rujuk

12K 945 17
                                        

Hari ini nea dan nino akan pergi berlibur ke China,nea mendapatkan apartemen dari zia,mereka akan pergi ke Shanghai dan berlibur untuk beberapa bulan

Nea memang sudah baikan dengan nino,bahkan mereka pun sudah rujuk

flashback on

Nea,zian dan zio sedang berjalan pulang dari mall,mereka melihat dua orang pria yang sedang di hajar oleh preman,bahkan salah satu nya juga sudah tumbang dan mengeluarkan banyak darah

Zia langsung berteriak meminta tolong,dan akhirnya warga yang mendengar itu pun membantu nea,membogem preman preman itu dan membawanya ke kantor polisi

Nea dan anaknya membawa dua pria itu ke rumah sakit,setelah di periksa tidak ada luka yang cukup serius

Nea memasuki ruangan itu dan mengecek kondisi pria itu

"Bagaimana keadaan nya pak?" Tanya nea

Pria itu menoleh dan menatap erat nea,nea pun sama,nea mematung ketika mata mereka saling bertemu

Nea hendak pergi namun tangannya di cekal

"Lepaskan saya" nea terus menahan air matanya agar tidak jatuh

"Nea aku mohon sama kamu,jangan tinggalin aku"

"Maafin aku nea,maafin aku karena udah men sia siakan kamu,maaf karena aku udah khianatin kamu,maafin nea,maafin aku" nino menangis dan menggenggam erat tangan nea

Nea yang sudah tidak kuat lagi membendung air matanya langsung menangis,dirinya tidak tega terhadap suaminya itu,namun dirinya juga masih sakit dengan kelakuan suaminya dulu

Nea mengusap air matanya dan menatap nino

"Saya akan mengurus administrasimu dan jangan pernah temuin saya lagi" nea menghempaskan tangan nino dan pergi dari ruangannya

"Nea,kamu jangan lupa jenguk zean juga" nea diam ketika mendengar ucapan nino,lalu nea pergi ke ruangan zean

Di dalam ruangan zean sudah ada zian dan zio

"Zean sayang" nea langsung memeluk zean,nea terus menangis

"Mamah,maafin zean ya mah"

"Udah sayang kamu jangan kaya gitu,mamah udah maafin kamu kok" nea mengelus rambut zean

"Kamu tinggal sama mamah ya,sama zian dan zio juga" zean mengangguk

"Ekhem btw kak zean sebelumnya tinggal dimana?" Tanya zio

"Iya ze,lo gue cariin ga ketemu ketemu" zian duduk di samping kembarannya itu

"G-gue tinggal di kolong jembatan" seketika zian dan zio tertawa mendengar jawaban zean

"Udah udah malah ketawa" ucap nea

"Lo juga ngapain ketawa kak zi?" Tanya pada zian

"Lucu dia tinggalnya di kolong jembatan,pasti banyak nyamuk ya" ejek zian

"Lah bukannya kak zian juga sebelumnya tidurnya di pinggir jalanan ya?" Ejek zio balik membuat zian mengercutkan bibirnya

Zean yang melihat itu pun tertawa pecah,nea hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putra nya itu,kini mereka sudah kumpul ,nea sangat bahagia akan hal itu,apalagi jika zia(zea) pun ada disini pasti nea akan tambah senang

--

Kini nea dan ketiga anaknya sudah pulang dari rumah sakit,nea memang membiarkan nino,terserah dirinya akan tinggal dimana, walaupun zio terus meminta kepada nea agar nino juga ikut pulang dengannya,nea tetap tidak mau dan menolaknya

Sudah satu Minggu sekiranya zean berada di rumah nea,kini keluarga mereka sudah lengkap walaupun belum sepenuhnya

-

Hari ini nea akan pergi ke masjid untuk ber amal

Nea melihat nino sedang membersihkan lantai masjid,nea yang melihat itu sebenarnya kasihan kepada suaminya namun perlakuan dirinya dahulu membuat nea terluka

Nea memanggil marbot lainnya dari masjid itu dan bertanya

"Permisi pak,saya mau tanya,bapak bapak itu?" Tanya nea sembari menunjuk kepada nino

"Oh iya Bu,dia namanya pak nino,dia kerja di sini jadi marbot,dia kerja nya juga baru lima harian bu" ucap marbot itu dan di angguki oleh nea

"Dia juga kalo kerja giat banget bu,bahkan dia juga sering adzan dan Iqamah di masjid ini,dan dia juga sering bantu bantu pak kyai" sambung marbot itu

Nea yang mendengar itu tak menyangka jika nino bisa berubah seperti ini

Waktu menunjukan sholat ashar,nea melihat nino sedang adzan membuat hatinya sangat tenang,baru pertama kalinya nea mendengar nino adzan, walaupun belum terlalu lancar

Setelah sholat nea hendak pulang,namun ketika di jalan nea melihat nino yang sedang memberikan makanan kepada pengemis di depan masjid

Nea yang melihat itu hanya tersenyum,jujur saja dirinya ingin rujuk dengan nino

---

Setiap hari nea selalu mengintip kegiatan nino,nino yang sekarang bukanlah nino yang dulu,sungguh nino sudah berubah drastis

Nea menghampiri nino yang sedang melamun duduk di teras masjid

"Assalamualaikum" nea duduk di sebelah nino

"Waalaikumsalam" jawabannya

Nea yang mendengar itu pun tersenyum

"Nino" panggil nea

"Iya ada apa ne?"

Nea menulan ludahnya dan menghembuskan nafasnya,mungkin ini keputusan dirinya

"Nino saya ingin rujuk dengan mu" nea mengucapkan dengan cepat,lalu memejamkan matanya,dan membuang muka ke segala arah

"M-maksudnya?" Tanya nino memastikan

"I-iya saya ingin rujuk dengan mu,saya kasihan melihat zio yang terus menerus memikirkan mu" jelas nea gugup

Nino yang mendengar itu tersenyum bahagia,doa doanya sudah di kabulkan,sungguh ini keajaiban dari sang kuasa

"Kamu serius nea?" Nea mengangguk,nino yang terlalu senang tak sengaja memeluk nea

"Eh maaf maaf" ucapnya malu.

---

Setelah mereka rujuk,kini keluarga nea sudah lengkap kembali,sudah ada sang papa sebagai kepala keluarga dan sang mama sebagai ibu rumah tangga,nino pun berjanji tidak akan melakukan hal hal seperti dulu lagi,sungguh hati nea sangat mulia,dirinya memberikan satu kesempatan lagi untuk suaminya itu

Mereka hidup dengan damai,hanya ada canda dan tawa yang menghiasi keluarga mereka, walaupun putri semata wayangnya sudah meninggal setidaknya itu bukan menjadi alasan untuk tidak bahagia

Sakit,namun itu takdir,sang kuasa telah menentukan jalannya,jika ini yang terbaik maka jalani,dan jika ini tidak yang terbaik maka tinggalkanlah

Keluarga mereka pun sudah belajar menjadi seorang hamba yang benar,sering mengaji bahkan bersedekah, keluarga mereka benar benar sangat bahagia,dan semoga saja tidak ada pengganggu lagi di keluarga mereka.

flashback off.




jgn lupa sprti biasanya hehe

Transmigration Zea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang