Punya wajah tampan pasti menjadi keinginan semua cowok. Tapi bagaimana kalo tampannya kelewatan hingga mendekati cantik?
Itulah yang dialami Karrie saat ini. Tidak ada yang memperlakukannya sebagai cowok. Mulai dari Mamanya, teman-temannya, hingga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam istirahat dihabiskan Karrie dengan bermain basket bersama teman-temannya. Cowok itu telah melepas kemejanya dan kini hanya memakai kaos lengan pendek warna putih.
Karrie menghadang Jeriko yang sedang mendribel bola.
"Kar, kabar Mikayla gimana?" Tanya Jeriko di tengah kegiatannya.
"Hah, Mika? Baik-baik aja."
"Gue denger dia sekarang pacaran sama Ardan," ucap Jeriko selanjutnya.
Mendadak Karrie terdiam di tempat. Membuat Jeriko bebas menggiring bola hingga memasukkannya dalam ring.
Karrie menoleh perlahan pada Jeriko. "Mika jadian sama Ardan?" Keterkejutan tak bisa dia sembunyikan dari wajahnya.
"Emang lo gak tau? Ardan heboh banget tuh kemaren traktir anak sekelas."
"Gue ... gak tau."
Sedetik kemudian Karrie berlari meninggalkan Jeriko dan yang lain. Dia menyusuri koridor mencari sosok Mikayla. Karrie tidak tau apa yang membuatnya ingin segera menemukan Mikayla, tapi kakinya tak bisa berhenti berlari.
Kedua mata Karrie melebar saat melihat sosok Mikayla sedang bercanda bersama Sabina di bangku taman. Karrie mempercepat langkahnya dan langsung terduduk di tanah dengan satu lutut sebagai penyangga tepat di hadapan Mikayla. Satu lengan Karrie berada di lutut Mikayka. Menahan tubuhnya agar tidak terjerembab.
Mikayla dan Sabina terkejut dengan kedatangan Karrie yang tiba-tiba. Sedangkan cowok itu masih menunduk, mengatur nafasnya sesaat.
Karrie mendongak, menatap wajah Mikayla yang bingung. "Lo ... lo pacaran sama Ardan?"