"Simpan tawamu, karena dunia masih banyak becandaannya."
***
Happy Reading♡
Ilona membawa minuman dingin di tangannya, melangkah keluar kantin menuju lapangan.
Setelah kejadian dasi tadi, ia jadi berinisiatif memberikan minuman ini pada Arka. Sebab tadi juga ia melihat Arka di antara murid-murid AHS yang dihukum entah karena telat, atau karena kesalahan lain.
"Kak!"
Cowok yang duduk di pinggir lapangan itu menoleh, mendapati Ilona yang berlari ke arahnya.
"Lo manggil gue kak?"
Ilona mengambil duduk di samping Arka. "Kenapa emang?"
"Aneh."
"Daripada aku manggilnya jus jeruk? Ntar situ marah-marah lagi."
Arka memutar bola mata malas, tak mau menanggapi ucapan Ilona yang makin kemana-mana nanti.
"Nih, minum." Ilona menyodorkan minuman dingin di tangannya, membuat Arka mengerutkan keningnya.
"Tumben."
"Biar kapan-kapan, situ juga harus peka ngasih minuman juga."
"Ogah!" sarkas Arka, meski begitu ia tetap mengambil minuman dari Ilona, tapi sedetik kemudian mengerutkan keningnya lagi. "Kenapa Aqua?"
Ilona melotot. "Banyak bawel, ya!"
Arka langsung meneguk minumannya, sementara Ilona memperhatikan cowok itu lekat. Dalam hati jadi terpesona sendiri melihat bagaimana cowok ini minum. Padahal, hanya minum.
"Matahari boleh bersinar terik, tapi tetap kamu yang paling menarik."
Namun, kebiasaan Ilona yang satu ini harus diingat, jika ia sedang terpesona, tanpa sadar ia pasti akan menyeletuk.
Arka melotot, sontak menyemburkan minumannya. Ia mengusap bibirnya dengan punggung tangan, lalu melemparkan tatapan horor pada Ilona yang masih menatapnya, bedanya kini ia telah sadar.
Ilona malah meringis tanpa dosa.
"Eum ... itu-anu, dihukum apa tadi?" tanya Ilona, mengalihkan situasi memalukan.
"Cuma bersihin ruangan, untung dapat yang perpus."
"Oh, baguslah. Bisa tidur di perpus."
Arka menoleh dengan wajah datarnya. "Gue bukan lo."
Ilona menipiskan bibir, tak mengelak. "Cuma itu hukumannya?"
"Lo mau gue dihukum apa lagi?"
Ilona mencebikkan bibir. Bukan itu maksudnya, dia cuma tanya.
"Lihat ini!" Arka merunduk, menunjuk kemeja putihnya yang digambar spidol.
Iya, kemeja putihnya digambar dengan spidol permanen, berbentuk dasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkano : Cold Prince
أدب المراهقين[COMPLETED] Ilona kira, cowok berlian tampan nan rupawan yang ia lihat di halte saat itu adalah Arka, sampai-sampai membuatnya masuk ke sekolah elit di kotanya. Nyatanya dia yang salah. Arka itu si cowok dingin yang dijuluki Cold Prince di sekolahan...