Cold Prince || 23

8.3K 672 17
                                    

“Kalau manusia yang bikin kamu sakit hati, kenapa Tuhan yang kamu jauhi?”


***

Happy Reading♡

Arga menghentikan langkahnya mendadak, tangannya masih menggenggam kenop pintu yang baru saja ia buka. Namun, pemandangan pertama yang ia lihatlah yang membuatnya mematung seperti ini.

Kepalanya menggeleng takjub, antara  heran dan bingung, tapi juga tak percaya.

Di ruangan itu, yang tak lain adalah kamar Arka. Cowok itu sedang  tengkurap dengan ponsel di tangannya. Terkikik sendiri sembari menendang-nendangkan kakinya.

Ini beneran cowok yang katanya dingin dan irit ngomong, ya?

Sesekali Arka menangkup pipi dengan kedua tangannya, lalu senyumnya terbit yang perlahan semakin melebar. Kesemsem sendiri, tingkahnya tak jauh berbeda dengan bocah SD yang baru saja mendapatkan surat cinta dari pujaan hati.

Arga menganga lebar, berikut tersadar dan berdehem keras. Sontak membuat Arka terlonjak dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

Arga melangkah mendekat, duduk di kursi yang diarahkan ke Arka. "Napa lo?"

Sesegera mungkin Arka mengubah ekspresinya, lalu mematikan ponsel dan menatap Arga acuh. "Kepo."

"Ah, gue tau ini kenapa. Tapi, ya, Ka. Jangan pasang muka kayak gitulah, Lo jadi kayak om-om mesum!"

Arka mengerut tak suka, ia mengambil bantal dan melemparkan pada Arga yang sigap menangkapnya. Arga tertawa saat lemparan Arka tak tepat sasaran.

"Padahal gue hampir suka sama dia."

Arka menolehkan kepala. "Apa?" tanyanya datar, tak paham dengan ucapan Arga barusan.

Arga menahan senyumnya. "Ilona, gue hampir suka sama dia."

Arga mengulum senyumnya sembari melirik Arka yang merubah ekspresinya seketika. Meski Arka tak menatapnya, tapi Arga tahu itu.

"Coba aja."

"Ha?" Arga menoleh dengan kernyitan di dahinya.

"Coba aja suka sama dia. Gue nggak peduli."

Arga tercengang. Kenapa jawabannya malah begitu? Padahal Arga mengira Arka akan menonjoknya nanti, atau paling tidak akan marah dan tak terima.

Ah, gagal sudah rencana untuk menjahili Arka.

"Bukannya lo suka ya sama dia? Ilona juga kayaknya suka sama lo."

Arka masih memasang wajah datar andalannya. "Itu dia. Dia nggak akan suka sama lo meski lo suka sama dia. Karena, dia suka sama gue."

Arga mendelik, dalam hati mengumpati cowok di depannya ini. "Lo ... kepedean banget, ya?"

"Pesona gue emang susah dikalahin, apalagi sama modelan serbuk asbak kek Lo."

Arga menjatuhkan rahangnya seketika. Tak sabar, cowok itu mengambil asal bolpoin yang tergeletak di atas meja belajar Arka, tanpa aba-aba melemparkannya begitu saja dan tepat sasaran mengenai kening Arka, lalu tertawa lebar.

"Emang sesekali lo, tuh, harus dikasih wejangan."

Arka mengamankan bolpoinnya lebih dulu. "Gue ngomong fakta."

"Dih!" Arga mendelik melihat Arka yang masih saja berkata besar, apalagi dengan wajah datarnya itu yang semakin membuatnya terlihat menyebalkan.

"Gue yakin, kalau gue deketin dia, pasti juga bakal naksir sama gue. Kelihatan banget dia suka sama gue pas awal-awal."

Arkano : Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang