Awas Jatuh Cinta

3K 230 10
                                    

Di sebuah sekolah elit perempuan, Terlihat seorang siswi sedang berjalan ke arah siswi lainnya yang sedang duduk dibawah pohon sambil membaca buku. Dia kemudian duduk di samping siswi itu dan menyapanya.

"Hai, kamu Shani kan?" tanya siswi yang baru duduk itu.

"Iya." jawab siswi yang ternyata bernama Shani.

"Oh, kalau aku Gracia." dan yang baru duduk itu bernama Gracia.

Gracia kemudian memperhatikan Shani yang sedang fokus membaca bukunya. Sebuah senyum perlahan terbit di bibirnya.

"Kamu sayang gak sih sama diri kamu sendiri?" tanya Gracia.

Shani kemudian menoleh dan menatap Gracia bingung. "Ya sayanglah."

"Sama, aku juga sayang sama kamu." Gracia tersenyum tulus ke arah Shani.

Sedangkan Shani, justru malah merasa terganggu dan mulai mengemasi bukunya dan beranjak pergi. Gracia yang melihatnya kemudian berdiri dan sedikit berteriak.

"AWAS JATUH CINTA."

Shani sebenarnya masih mendengar dengan jelas suara Gracia, tapi dia memilih mengabaikannya dan meneruskan langkahnya.

.

....

Hujan memang masih sangat sering mengguyur, mengingat sekarang adalah musim penghujan. Shani terlihat celingukan di depan halte karena tidak bisa masuk ke sekolah karena takut seragamnya basah jika menerobos hujan. Tapi tiba tiba dia merasakan kehadiran seseorang di sampingnya. Dia kemudian menoleh. Helaan nafasnya kembali lolos saat melihat Gracia sudah tersenyum disampingnya.

"Nih, aku ada payung. Mau bareng gak?" tawar Gracia.

Shani menggeleng, "gak usah, makasih."

Gracia kemudian mengendikkan bahunya dan tetap menaruh payung yang sudah dibuka itu di samping Shani. Lalu dia mengeluarkan sebuah payung lain dan membukanya. "Kalau malu satu payung sama aku, aku bawa sendiri kok."

Gracia memulai langkah sambil terus memandang Shani dengan lambaian tangannya dan melayangkan kiss bye. "Duluan ya."

Shani heran, apakah dunia ini begitu sempit hingga dia sering sekali bertemu dengan Gracia. Karena tak mau menunggu terlalu lama lagi, Shani mengambil payung Gracia dan memakainya. Dari kejauhan Gracia tersenyum melihat Shani akhirnya meraih payungnya.

.

...

Sepulang sekolah memang paling asyik itu adalah nongkrong di cafe, apalagi sambil nunggu hujan reda. Tapi ternyata sebuah telfon masuk ke handphone Shani, membuat dia mengangkat nya dan beranjak dari antrian di depan kasir.

Setelah menerima telepon itu, wajah Shani terlihat buru buru, tapi apalah daya antriannya sudah panjang.

"Mas, saya udah ngantri dari tadi. Saya cuman pergi buat ngangkat telepon doang kok. Bisa kan saya persen duluan?"

Perkataan Shani tak dihiraukan oleh mas mas kasir itu, hingga sebuah kepala melongok dari belakang Shani.

"Mas, antrian saya buat dia aja. Saya ngantri lagi." Yang ternyata adalah seorang Gracia.

Shani pun akhirnya memesan minumannya dan menoleh kembali ke belakang, dimana Gracia mengantri lagi dari belakang. Sebuah senyuman dan heart sign dia terima, membuat sebuah senyum ikut tersimpul di bibirnya.

'you Made my day feel so uuuhh, Gracia'

Setelah pesanan nya selesai, Shani beranjak meninggalkan depan meja kasir dan berhenti di samping Gracia."Makasih ya, tapi harusnya kamu gak perlu lakuin itu."

Greshan free area (Oneshoot Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang