Aku lupa hari ini belum update. Makasih yang udah vote komen.
•
•
•Happy reading!
Jaehyun berdiri di balkon kamarnya, lelaki itu memejamkan mata saat semilir angin menerpa perawakannya begitu lembut. Rahang tegasnya yang terlihat mampu memberikan pengertian jika lelaki itu tengah menahan amarah. Jaehyun tidak ingin kasar dengan Sera, sebab proposal pemberian Aru gadis itu hancurkan dan berakhir tidak ada kesempatan lagi. Tapi Jaehyun yang akan mencarinya kali ini.Intinya ia harus mencari.
Sesaat kedua tangannya terangkat menyentu pagar pembatas yang terasa dingin, walau hanya terasa di satu sisi. Ia memandang tangan kananya sebelum menutupnya menjadi gumpalan.
Sesaat ketukan pintu terdengar. Jaehyun mendiaminya dan berakhir Jeno masuk.
"Aku akan menginap di sini."
Jaehyun tanpa menoleh menjawab dalam deheman. Dan Jeno menutup pintu kembali, lelaki itu berjalan ke kamar tamu sebelum tersenyum tipis.
"They all fall apart when put together. But so much fun."
-
-
-Pagi itu siaran TV menampilkan berita mengejutkan di korea selatan sebab seorang lelaki di temukan dengan wajah berlumuran darah, nyaris tewas, namun lelaki itu bisa selamat dari kejahatan yang membuatnya mengeluarkan banyak darah di tiap-tiap tusukan tubuhnya.
Jaehyun yang turun dari tangga sudah di kejutkan dengan suara TV yang mengalun. Dan langkah sepatu High heels mengalihkan dirinya, Aru datang menarik tangan Jaehyun cukup kuat.
"Ini ulah mu kan?" Aru menunjuk tepat dada bidang lelaki itu, mata gadis itu memerah untuk pertama kalinya. Dan pada akhirnya Jaehyun tidak mengetahui apapun.
"Jaehyun, jawab ini ulah mu kan?! Aku tau kau benci perjodohan ini, tapi setidaknya jangan mulukainya. Kau nyaris merengut nyawa Ayah ku!" Seketika tubuh Jaehyun membeku, lelaki itu melirik TV yang masih menayangkan siaran yang sama.
"Eun Dohwan?" Jaehyun terkejut dan Aru menatapnya tajam.
"Kau tidak tau, ini perbuatan mu!" Gadis itu berteriak membagi rasa kesedihannya atas sang Ayah yang nyaris lenyap.
Dan Jaehyun menggeleng, "bukan aku..."
"Kau membenci nya."
Tiba-tiba Jaehyun memeluk Aru membuat Jeno menaikkan sebelah alisnya, "Johnny?" Ujar Jeno menatap pesan di ponsel.
Bibirnya menghitung hingga tiga.
"Satu, dua, tig-"
Thing!
Dan pesan masuk.
"Buktinya sudah di temukan, akan ku buat dua kali lipat."
"Bagus."
-
-
-Jaehyun masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dan semua pernyataan yang ia dapatkan dari bibir gadis di sampingnya. Dohwan koma dengan penuh luka di sekujur tubuhnya.
"Bukankah itu menyiksa sekali? Dia hidup nyaris di ambang kematian." Dan Jaemin menatap Jeno senduh, Jeno yang mengerti tatapan itu melayangkan tatapan tajam.
"Kau pulang saja sana!" Namun tiba-tiba Jaemin menjadi kesal, dan Jeno berdecak dongkol.
"Aku akan pergi, ada yang harus aku bereskan." Jeno pergi tanpa pamit ke arah Jaehyun yang masih diam menatap pria yang terbaring membuatnya menahan napas mengingat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quite Bitter✓
Fanfiction"Everything is just a blinding trick." And in the end they are stupid. Slightly Similar : Lost Space 2021 July²¹ ‼️𝗗𝗶𝗹𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗹𝗮𝗻𝗴𝗶𝗮𝘁! 𝗣𝗹𝗲𝗮𝘀𝗲 𝗱𝗼𝗻'𝘁 𝗰𝗼𝗺𝗺𝗶𝘁 𝗰𝗿𝗶𝗺𝗶𝗻𝗮𝗹 𝗮𝗰𝘁𝘀 𝗶𝗻 𝗰𝗼𝗽𝘆𝗿𝗶𝗴𝗵𝘁 • 𝐎𝐫𝐢𝐠𝐢�...