Pagi ini nea akan pergi ke pasar,nea sudah menceraikan Nino, walaupun terkadang dirinya sangat merindukan suaminya itu,Nino adalah cinta pertama nea,nea sangat mencintai nino, walaupun sekarang dirinya sudah berpisah nea masih memikirkan nino, bagaimana kondisinya sekarang,apakah Nino sudah makan atau belum,nea masih memikirkan nyaNea juga merindukan sebagai kewajiban nya yaitu seorang istri,nea merindukan menyiapkan pakaian untuk nino,membuatkan kopi untuk nino,dan mencium tangan nino sebelum nino pergi ke kantor.
Setelah selesai berbelanja,nea pulang naik angkut,karena dirinya tidak membawa kendaraan,lagi lagi mata nea sangat jeli,nea melihat anak kembarnya bersama nino dan disitu juga ada seorang wanita
Anak kembarnya seperti sangat senang bertemu wanita itu,bahkan sampai memeluk dan mencium pipinya,nino pun seperti merasa senang melihat itu
Nea mengepalkan tangannya kuat,ingin sekali nea membogem wanita itu,berani sekali dirinya merebut mantan suaminya dan dua anaknya itu
Nea menarik nafasnya guna menenangkan agar dirinya tidak mengamuk,nea segera menaiki angkut yang lewat
- - -
Nea sedang menyiapkan makanan untuk zia,badan zia sedang demam,dan kata dokter zia kelelahan dan akhir akhir ini zia mengalami stres sehingga daya tahan tubuh nya menurun
Setelah nea keluar dari kamar zia,nea mendapati kedua anaknya sedang tertawa ria,nea menatapnya seperti akan menghajar kedua anaknya itu
Zean dan zian yang melihat nea menatapnya hanya acuh dan pergi ke kamar masing masing
"Anak sialan" gumam nea yang menatap punggung anaknya itu
"Dasar anak gak guna,gatau apa udah susah payah di lahirin malah ibu nya ga di hargain" nea terus menggerutu sembari mencuci piring
Nea menaruh piring itu dengan keras sehingga ada beberapa piring yang pecah,dan mengenai tangannya
"Sialan huh" nea menunjukan wajah kesalnya,nea membersihkan pecahan piring itu dan mengobati lukanya
Malam ini nea dan zio sedang berada di ruang keluarga,zia sedari tadi pagi memang tidak keluar dari kamarnya,karena zia harus istirahat total
Nea melihat zian dan zean keluar kamar sembari membawa koper
"Mau kemana kamu?" Tanya nea,namun wajahnya tetap cuek dan sinis
"Pergi" ucap zean
"Ngapain juga tetep disini,gada yang peduli sama kita selain papah dan tante nesi" zian menatap nea dengan wajah masamnya
"Oh yaudah bagus deh,mending kalian pergi aja sana,hidup sama mamah baru kalian,kalo jatuh miskin jangan balik lagi ya" kali ini zio angkat bicara
Nea berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh,jujur saja walaupun dirinya kesal dengan dua kembar namun mereka tetap anak nea,anak pertama yang nea lahirkan
Zean dan zian pergi meninggalkan rumah,mereka melajukan motornya,semua barang pun di bawa mereka
Nea sudah tidak tahan lagi,nea meneteskan air matanya,perlahan nea menangis terisak-isak
"Udah mah jangan nangis,masih ada kak zia sama zio kok" zio mengelus punggung mamahnya itu,dan berusaha menenangkan nya
___
Sudah tiga hari zia istirahat total di kamar,karena zia sudah lebih membaik zia merengek meminta jalan jalan bersama nea
Zia dan nea akan pergi ke pusat perbelanjaan,zia ingin membeli beberapa baju dan skincare,setelah mereka selesai berbelanja mereka hendak makan di restoran dekat pusat perbelanjaan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Zea
Teen Fiction[END] PART MASIH LENGKAP! mau di revisi karena alurnya kurg jelas,yu yang penasaran langsung di baca aja sebelum sebagian part di hapus,happy reading gils! ga pinter bikin desc,intinya aja ini cerita tidak terlalu mengarah ke sebuah transmigrasi,me...