Adore You

2.2K 174 15
                                    

Dua remaja putri disebuah desa terlihat berboncengan dengan sepedanya. Mereka berdua sedang menikmati suasana sore hari yang sejuk dengan bersepeda.

Terlihat hamparan laut dan pasir putih di seberang jalan yang mereka lewati, gadis di depan yg membonceng memutuskan untuk berhenti dan duduk di tepian pantai sembari menunggu senja tiba.

Terlihat hamparan laut dan pasir putih di seberang jalan yang mereka lewati, gadis di depan yg membonceng memutuskan untuk berhenti dan duduk di tepian pantai sembari menunggu senja tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis yang membonceng itu adalah Gracia, anak pak Agung yang baik hati. Sedangkan yang dibonceng adalah Shani, anak pak Kades yang kadang tengil tapi manis.

"Ci Shani nanti yang bonceng ya pas pulang." Kata Gracia.

"Gampang itu mah."

Mereka berdua terdiam lagi, lebih tepatnya sedang bergelut dengan pikiran masing - masing.

"Kamu inget gak Gre pas pertama kali kita pembagian kelas di SMA?" Shani membuka suaranya.

Gracia mengerutkan keningnya, kemudian tertawa. "Aku selalu inget, apalagi pas kamu sok akrab sama temen sekelas dan berujung jadi ketua kelas selama dua tahun."

Shani tertawa. "Tapi kamu waktu itu gak mau bantuin aku narik kas kelas padahal kamu bendahara nya. Iihh ngeselin."

"Ya kan siapa suruh di kelas tidur Mulu, pas waktu pelajaran malah sering ijin ke ruang ekskul padahal disana molor kan kamu."

Shani tersenyum, "kalau diinget lagi ternyata kita kenal udah hampir empat tahun ya Ge, banyak banget yang kita lewatin bareng."

"Bener banget, aku masih inget saat kamu yang sering ngajarin aku Bahasa Indonesia padahal soalnya gampang. Makasih ya, aku bakalan kangen banget nanti sama momen itu." Gracia menunduk.

Tangan Shani terulur untuk menyibakkan helaian rambut yang menutupi wajah samping Gracia. "Aku mau tanya sama kamu, apa yang bikin kamu bisa berteman sama aku dan sampe akhirnya kita bisa sedekat ini?"

Gracia menoleh, menatap wajah Shani dan terkekeh. "Kamu itu paket lengkap banget, aku suka sifat kamu yang penyayang dan gak suka nindas junior kita dulu. Aku jatuh suka saat lihat kamu selalu ngelawak disaat suasana kelas lagi tegang. Yang selalu dengerin apa mau aku dan selalu dipihak aku. Makasih sekali lagi."

"Justru aku yang makasih karena kamu mau Nerima aku apa adanya."

Gracia tertawa dan menepuk pundak Shani. "Andaikan kamu cowok, kamu udah aku jadiin pacar sekarang."

Mendengar itu, hati Shani sedikit tertampar. Gracia sering berkata seperti itu, bahkan disekolah pun mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Padahal saat itu Gracia sedang berpacaran dengan senior dan tak lama juga dia sudah punya pacar lagi yang satu jurusan.

"Aku kalau cowok juga gak akan mau sama kamu, kamu player gitu. Nanti nasib aku sama kayak Mas Rendra dan Putra lagi hahaha."

Seiring dengan kedekatan mereka, perasaan Shani yang sebenarnya mulai muncul. Dulu saat kelas 11, hati Shani pernah hancur karena tahu kalau Gracia jadian dengan teman satu jurusannya. Dengan begitu Shani harus terpaksa menelan kembali perasaannya.

Greshan free area (Oneshoot Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang