Cold Prince || 17

8.7K 666 0
                                    

"Kadang yang jauh terasa dekat, begitu pula sebaliknya. Kusimpulkan yang berjarak ialah rasa. Bukan satuan ukur yang dapat dihitung."

***

Happy Reading♡

[Room chat : Arka]

Ilona

Assalamualaikum, Akhii

Ilona tersentak saat bunyi notif ponsel terdengar. Bukan, itu bukan dari ponselnya. Matanya beralih dari layar ponselnya, ke ponsel di atas meja yang sedang menyala.

Masih mencoba untuk tidak mempercayai apa yang baru saja terlintas, Ilona menggeleng kecil lalu kembali menatap layar ponselnya.

[Room chat : Arka]

Ilona

Nuhuun, numpang lewat!

Ilona kembali menegakkan punggung, jantungnya bergemuruh saat suara notif kembali terdengar bertepatan dengan ponsel milik Arka yang bergeletak di atas meja.

Ilona meneguk ludah, kelopak matanya meredup, gadis itu menggigit bibirnya.

Suara langkah mendekat. "Udah selesai? Gila, cepet banget Lo makanny-"

"Kak ... Arka?"

Arka membatu, belum sempat duduk ia bisa melihat Ilona yang juga sama kagetnya.

"Arkano Bastian?" Ilona merubah posisi duduknya menghadap Arka sepenuhnya.

Arka membuang pandangan.

"Kayaknya ... emang aneh banget. Makanya, tadi aku tanya kita emang pacaran, ya? Soalnya aku bahkan nggak tahu nama Kakak."

Arka meraih ponselnya, lalu memasukkan dalam saku celana. "Lo pengen yang namanya Arka itu siapa? Salah, kalau nama gue Arka? Kayaknya Lo kecewa banget pas tahu."

Tidak, Ilona tidak kecewa. Dia tidak benci.

Ilona menunduk, kemudian menggeleng kecil. "Nggak, cuma ... aku yang kayaknya bodoh banget."

***


Mulai hari ini, pagi ini, Arka akan naik bus pulang dan pergi sekolah. Sebab karena Arga malam hari itu, motornya di sita papanya.

Iya, hari di mana Arka kena marah papanya. Saat itu motornya dipakai Arga, karena Arga tampil di salah satu cafe sebagai gitaris.

Ketahuan papanya, Arga kena marah, dan Arka bukan hanya sekedar kena marah. Alasannya, karena Arkalah yang meminjamkan motor pada Arga sehingga cowok itu bisa main musik lagi.

Papanya memang ingin Arga jadi penerusnya, melarang bermain musik.

"Ka, berangkat naik apa?" Arga sudah mendekati Arka.

"Bus."

"Sorry, Ka."

"Hm."

Arkano : Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang