Liburan telah usai. Rutinitas sekolah kembali seperti semula. Wajah - wajah malas beredar di sekeliling Mikayla. Mereka terlanjur suka dengan suasana liburan yang santai. Tidak siap untuk bertemu kembali dengan tugas - tugas memusingkan. Tapi Mikayla cukup puas bersenang senang ketika liburan. Sempat mengunjungi kakek neneknya juga beberapa hari. Yang paling terlihat tersiksa adalah Kenan. Entah kenapa cowok itu sangat lesu sejak kedatangannya di sekolah. Padahal Kenan orang paling ceria dan bodo amat menurut Mikayla. Hingga seorang cewek imut dan energik muncul."Kenan!"
Cewek itu menyeruak di antara Kenan dan Karrie. Melepas rangkulan Kenan di lengan Karrie. Serta mendorong Karrie dan menatapnya dengan judes.
"Lo gak usah kegatelan ya. Gak usah lo gandeng - gandeng Kenan. Dasar cewek centil!" ketus cewek dengan tinggi di bawah Karrie 10 cm itu.
"Hah, cewek? Gue cowok!" sergah Karrie tak terima.
Cewek dengan rambut hitam panjang itu menatap Karrie dari ujung kepala hingga ujung kaki. Memperhatikan penampilannya.
"Coba buktiin kalo lo cowok."
Kata - kata cewek itu membuat Kenan menghela napas. Kepalanya sudah mulai puyeng.
"Kenapa harus buktiin sama lo. Dasar cewek aneh."
"Ya udah kalo gak bisa buktiin. Gak usah ngaku - ngaku. Awas ya kalo gue lihat lo nempel - nempel lagi sama calon suami gue."
"Gue gak nempel - nempel! Dia yang ... hah?! Calon suami?"
Tak cuma Karrie yang terkejut. Mikayla pun juga ikut ternganga mendengar ucapan cewek itu.
Ternyata beberapa hari sebelum liburan berakhir, keluarga Kenan mengadakan makan malam dengan rekan bisnis ayahnya sekeluarga. Dan di situlah momen Kenan dijodohkan dengan Reina. Anak satu - satunya dari rekan bisnis ayah Kenan yang super bawel, energik, dan selalu menempel pada Kenan. Hingga membuat cowok itu capek lahir dan batin. Apalagi dia sampai pindah sekolah agar bisa terus menempel pada Kenan.
***
Sedetik setelah Pak Wira meninggalkan kelas saat bel istirahat berbunyi, Kenan langsung melompat ke bangku Karrie. Merangkul lengan cowok itu dengan tatapan penuh kewaspadaan.
"Kar, tolong lindungin gue."
"Hah, lindungi dari apa?" tanya Karrie dengan tampang polos.
"Dari itu!"
Seketika Kenan menarik bahu Karrie demi meminta pertolongan saat Reina memasuki kelas mereka. Namun Reina, si anak baru itu berlari menyergap Kenan. Reina menarik pinggang Kenan yang merangkul bahu Karrie membuat Karrie mau tak mau tertarik dua orang itu hingga hampir terjatuh.
"Wait! Jangan ... bawa - bawa gue!" teriak Karrie di sela - sela pertahanan dirinya agar badannya tak terseret.
"Lepasin ...!" Reina menarik Kenan lebih kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preety Boy
Dla nastolatkówPunya wajah tampan pasti menjadi keinginan semua cowok. Tapi bagaimana kalo tampannya kelewatan hingga mendekati cantik? Itulah yang dialami Karrie saat ini. Tidak ada yang memperlakukannya sebagai cowok. Mulai dari Mamanya, teman-temannya, hingga...