DELAPAN

1.3K 106 4
                                    

"Kenapa gue sih?" Karrie melipat tangan di depan dada sambil melayangkan protes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa gue sih?" Karrie melipat tangan di depan dada sambil melayangkan protes.

"Lo kan jago olahraga. Pernah serius di basket juga pas SMP."

"Itu kan udah lama. Sekarang udah gak pernah."

"Ya gak apa-apa. Seenggaknya penampilan lo bikin lawan gagal fokus." Kenan menyeringai menatap Karrie.

Sialan!

"Gak mau. Kayak gue kurang kerjaan aja."

"Kerjaan lo biar gue handle. Udah sini blazer lo." Kenan melepas blazer Karrie dengan paksa. Lalu mendorong punggung Karrie memasuki lapangan basket.

"Eh, tunggu. Seenggaknya biar gue ganti baju dulu."

"Gak ada waktu. Pake itu aja."

"Uwaaah ternyata hal yang enggak diduga-duga telah terjadi teman-teman!" seru Leon dengan pengeras suara bak presenter bola. "Kayaknya pertandingan ini bakal lebih seru karena kita semua gak pernah ngelihat ketua OSIS kita main basket. Ketos! Good luck! Bawa kemenangan ya!"

Karrie berjalan lunglai ke posisinya. Mendapati sorakan penonton yang semakin meriah justru membuatnya resah. Takut mengecewakan mereka.

Karrie melakukan pemanasan seadanya di beberapa menit sebelum pertandingan dimulai. Berharap dia tidak mengacaukan pertandingan ini.

Priiiiiit ...! Peluit berbunyi, menandakan dimulainya pertandingan.

Mikayla diikuti Ardan menyeruak kerumunan penonton di barisan depan. Mikayla menepuk pundak Kenan yang tengah mengawasi jalannya pertandingan.

"Ken, Karrie kok main?"

"Eh, iya, kurang anggota."

Di awal permainan, Karrie banyak membuat kesalahan. Tembakannya juga sering meleset. Umpan yang dia berikan juga melambung terlalu tinggi.

"Karrie, semangat ...!" teriak Mikayla dari tepi lapangan.

Suara Mikayla terdengar di antara sorakan penonton yang lain. Karrie menoleh sekilas. Mendapati tetangganya itu memberikan semangat.

Karrie menarik nafas dalam. Mencoba mengurangi kecemasannya dan mulai fokus dalam permainan itu.

Karrie menghadang pemain lawan yang sedang membawa bola. Setelah siswa itu kesulitan melewati Karrie, dengan cepat Karrie menyambar bola itu dan melemparkan pada Faaz hingga cowok itu bisa mencetak angka. Faaz pun melakukan high five dengan Karrie.

Poin tim Karrie semakin unggul. Lawan mulai kebakaran jenggot. Hingga saat Karrie mendribble bola, salah seorang menabrak bahunya. Membuat Karrie jatuh.

Karrie mengernyit, merasakan perih di bagian siku. Tiba-tiba sebuah tangan terulur padanya. Tanpa ragu Karrie menerima uluran tangan itu.

"Lo gak apa-apa kan?" tanya cowok tim lawan itu.

Preety BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang