9. A lie that tries to come true

68 9 0
                                    

Jangan lupa spam vote komen!

Happy reading!



"kita akan menikah." Dan tiba-tiba pintu di buka lebar membuat Jesa tergemap, namun ia lebih fokus pada wacana Aru perkara menikah.

"Astaga, Aru kau disini. Kau harus melihat Ayah mu jangan berkeluyuran!" Aru menatap pedas Jaemin sebelum gadis itu di seret langsung oleh pengiring Jaehyun yang ikut bersama Jaemin.

"Apapun yang ia katakan jangan di dengarkan, ia hanya sedang pusing dan mencari pelarian untuk bercanda. Ayah nya koma, jadi maafkan. Aku pergi dulu." Jaemin tersenyum kikuk, akan tetapi berhasil membuat Jesa percaya seketika.

"Katakan terimakasih atas sup nya." Jaemin segera pergi.

-

-

-

Chenle yang baru datang terkejut mendapati sup kerang di atas meja. Sang kakak mendudukkan dirinya di sofa dengan jarum infus di sisi kanan.

"Ayo makan bersama."

"Kau memesannya?" Chenle jelas kaget, ia tidak tau jika akan ada menu yang sama dalam kantung plastik yang ia bawa, mengingat rumah sakit menolak sup kerang dijadikan bahan makanan untuk menu orang sakit.

"Tidak, teman, Jaehyun membawakan ini untuk ku. Kita makan bersama, aku tau kau belum sarapan." Chenle menatap sup kerang yang ia bawa sebelum duduk tepat di depan sang kakak.

"Ini terlalu mahal, tapi aku berterima kasih sekali."

-
-
-

Jaehyun memandang Aru dengan kerutan tidak percaya. Jaehyun memang berada dirumah sakit sejak pagi, namun ia tidak menemui Aru dan Jaemin yang seharunya ada di sanah, dan berakhir gadis itu tertangkap basah menemui Ara di kamar inap gadis itu.

"Aku tau kau benci pada ku, tapi jangan membawa Jesa untuk itu. Dan satu hal yang harus kau tau, bukan aku atau suruhan ku yang mengiginkan kematian Ayah mu. Aku bahkan terkejut." Jaehyun menjelaskannya, namun Aru hanya melayangkan tatapan tajam seakan tidak membutuhkannya.

"Setidaknya tepati janji mu. Menikahi ku." Jaehyun menghela napas, sejenak lelaki itu menatap Jaemin yang hanya diam di sudut ruangan menyandar pada dinding, kedua tangan lelaki itu terlipat.

"Bawa dia pergi." Aru yang sadar kemanah arah tatapan lelaki itu membalas lirikan Jaemin dengan tajam.

"Hm aku akan bawa Yuta untuk mu." Raut Aru semakin tidak bersahabat, pandangan matanya menyiratkan kebencian, sedangkan Jaemin memutuskan pergi merasa Jaehyun sudah memutuskan untuk tidak ada keberadaannya.

"Itu permintaan mu. Aku membawa Jaemin dan kau bersama Yuta, semua beres." Jaehyun melangkahkan kakinya pergi saat satu pesan masuk dari notifikasi berbeda.

"Jaehyun bajinga! Aku tidak ingin bersama lelaki itu! Shitt."

-

-

-

Jesa di perbolehkan pulang siang ini dan dokter sudah mencatat hasilnya, semua sudah membaik. Dan kini ia melihat chenle yang memaksakan diri untuk membereskan pakaiannya. lelaki itu setia bahkan mengubah jadwal kerjanya menjadi ship malam.

Jesa sudah menghubungi Jaehyun dan lelaki itu dalam perjalanan menjumpainya. Dan selepas Chenle membereskan semua barang bawaannya, Jaehyun tiba.

"Apa sudah lebih sehat?" Jaehyun mengusap pucuk kepala Jesa, dan gadis itu mengangguk dengan wajah lucu.

Quite Bitter✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang