Cold Prince || 28

7.7K 594 7
                                    

“Setiap orang start di tempat yang berbeda dan finisnya juga berbeda. So ya ... kenapa harus mempunya rules yang sama? Jalan yang harus sama? Habit tiap orang berbeda, cara pandangannya pun berbeda, sebab manusia itu beragam.”

***

Happy Reading♡


"Ada anak baru, Ka."

Arka melirik tak peduli, kembali membereskan buku-buku di tangannya untuk diletakkan di rak yang sesuai.

"Gue ngomong sama lo."

"Gue nggak nanya."

Cowok bernama Dio itu mendecak mendengar jawaban Arka. Dia teman satu bimbingan sama Arka, yang mungkin masih tak ada capek-capeknya untuk berbicara dengan Arka yang hanya menanggapi dua atau tiga kata saja.

"Cantik banget, cuy! Kelihatan garang-garang cuek gitu, sih. Tapi gue suka."

Melihat Arka yang masih tak acuh, tangan Dio rasanya gatal ingin mengacak-acak wajah ganteng itu.

"Mau gue pacarin, tapi pas gue baru duduk di samping dia aja, eh langsung pergi. Keknya alergi, ya, deket-deket sama gue?"

"Tapi, kan, gue ganteng. Bahkan kalau lagi jalan sama lo aja, cewek-cewek pada ngelirik. Seolah-olah, tuh, kayak ngomong—"

"Kak Dio kek pembantunya Kak Arka, ya?" Arka langsung memotong ucapan Dio sebelum cowok itu melanjutkan kalimatnya.

Tak lupa, Arka meletakkan buku-buku yang tersisa di atas tumpukan buku Dio, lalu pergi begitu saja.

"WOI, SETAN! GUE KAKAK KELAS LO, NYET! KURANG AJAR LO!"

"DIO, MULUT TOAK-NYA DIJAGA. INI PERPUSTAKAAN."

Arka tak mengindahkan teriakan Dio yang dibalas penjaga perpustakaan itu, ia melangkah keluar perpus.

"Eiiit, ketemu gue lagi."

Arka mengernyit samar saat Gebby menampakkan diri tiba-tiba di depan perpustakaan seperti ini.

Gebby yang seakan paham dengan ekspresi itu, tersenyum lebar. "Kan gue udah bilang, gue bakal sekolah di sini. Ya, meskipun sebenarnya gue udah kelas dua belas bentar lagi mau lulus, tapi ya nggak papa. Demi mama papa, dan demi Lo."

"Gue nggak nanya."

Gebby sebisa mungkin mempertahankan senyumnya. Satu yang harus ia ketahui mulai sekarang, Arka memang dingin dan cuek. Namun, begitu melihat interaksi Arka dan Ilona kemarin, membuatnya merasa tak suka. Tidak apa, sebab bagaimana pun juga Arka baru kenal dengan Gebby. Meski Gebby sudah mengatakan jika dia adalah kakaknya.

"It's oke. Gue akan terus lempar pertanyaan yang sama. Ayo pulang, ketemu mama papa kandung lo."

"Dan dari kemarin, gue udah nemu jawaban yang pas." Arka menarik napas singkat. "Gue nggak mau."

Gebby melebarkan mata. "Lo ... nggak mau? Bagian mana yang lo maksud nggak mau itu? Ketemu mama papa kandung lo dan lo nggak mau?"

"Denger, gue nggak kenal lo dan itu artinya gue nggak bisa percaya gitu aja sama lo."

"Gue Gebby, kakak lo."

"Gue nggak nanya."

Gebby mendecak kesal, tangannya sudah bergerak-gerak seolah ingin memukul Arka.

"Intinya, gue nggak mau."

"Oke, tapi kenapa?"

"Karena gue udah nemuin kebahagiaan gue sendiri di sini."

Arkano : Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang