BRAKK!!
"KAMU BILANG APA SAMA VINO?!!!." berang Shani.
"Aku cuma bilang kalo cici punya pacar baru, namanya Mario" tanggap Gracia.
"Dan gara gara kamu aku putus sama Vino." Shani terlihat semakin emosi. "Karena aku tau cici gak pantes buat mainin perasaan orang yang baik kayak ka Vino" jawab Gracia acuh."Lagipula sebagai teman yang baik, aku sarankan ilangin tuh kebiasaan buruk kamu. Suatu saat kamu pasti sadar, apa yang kamu lakuin itu gak guna sama sekali." Gracia pun beranjak dari kamar menuju balkon. Gracia sudah bisa memprediksi bahwa hal ini akan terjadi.
"Ini hidup aku, aku sendiri yang ngatur." selalu seperti itu.Brak!!
'Rusak deh pintu itu lama lama' batin Gracia.
*..*
BUGH BUGH BUGH
"Bajingan lo, dasar brengsek. Sampah!!! Bedebah!!! Emang lo cocoknya jadi gigolo."
bugh bugh.
terlihat Gracia sedang menghajar seorang pria, yang tak lain adalah mario. --yang tadi telah menodai Shani--
Dia tidak mungkin tahu kejadian ini, jika Shani tidak menelponnya saat dia sedang photoshoot yang kebetulan dekat dengan lokasi Shani saat ini."Gue gak mungkin nerusin kalo temen lo gak diem aja." bela Mario.
"Masih ngelak lo..." bentak Gracia.
"Dia diem karena karena mulutnya lo sumpel anjing. Gue udah tau kelakuan bejat lo, dasar babi lo." dan pukulan terakhirpun Gracia layangkan, membuat tubuh Mario tergeletak tak berdaya. --Gracia pemegang sabuk hitam karate btw--Di atas ranjang, Shani terlihat sesenggukan. Bayangkan saja, melakukan hubungan seperti itu secara paksa pasti sakitnya berkali lipat. Terlihat ada bercak darah di paha Shani. Melihat itu Gracia menggertakkan rahangnya, 'bajingan'. Umpat Gracia pelan.
Lalu dibungkusnya tubuh Shani dengan selimut. Tanpa aba aba Gracia langsung menggendong Shani keluar kamar. Masuk ke mobilnya. Dia membawa Shani ke rumahnya.--Di rumah Gracia--
Dengan telaten Gracia memandikan Shani. Menggosok dengan lembut setiap inci tubuh Shani, seakan ingin menghilangkan jejak lelaki brengsek itu. Tak ada sepatah kata yang keluar dari mulut keduanya. Seakan dengan tindakan saja sudah cukup menggambarkan perasaan masing masing.
Selesai mandi. "Ini di minum dulu" Gracia menyerahkan segelas air putih, yang hanya diminum sedikit oleh Shani. "Hiks.. Hiks.. Hiks.. Maafin aku Gre, aku gak pernah dengerin kamu. Aku selalu salahin kamu saat putus sama pacar aku. Sekarang aku ngerti, kamu gak mau hal kayak gini terjadi. Aku memang bodoh. Maafin aku hiks. Hiks..." Tangis Shani pun pecah.
Langsung saja Gracia rengkuh Shani ke dalam pelukannya. Membiarkan temannya itu menumpahkan semuanya. Sepertinya kata 'teman' terlalu sederhana, setelah apa Yang mereka lewati selama ini.
*...*
"Apa kamu bilang? HAMIL?. puas kamu buat malu keluarga ini? Puas kamu lihat papa gagal jadi seorang ayah?. Belum puas kamu permalukan keluarga ini dengan gonta ganti pacar? Sekarang kamu bilang HAMIL??!! PUAS KAMU SHANI??." marah papa Shani.
Terlihat di kediaman rumah yang mewah, satu keluarga sedang berdebat. Plus ada Gracia juga disana.
"Sekarang bawa laki laki itu kemari dan suruh tanggung jawab sekarang juga!!."
