DUA PULUH SATU

223 11 7
                                    

Sebelum badan Mikayla jatuh, Karrie berhasil memegang tangan Mikayla meski badannya telah tergantung di udara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum badan Mikayla jatuh, Karrie berhasil memegang tangan Mikayla meski badannya telah tergantung di udara. Sementara kesadaran cewek itu telah menghilang karena shock.

"Mika! Mika!"

"Mil, pegangin Karrie."

Kenan menyuruh Emilio memegangi badan Karrie. Lalu dia berlari keluar dan menuruni tangga menuju kelas 11 IPS-1 yang berada tepat di bawah ruang lab. Saat itu di sana sedang pelajaran Bu Lastri. Kenan yang langsung menerobos kelas membuat seisi kelas kaget. Apalagi dia juga langsung melangkah keluar jendela.

"Kenan, kamu ngapain?!" teriak Bu Lastri.

Kenan menoleh ke sekitar mencari sosok berbadan besar. "Anton, sini bantu pegangin gue!"

Anton yang celingukan buru-buru menghampiri Kenan. Lalu merangkul rapat perut Kenan saat tahu ada orang bergelantungan di atas.

"Lo pegang kuat ya. Nyawa gue, gue serahin ke lo."

"Eh, bantuin pegangin gue juga!" perintah Anton pada beberapa siswa yang ada di dekatnya.

Kenan melepas kedua tangannya dari pegangannya di jendela. Kemudian dia meraih pinggang Mikayla, membuat Karrie terkejut mengira kalau Mikayla jatuh. Kenan berhasil memeluk Mikayla dengan erat.

"Mika udah gue pegang, Kar!"

Kenan dibantu Anton dan beberapa siswa lain membawa Mikayla ke dalam kelas. Bu Lastri dan siswa lain tampak shock melihat kejadian barusan. Tak lama kemudian Karrie datang dengan nafas tersengal.

"Bawa ke UKS, cepet!" Bu Lastri ikut panik.

Karrie mengangkat tubuh Mikayla dan membawanya ke UKS diikuti Kenan dan Bu Lastri. Setelah diperiksa perawat dan dinyatakan tidak ada yang serius, Bu Lastri menanyakan apa yang ingin dia pertanyakan dari tadi.

"Apa yang terjadi?"

"Saya juga gak tau, Bu. Yang saya tau, Mikayla manjat luar jendela lantai tiga. Terus saya sama Kenan langsung lari ke sana. Di sana ... ada Pak Erwin."

Karrie dan Bu Lastri saling bertatapan.

"Ken, tolong jaga Mika."

Karrie dan Bu Lastri bergegas ke ruang kepsek. Mencari kepala sekolah tiran itu. Sesampainya di ruangan kepsek, pria itu justru dengan santainya memeriksa beberapa dokumen di meja.

"Pak Erwin, apa benar tadi bapak berada di tempat kejadian saat Mikayla bergelantungan di jendela?" tanya Bu Lastri mengawali pembicaraan.

"Benar," jawab Pak Erwin singkat.

"Apa yang terjadi, Pak? Kenapa Mikayla bisa berada di luar jendela?"

"Saya menyuruhnya menangkap burung kenari saya yang lepas." Pak Erwin menoleh pada seekor burung kenari dalam sebuah sangkar di sudut ruangannya.

Preety BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang