dengan wajah keruh serta tatapan maut ke suaminya. Mendelik kesal, otaknya bertanya-tanya...

'Sejak kapan suaminya bangun dan berdiri di sampingnya?'

'Kenapa aku tidak sadar sih?!'

"Aish, kamu menyumpahiku kesambet setan beneran huh?! Sudahlah aku ngambek karenamu, dasar perusak suasana!" desis Luhan. Langsung saja ia berdiri meninggalkan pantry dapur dengan langkah kaki terhentak-hentak, membiarkan suaminya di landa kebingungan.

Sehun melongo, "Aku salah apa?" gumamnya sambil menggaruk kepalanya. Bingung, kenapa istrinya galak sekali padahal masih pagi.

.

.

.

Taemi terduduk diam dengan kedua kaki tertekuk ke belakang, tubuhnya bersandar di tembok kayu. Tatapannya kosong tapi air matanya lolos membasahi pipinya, membiarkan matanya perih dan memerah. Matanya hanya terpaku ke foto ibunya di depan sana.

Heejin setia menggenggam tangan dingin Taemi, hatinya terasa teriris melihat kondisi kekasihnya. Beberapa kali tangan kanannya ia guna untuk menghapus bekas air mata Taemi.

Beberapa orang yang memberi penghormatan terakhir untuk ibunya tadi saat ini tengah berkumpul menikmati beberapa cemilan serta soju di ruang yang sudah disediakan.

"Eomma, kenapa meninggalkanku secepat ini? Kenapa eomma memilih menyerah semudah itu hm? Aku... tidak bisa eomma... tidak bisa... aku gagal mempertemukan Taehyung denganmu eomma padahal aku sudah berjanji padamu.. Maaf... hiks Maaf..."

Tangisan Taemi memecah keheningan di ruangan itu. Heejin mengigit bawahnya berusaha kuat, dia menarik tubuh tubuh ringkih Taemi ke dalam pelukannya.

"Ssst... Menangislah... Aku disini..."

Pelukan mengerat, Heejin mengusap lembut punggung Taemi sedangkan Taemi sendiri mencengkram kuat hanbok milik kekasihnya dengan isakan yang masih terdengar tapi berangsur-angsur memelan.

"Nak..."

Suara serak memberat itu seolah memanggilnya namanya. Emosi Taemi meluap sontak melepas pelukan Heejin dan berdiri tegap lalu berbalik dan menerjang seseorang yang memanggilnya.

"BRENGSEK! EOMMA MENINGGAL KARENA ULAHMU! KAU PUAS?! HAH?!" Taemi berteriak murka meluapkan seluruhnya emosinya di depan wajah pria berumur itu. Kedua tangannya mencengkram kedua kerah orang yang sangat ia benci tak lain, ayah kandungnya.

Mata memerah serta membengkak milik Taemi bersibobrok dengan mata kelam milik ayahnya Kim Jaewook. Tatapan mata Taemi menyiratkan kekecewaan luar biasa dan penuh luka.

Jaewook paham sirat tatapan itu.

Menyaksikan aksi Taemi yang terbilang kurang sopan, dua bawahan di belakang Jaewook ancang-ancang ingin menarik Taemi menjauh dari tuannya namun tangan kanan Jaewook menahan dan memberikan perintah untuk tidak mendekat.

"JAWAB BRENGSEK! KAU BISU?!" lagi-lagi Taemi berteriak dengan suara bergetar menahan isak tangisnya. Nafasnya memburu dan cengkraman di kerah baju milik Jaewook semakin mengerat bahkan Jarwook merasakan lehernya tercekik.

Rasanya Taemi ingin menghabisi orang di depannya hingga mati.

Peduli setan, dia ayah kandungnya.

Tatapan Jaewook tidak berubah, tetap datar dan sulit di tebak.

Jaewook menahan kedua tangan anaknya agar tidak terlalu keras mencekiknya, "Istriku, ibumu meninggal bukan karena ulah bejatku. Dia menghembuskan nafas terakhirnya karena tensinya tiba-tiba menurun. Aku sudah berusaha menekan-nekan jantungnya agar tidak melemah namun─

"Pembohong! Kau berbohong! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kau berusaha membunuh eomma! Tutup mulutmu brengsek! Pergi darisini, aku tidak peduli!"

Cengkraman itu terlepas setelah Taemi mengatakan semuanya.

Mendengar ucapan Taemi tidak membuat Jaewook marah, justru hatinya merasa tercubit karena Taemi─anaknya sungguh membenci dirinya.

Jaewook menatap dalam foto istrinya di depan sana, ia ingin mengatakan maaf yang sebesar-sebesarnya serta merengkuh anaknya sendiri di dalam pelukannya namun seluruh tubuhnya seolah kaku bahkan Jaewook sampai tidak menyadari...

Prang!

Anaknya melempari guci berisi sisa dupa ke arah Jaewook membuat pelipis Jaewook berdarah terkena serpihan pecahan guci serta bajunya kotor karena sisa abu dupa.

"Pergi dari sini sialan! Jangan pernah menemuiku lagi karena mulai detik ini aku bukan anakmu, aku membuang marga 'Kim' di depan namaku. Anggap saja anakmu sudah mati seperti kau membuang adikku 19 tahun lalu dan jangan berani berkunjung pergi ke tempat abu eomma, Kim Jaewook-ssi!"

Apa semua sudah terlambat nak?






Maaf atas keterlambatan update karena akunku sempat ke log out hampir tidak masuk... 🙏

My Cute Babysitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang