Husky

3.8K 302 36
                                    

19.00

Seorang gadis terlihat mengemudikan mobilnya dengan santai. Suasana jalan yang sepi, bahkan terlampau sepi tak jarang membuatnya merinding. Apalagi di jalan kanan kirinya penuh dengan pepohonan yang rimbun. Udara di kota ini memang masih terbilang bersih.

Srat!!!

Ciiiiiiiittt.... Brak!!

"Mampus! Nabrak apa ya?" gadis itu keluar dari mobilnya. Dia melihat..........seekor serigala??.. Eh bukan. Anjing, iya anjing. Siberian husky, sedang tergeletak di depan mobil nya. Dalam kondisi malam seperti ini.
.
.
Saat gadis itu akan mendekat, tiba - tiba saja anjing itu terbangun dan menggeram.

Ggrrrr ggrrr

'Gluk' gadis itu meneguk ludahnya susah payah. Bayangkan saja, di depan kalian ada seekor anjing yang sangat besar. Setinggi pinggang orang dewasa. Apa yang kalian pikirkan saat itu? Tentu lari sejauh mungkin bukan?. Tapi saat gadis itu hendak berbalik. Anjing itu terjatuh lagi, dengan susah payah mencoba berdiri lagi. Tapi hanya dengan tiga kaki. Ya, kaki kiri depannya diangkat, dan terlihat mengeluarkan darah.

'Duuh, kasian. Tapi takut, tapi kasian..... Tolongin aja deh.... Eh tapi kalau ada yang punya gimana?'

Gadis itupun melirik ke leher anjing itu.

'Gak ada kalungnya... Ah bodo amatlah... Bawa aja. Lagian kata orang kan, husky itu anjing baik'

Dan benar saja. Saat gadis itu merengkuhnya. Anjing itu langsung menurut, dan gadis itu memasukkannya ke samping kursi kemudi. Entah apa yang dipikiran oleh gadis itu. Bisa saja anjing itu menyerangnya secara tiba-tiba. Tapi selama mengemudi, anjing itu tak menunjukkan sikap aneh. Mungkin hanya ukurannya saja yang terlalu besar.

"Hai husky. Nama aku Gracia. Nama kamu siapa?." yang tentu saja tidak akan di jawab.

"Kamu punya pemilik gak?. Masak anjing secantik kamu gak ada pemiliknya?." entahlah, mungkin Gracia merasa sepi di dalam mobil. Jadi dia iseng saja mengajak bicara anjing itu. Tapi ada yang aneh dengan anjing itu, saat Gracia berbicara, anjing itu memperhatikannya. Seakan mengerti apa yang Gre katakan.

"Kamu jadi punya aku aja mau gak?"

Guk guk

"Oke, aku anggap iya. Jadi mulai hari ini, kamu punya aku. Kamu tetep aku panggil husky aja ya? "

Guk guk

"Anjing pintar 😆"

*..*

Kini Gracia sudah sampai di rumah. Tentunya setelah membawa husky ke dokter hewan. Iyalah dokter hewan, masa dokter kandungan.

Gracia terlihat membuka kulkasnya dan meneliti. "Husky mau makan apa?"

Guk guk

"Terserah?. Oh roti aja mau gak? Soalnya ini udah malem. Nanti kamu gendut loh kalo makan malem gini" entahlah Gracia menerjemahkan darimana. Orang yang keluar cuma 'guk guk' doang.

'Lumayan, ada yang aku ajak bicara'

"Nih aku punya sosis dua. Makan ini aja dulu ya. Ternyata rotinya habis."

Dalam sekejap husky sudah menghabiskannya.

"Kamu mandi mau gak? Kelihatannya kamu cukup gerah. Ah, aku lapin pakai kain basah wangi aja ya. Kan kaki kamu masih sakit." Gracia lalu mengajak husky ke ruang keluarga, dengan penuh perhatian Gracia mengelap seluruh tubuh husky. Sudah dia katakan sebelumnya. Bahwa husky itu anjing pintar.

Greshan free area (Oneshoot Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang