LIMA BELAS

835 75 18
                                        

"Ma, Mika bawa brownies bikinan Mama nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma, Mika bawa brownies bikinan Mama nih ..."

Baru saja Mikayla memasuki rumah Karrie, pemandangan di hadapannya membuat gadis itu terdiam. Terlihat Mama Yola duduk di sofa dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada. Sedangkan Karrie duduk bersimpuh di lantai tepat di hadapan Mama Yola. Raut wajah mereka berdua nampak sangat serius. Kali ini masalah apa lagi yang dibuat Karrie.

"Ma, Karrie mohon kali ini aja. Ini Karrie udah kayak sadako," ucap Karrie bersungguh - sungguh.

Astaga ... ternyata masalah rambut lagi, batin Mikayla sembari menghampiri mereka berdua.

Mikayla perhatikan memang rambut Karrie sudah panjang lagi. Rambut depannya sudah hampir sedagu. Heran juga sampo apa yang digunakan cowok itu hingga rambutnya cepat sekali panjang.

"Besok udah mulai ujian. Kalo rambut Karrie gak rapi, entar gak boleh mengikuti ujian. Mama mau Karrie gak naik kelas?"

"Waktu itu kan udah dipotong. Belom panjang juga mau potong lagi."

"Ma, plis lah ... Karrie capek kalo harus kejar - kejaran sama guru. Sebagai gantinya Mama boleh deh rombak kamar Karrie seperti yang Mama mau."

"Gak worth it. Lagian kamu larang pun tetep bakal Mama rombak. Mama gak suka ya kamar suram serba hitam gitu."

Karrie menghela napas lesu. Bujuk rayunya selama hampir dua jam ini tak berhasil membuat Mama Yola menyetujui untuk memotong rambut Karrie.

•••

Hari pertama ujian. Karrie datang dengan menggunakan hoodie abu - abu dengan tudung menutupi kepalanya. Kedua bola mata cowok itu fokus memantau sekitar. Karena misinya hari ini adalah menghindari Pak Totok. Guru BP itu akan sering berpatroli saat sedang ujian seperti ini. Tak heran para siswa akan sangat berpenampilan baik selama beberapa hari ke depan.

Kelas Karrie tinggal beberapa meter lagi. Sedikit lagi dia akan berada dalam zona aman. Hingga sebuah tepukan di bahu membuat Karrie berjingkat.

"Gue panggil sampe suara mau abis nyelonong mulu lo. Gak denger apa?"

Suara Kenan barusan membuat Karrie yang tadinya menahan napas, kini bisa kembali bernapas lega. Ternyata saking fokusnya, Karrie sampai tak mendengar panggilan Kenan.

"Lo ngagetin gue, anjir!"

"Gue ada solusi buat lo. Sini ikut gue."

Kenan menarik Karrie masuk ke kelas. Membawanya ke dekat jendela. Lalu menarik tirai hingga menyembunyikan tubuh mereka. Setelah merasa aman, Kenan mengeluarkan sebotol cairan dari dalam kantong celana dan menyerahkannya pada Karrie.

Karrie menerima benda itu dengan banyak pertanyaan bermunculan di otaknya. Karrie membolak balik botol kecil itu untuk menemukan keterangan produk tersebut. Betapa terkejutnya saat Karrie mengetahui produk itu adalah cairan perontok bulu.

Preety BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang