13. Slightly reasonable

53 9 0
                                    

Jangan lupa vote komen!

Happy reading!



Sera terkejut saat dimanah perkumpulan mereka. Sebenarnya ia tidak ingin ikut mengetahui Aru dan Yuta bersama, tapi mendengar nama Jaehyun ia punya harapan untuk bersama.

Dan satu hal yang membuatnya kesal saat mendapati Dohwan dengan wajah yang menurut Sera sangat menjengkelkan.

"Apa yang pria tua itu lakukan? Wah lihat keluarga harmonis itu berbahagia. Cih, kotoran." Jeno yang mendengar dengan kaki selonjor terkekeh mendengar betapa kesalnya gadis itu.

Perkumpulan meja dan sofa di lain sisi, Johnny menatap Jaemin sejenak.

"Kau datang bersama Sera?"

"Yah, aku datang bersamanya. Apa Sinner tidak hadir?" Johnny melirik jarum tanggannya.

"Lima menit lagi." Lelaki itupun mengangguk.

Jaehyun yang tau situasi ini mengeratkan tangannya. Jaehyun tidak mudah menjadikan rencana ini sebagai satu-satunya di hidup, sebab ia hanya ingin Ara yang menemani posisinya saat ini. Tapi satu-satu cara untuk ia membangkitkan kembali Ryu Corporation adalah kerja sama dengan Eun Dohwan.

Sejenak matanya menatap Yuta yang hanya menunduk dengan tatapan dingin, terlihat jelas dari pantulan kaca gelap.

Di rasa sudah berkumpul, sebab beberapa anggota Sinner bermunculan. Jaehyun menarik napas dan mulai bangun dari duduknya

Langkah kakinya terdengar jelas sebab ruangan sudah sunyi, kaki lebar membawanya pada tubuh Aru yang berdiri di sisi sofa sang Ayah.

"Marry me?"

Seluruh ruangan terkejut. Bahkan Jeno hanya merotasikan matanya malas, dan Sera yang tidak terima tentu tidak tinggal diam, tapi dengan cepat Jungwoo datang menarik tangannya..

Johnny yang melihat hanya mampu diam, dan beralih untuk mengurus yang lain. Yuta diam di sana dan Jaemin hanya betul-betul bungkam menatap mereka.

Tiba-tiba Sera menghubunginya. Lelaki itu mengerut dan sadar jika gadis itu sudah tidak ditempat lagi.

"Jalang itu mengambil posisi ku. Aku tau keluarga ku tidak baik dengan, Jaehyun. Tapi bukan begini akhirnya."

"Brengsek, Jaemin kau diam saja melihat sahabat mu ini?" Jaemin hanya diam, ia tidak tau harus berbuat seperti apa, sebab tangisan Sera terdengar memilukan. Sera gadis yang lemah, ia tidak bisa melawan cintanya yang sulit.

Jeno yang melihat itu menarik ponsel Jaemin.

"Akan ku cari cara untuk mu. Kau sahabat terbaikku. Ayo, menerkam di penjara biar acaranya berjalan baik."

"Bajingan jeno..." Sera yang terisak dengan suara seraknya.

-

-

-

Waktu semakin larut, dan malam masih belum menunjukkan waktu-waktu hujan, sebab angin berhembus kencang dengan awan yang terlihat berbeda.

Jaehyun diam menatap cincin tunangannya dengan Aru. Ia melemparnya ke sembarang arah dan menunduk. Rasa bersalah meluap dalam dirinya, Jaehyun mengeratkan jemarinya.

"Jesa maafkan aku. Aku minta maaf."

Sontak suara pintu dengan langkah kaki membuyarkannya. Sosok di balik itu saat dimanah dia menemukan orang yang sama dengan tatapan kebencian. Jaehyun melangkah mundur dan meraih pistol di laci dari balik tubuh.

Quite Bitter✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang