Malam ini sepulang zia dari markas zia ingin mampir ke mall,zia ingin membeli baju untuk acara besok
Zia memilih milih baju yang menurutnya sederhana namun elegan
Zia akan membeli celana dan cardigan,setelah zia berbelanja zia hendak pergi ke pusat skincare untuk membeli beberapa make up,namun mata zia menangkap seorang gadis yang sedang duduk di restoran sendirian
Zia menghampiri wanita itu,gadis itu sedang memegangi kepalanya dan tangan satunya lagi mengaduk aduk makanan
"Jangan di aduk aduk terus di makan dong" ucap zia tersenyum
"Lo ngapain kesini?" Jawabnya dingin
"Belanja" zia mengambil minuman gadis itu dan meminumnya membuat gadis itu memutar bola matanya malas
"Hehe sorry gue haus soalnya" ucapnya meringis seperti orang tidak bersalah
"Lo bisa pergi gak si?"
"Nanti" zia duduk santai,namun gadis di depannya itu seperti sedang emosi
gadis itu melihat tingkah zia seperti orang tidak bersalah,dirinya sangat emosi karena zia kemarin
"LO UDAH BIKIN MALU GUE KEMARIN,LO UDAH NGEKHIANATIN GUE,LO BOHONGIN GUE,LO UDAH REBUT APA YANG HARUSNYA MILIK GUE,PUAS LO HAH?UDAH BIKIN HIDUP GUE HANCUR" zoey mendorong zia dan membogemnya brutal
Zoey membanting zia di tembok restoran itu,lalu memukuli nya,zia yang melemah hanya bisa pasrah saja
Bugh
Tiba tiba zoey terjatuh
Aby yang melihat zia langsung membopong nya pergi dan meninggalkan zoey
Aby membawa zia ke rumah sakit terdekat
Perlahan mata zia terbuka,zia mencium bau obat obatan,mungkin dirinya sedang berada di rumah sakit
"Eunghh"
"Zi lo ga papa kan?" Tanya aby cemas
Zia yang melihat raut wajah aby yang cemas pun tertawa, wajahnya sangat lucu,berbeda sekali dengan aby di sekolah,hanya menunjukkan wajah dinginnya
"Kok ketawa sih" aby menggerutu melihat zia yang sedang tertawa lepas, bukan nya kesakitan malah ketawa ketiwi
"Gue gak papa kok,cuma tadi gue lemes aja jadi gabisa ngelawan"
"Lo bawa makanan gak?" Aby mengangguk dan memberikan makanan yang di belinya tadi kepada zia,zia langsung memakan nya dengan lahap membuat aby gemas dengan tingkah nya itu
Malam ini zia sedang menonton televisi bersama dua kakak kembarnya dan zio,mereka memang sudah akur,namun zia belum memaafkan kakaknya itu,butuh waktu untuk memaafkan seseorang yang sudah memberi luka yang sangat dalam, walaupun itu kejadian yang lalu namun bekasnya masih ada
Sama seperti hal nya jika kita sedang terluka karena luka bakar,sangat sakit dan panas,namun bekasnya masih ada,ketika kita melihat luka itu kita akan mengingatkan kejadian saat itu,dan butuh waktu lama untuk menghilangkan bekasnya.
Mereka saling tertawa ketika melihat film yang di tayangkan nya,membuat hati nea sangat senang,jujur saja jika di dalam raga zia itu zia asli nea pasti akan sangat sangat senang,namun tubuh itu berjiwa zea,jiwa yang tidak tau asalnya dari mana
Seketika nea meneteskan air matanya
Tiba tiba nino merangkul nea,nea pun segera menepis rangkulan nino
"Jangan deket deket sama saya,saya akan segera mengurus surat cerai kita" ucap nea meninggalkan nino yang masih mematung
Zia yang mendengar itu pun tertawa
"Ku menangis~"
"Membayangkan~" sambung zio
"Betapa kejamnya dirimu~" zia ber adegan seperti menangis
Nino yang merasa kesal di ejek oleh anaknya itu pun berlari dan pergi dari rumah
"Haha si aki aki ngambek tuh"
"Kakak,jangan ngomong gitu ke papah" kesal zio, walaupun zio juga sempat kesal dengan nino zio tidak bisa membencinya,nino tetaplah ayahnya yang dia sayangi
"Dia bukan bapak gue" zia memasukan snack kedalam mulutnya,zia melototkan matanya karena ucapannya barusan
Nea yang gelagapan pun bingung harus berbicara apa
"Maksud kakak apa?" Tanya zio baik baik namun dengan nada dingin
"Em itu anu" zia menggigit kukunya
"Maksud kakak itu bercanda zio,yakan zi?" Zia mengangguk dan tersenyum
"Enggak,kakak bohong!"
"Aku tahu kakak bohong!kenapa kakak sebenci itu sih sama papah?" Zia mematung mendengar ucapan zio
Zia menghembuskan nafasnya kasar,mungkin ini kesempatan untuk dirinya mengatakan yang sebenarnya
"Jadi gini,kakak ini bukan kakak kamu"
Deg
Zio mematung,zian dan zean pun sama,mereka saling menatap
"Terus siapa?" Tanya zio dengan nada meninggi
"Nama saya adalah zea,saya jiwa asing yang masuk kedalam tubuh zia kakak kamu,dan kakak kamu sudah meninggal"
Zio meneteskan air matanya,hatinya sangat sakit ketika zea mengatakan itu,dulu zio memang marah kepada zia,namun sejujurnya zio sangat menyayangi zia asli
"Dan sa-"
"Stop,saya tidak mau melihat anda lagi!" Zio menangis dan meninggalkan mereka,nea yang ingin mengejar nya pun tidak jadi karena tangannya di cekal oleh zean
"Biarin aja mah,mungkin zio lagi pengen sendiri" zean menatap zia tajam membuat sang empu menelan ludah nya kasar
Zean pun meninggalkan mereka,hati zean sangat sakit saat zia mengatakan jika zia asli sudah meninggal, walaupun dirinya sering membully,mencemooh bahkan menampar zia asli dirinya begitu sangat menyayangi zia asli,di saat dirinya ingin meminta maaf gengsinya selalu menghantui pikiran nya
Zian yang melihat zean pergi pun ikut pergi menyusul zean
"Udah biarin,mungkin mereka masih syok" nea mengelus rambut zia
Zia pun berpamitan untuk pergi ke kamarnya,zia merasa seperti dirinya sangat salah karena merahasiakan semua ini,namun setidaknya zia sudah sedikit tenang karena zio sudah mengetahui bahwa di dalam raga kakaknya itu adalah jiwa zea.
jangan lupa buat vote dan follow makasiii.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Zea
Ficção Adolescente[END] PART MASIH LENGKAP! mau di revisi karena alurnya kurg jelas,yu yang penasaran langsung di baca aja sebelum sebagian part di hapus,happy reading gils! ga pinter bikin desc,intinya aja ini cerita tidak terlalu mengarah ke sebuah transmigrasi,me...