"Eomma bisakah berhenti memaksaku untuk menikah lagi? Aku tidak mau menikah apalagi mencari pasangan dalam waktu dekat lagian Eumji masih kecil juga kok."
Ctak!
Luhan menjitak sayang dahi anaknya. Jungkook mengiris sakit sambil mengusap dahinya yang terasa berdenyut.
Jungkook memicingkan matanya dan Luhan membalasnya dengan pelototan garang, seakan tidak ingin mengalah dari anaknya.
"Makanya karena Eumji masih kecil, ia butuh pendamping seorang ibu. Kau mau jadi duda sampai tua nanti hah? Apa yang kau tunggu lagi Jeon! Kau keras kepala sekali sih?! Anak siapa sih kamu?"
"Anak Eomma dan Appa. Jeon Luhan dan Jeon Sehun." jawab Jungkook santai.
"Masih berani saja menjawab! Dasar anak nakal!"
Luhan mendengus kesal. Kalau Luhan perhatikan dengan mata batin seorang ibu, Jungkook itu masih ganteng kok malah ganteng banget.
Tampan, muda, kaya, siapa perempuan atau pemuda berstatus uke tidak menyukai tipe lelaki seperti itu?
Ya hanya saja statusnya duda anak satu, itu bukan masalah besar kan?
"Eomma, besok jika ada lelaki berperawakan seperti babysitter suruh ia langsung mengurus Eumji."
"Kau menyewa babysitter Kook? Aduh, bagaimana jika Eumji kenapa-kenapa? Kau ini asal saja nyari harusnya kau teliti dulu orangnya!"
Kan. Kan. Luhan mengoceh lagi, membentaknya lagi. Kepala Jungkook lama-lama bisa pecah mendengar ocehan ibunya.
Tidak ada guna menasihati Jungkook karena watak Jungkook yang keras kepala dan tidak ingin di atur-atur.
"Tenang saja eomma, dia rekomendasi dari Jimin pasti orang itu bisa di percaya kok."
Luhan menukik alisnya bingung sembari bersedekap dada menatap penuh selidik ke anaknya yang tengah memeriksa berkas kantor,
"Kenapa kau begitu yakin?"Jungkook berdehem canggung dan melirik sekilas ke ibunya, "Y-ya karena Jimin yang merekomendasikan. Pasti si pemuda kurang kalsium itu akan mencari babysitter yang bagus untuk menjaga Eumji."
Luhan ber'oh ria dengan anggukan. Selang beberapa menit berdiri sambil berdecak pinggang ia merasa capek. Memutar tubuhnya dan berjalan ke sofa untuk duduk sebentar.
Luhan sempat memperhatikan anaknya dalam diam selama 5 menit setelahnya ia beranjak dan langsung nyelonong pergi tanpa pamit. Tidak lupa membawa kotak bekal yang sudah kosong juga tas kecil miliknya.
Biasa, Luhan datang saat jam makan siang dan membawakan makan siang untuk putranya sekalian mendesak Jungkook untuk menikah tentu saja.
"Kalau begitu eomma pamit. Jangan pulang larut malam, kasihan Eumji pasti menunggu kepulanganmu."
"Hm."
Luhan memutar kedua matanya jengah karena hanya dibalas dengan deheman. Luhan pergi dari ruangan anaknya dengan langkah kaki terhebat-henyak, air muka masam serta tidak berhenti mendumel.
Mengabaikan tatapan aneh para petugas keamanan yang masih berjaga di depan ruangan Jungkook.
.
."Halmeoni, papa kenapa belum pulang?" tanya Eumji sembari melirik ke arah pintu lalu ke Luhan secara bergantian.
Luhan mengulum bibirnya sembari memaksa senyumannya, dalam hati ia sudah menyumpahi anaknya sendiri.
Beralih meredakan emosinya Luhan mengusap rambut pendek Eumji sambil mencari jawaban yang tepat dengan senyuman dipaksakan yang terpatih di wajah awet mudanya.
"Eumm, Eumji tidur saja ya sekarang? Sudah larut malam, apa Eumji tidak mengantuk?" bujuk Luhan sembari berakting sedih.
Bermaksud mengalihkan pertanyaan soal kepulangan Jungkook.
Eumji sedikit luluh melihat ekspresi Luhan tapi ia menggeleng brutal dan berusaha tidak menguap lebar. Jujur saja Eumji mengantuk tapi ia sudah janji menunggu papanya pulang dan papanya juga sudah janji untuk menceritakan dongeng untuknya sebelum tidur.
"Tidak halmeoni, Eumji tidak mengantuk kok. Kalau halmeoni ing—
"Aku pulang!"
"PAPA!"
Eumji turun dari sofa dan berlari menghampiri sang papa yang baru masuk ke dalam rumahnya. Melompat-lompat kecil supaya Jungkook menggendongnya.
Jungkook terkekeh gemas dan langsung menggendong Eumji yang tengah memeluk boneka Grizzly. Eumji mengecup pipi kanan papanya kemudian menenggelamkan wajahnya di dada papanya dan mendusel juga disana.
Luhan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Eumji yang berubah manja jika Jungkook pulang.
"Bawa Eumji ke atas Kook. Anakmu rela menahan kantuknya hanya untuk menunggu pulang." titah Luhan.
Jungkook mengangguk singkat lalu menunduk ke bawah sebentar untuk menatap anaknya yang mulai memejamkan kedua matanya dan menyamankan tubuhnya di pelukan hangat Jungkook.
Eumji mulai tertidur pulas di dalam gendongan Jungkook bahkan beberapa kali anak itu menyamakan posisi kepalnya di dada Jungkook.
Menghela nafas kasar karena keteledorannya. Jungkook merasa bersalah karena membuat Eumji menunggu kepulangannya.
Ia mengecup pucuk kepala anaknya lalu bergumam, "Maafkan papa Eumji-ya."
꒰๑• ̫•๑꒱

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Babysitter
FanfictionTaehyung mendapat pekerjaan sebagai babysitter mengasuh seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang sedang dalam masa mode aktifnya. "Aku mau Jim, menjadi babysitter." Start: 11/05/2021 Fin: - ⚠️ : Semua karakter tokoh dalam cerita ini hanya fikti...