"Enggak pa, Shani gak mau sama cowok brengsek itu. Jika aku sama dia, berarti papa ngebiarin aku di perkosa seumur hidup sama dia." tutur Shani. Lihatlah dua orang ini seakan sama kuat untuk mempertahankan argumen mereka."Saya yang akan bertanggung jawab om." Gracia angkat suara.
"Hentikan omong kosong kamu Gracia. Kamu perempuan."
"Memang kenapa kalau saya perempuan om? Saya akan membawa Shani ke Belanda, dan menikahinya." kekeh Gracia. Sementara itu Shani terlihat kaget dengan apa yang Gracia ucapkan. 'Apa yang ada di pikiran anak itu' heran Shani.
"Tidak!!saya tidak setuju......" bantah papa Shani. "Dan kamu Shani, cepat angkat kaki dari rumah ini dan jangan kembali. Papa malu punya anak kayak kamu." pungkas papa Shani.Tanpa berkata apapun Shani keluar dari rumah itu.
"Om, jangan usir Shani om. Saya gak akan menikahinya kalau om tidak mengusirnya." pinta Gracia. "Tidak, keputusan saya sudah bulat."--
Di dalam mobil Gracia, selama perjalanan tangis Shani pecah. Dia tidak sekuat itu. Pengusiran dari keluarga adalah hal paling menyakitkan di hidupnya."Apa yang kamu bilang tadi serius?."
"Aku gak pernah main main sama yang aku omongin ci." kata Gracia.
"Kenapa?." "karena aku sayang sama cici."Gracia memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya yang tak kalah mewah.
"Sebagai apa? " tanya Shani. "Sebagai orang yang selalu ada buat cici. Aku gak tau sama yang aku rasain. Aku sayang sama cici, aku sakit lihat cici kayak gini. Aku ingin cici selalu tersenyum saat sama aku. Sesederhana itu." lalu Gracia turun dan masuk ke rumahnya, meninggalkan Shani yang mengekor di belakang.Selesai bersih bersih, mereka berdua berbaring di ranjang yang sama. "Gini yah Gre rasanya gak punya keluarga?." ya, Gracia memang dari kecil sudah hidup sendiri. Orang tuanya meninggalkannya di panti asuhan saat dia kelas 1 SD. Dan tak pernah kembali lagi.
"Jangan gitu ah, cici masih punya aku. Lagian papa cici masih ada, sedangkan aku gak tau dimana papa sama mamaku." mereka bertemu saat Gracia kelas 2 dan Shani kelas 3 saat itu, Shani sebagai murid baru.
"Mulai besok cici resign aja, gak usah kerja. Biar aku aja. Cici boleh tinggal disini. Aku gak mau nanti cici jadi bahan gunjingan mereka. Cici harus rawat bayi ini baik baik. Mulai besok aku udah resmi kerja jadi fotografer di majalah big deal. Jadi cici gak usah khawatir kekurangan hehehe."
Shani lantas menghambur ke pelukan Gracia. Entahlah Shani harus berkata apa, dia terharu. Kalimat yang seharusnya diucapkan oleh seorang suami pada istrinya, justru Gracia ucapkan padanya.
"Makasih Gre. Aku gak tau harus gimana kalo gak ada kamu. Mungkin aku bakal bunuh diri aja. Orang yang dulu selalu aku anggap anak kecil, sekarang mendadak jadi kayak malaikat aku. Makasih Gre. Hiks. Hiks. "
"Sama sama, yaudah tidur dulu yuk. Semoga hari esok lebih baik dari hari ini. Night cici" Gracia pun mencium puncak kepala Shani. "Night too." Shani mencium pipi Gracia.
Merekapun tidur dengan saling memeluk. Memberi kekuatan masing masing.
'Anything for you ci'
"Karena begitulah seorang sahabat. Menjadi orang pertama yang mengulurkan tangannya saat kamu terjatuh sendirian"
Tbc.
Key💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Greshan free area (Oneshoot Compilation)
FanfictionArea bebas Gracia dan Shani.. Kepo?? Wajar, kan manusia. Silahkan mampir. Semacam Oneshoot dan lainnya