Punya wajah tampan pasti menjadi keinginan semua cowok. Tapi bagaimana kalo tampannya kelewatan hingga mendekati cantik?
Itulah yang dialami Karrie saat ini. Tidak ada yang memperlakukannya sebagai cowok. Mulai dari Mamanya, teman-temannya, hingga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang anak kecil berjalan malu-malu di balik punggung ibunya. Anak berumur lima tahun itu menggenggam erat jemari wanita di sebelahnya.
"Ayo kenalan dulu," ujar wanita cantik itu.
Mikayla terdiam di samping ibunya. Tiba-tiba saja sebuah keluarga yang baru pindah ke sebelah rumah mendatangi mereka.
Mata Mikayla menatap seorang anak yang sebaya dengannya. Anak dengan rambut hitam lurus berpotongan batok kelapa. Berkulit putih dan bibir merah dengan mata bersinar.
"Mama, dia kayak snow white," ujar Mikayla sambil menunjuk anak itu.
"Hush, gak baik nunjuk-nunjuk." Mama menurunkan tangan Mikayla.
"Cantik ya?" wanita itu justru tersenyum, senang mendengar pendapat Mikayla. "Riri, ayo salaman dulu."
Bocah itu melangkah maju perlahan. Lalu mengulurkan tangan pada Mikayla.
Tanpa ragu Mikayla pun menjabat tangan anak itu.
"Karrie," ucap anak itu dengan tatapan tajam.
"Hai, aku Mikayla." Mikayla tersenyum. Membuat kedua matanya menyipit membentuk bulan sabit.
Karrie menarik ujung baju ibunya. "Mama, aku mau dia jadi pengantinku," ucap Karrie dengan lantang sembari menunjuk Mikayla.
