08

306 46 4
                                    

Ara VOP~~~

"Dasar kau buaya buntung tung
Pacaran kau itung itung tung
Dasar kau buaya buntung, mencari untung

Kamu datang cuma bawa cinta ta
Kamu datang cuma bawa sayang yang
Apa aku harus makan cinta, dasar buaya!!!!"

Malam harinya, Ara serta Chika tengah mencari hiburan bersama-sama, kan sama-sama lagi galau, nah sekarang keduanya tengaj duduk dengan santai di dekat sebuah danau, lalu menyanyikan bait lagu itu dengan keras.

Malam semakin larut, tapi mereka seolah tak perduli, meluapkan rasa sakit hati mereka dan bertingkah seperti orang yg paling tersakiti di dunia ini.


"Woooooohh!!! Pergi aja sana, Amirah Fatin!!!!" Teriak Chika lalu di ikuti Ara


"Pergi juga Lo, Ci Celine!!!!"


Keduanya lalu tertawa sambil saling bertatapan, dan sekali lagi sama-sama menghadap kedepan lalu berteriak "Masa bodoh sama dunia ini!!!!!!"

Aneh sih emang kelakuan mereka, tapi bagi keduanya ini adalah cara menghibur kedua hati yang tengah patah karena seseorang. Persetan dengan orang lain, mereka mana mengerti apa yang keduanya tengah rasakan.


Hari ini keduanya memutuskan untuk membolos, sekedar berkeliling kota, masih lengkap dengan seragam sekolah mereka.


Tentu tindakan ini melanggar aturan sekolah, kalau sampai ketahuan lalu ada yang melaporkan, bisa jadi mereka akan kena hukuman bahkan sampai di skors.

Tapi sekali lagi mereka tak peduli itu yang jelas, kali ini ini mereka punya nasib yang sama, dan tindakan mereka kali ini terasa wajar-wajar saja. Efek patah hati, katanya. Semua rasa benci di antara keduanya seakan menghilang.

Chika dengan semangat menarik MP3 player di tangan Ara lalu mencari lagu. Sementara itu Ara yang melihat tingkah Chika merasa sangat terhibur.

Setidaknya gadis itu tak terlihat begitu menyedihkan seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Kiranya, gadis itu akan mengangis histeris seperti gadis-gadis lain yg di tolak cintanya. Tapi seorang Yessica Tamara berbeda.


Malah, gadis itu jusrtu melampiaskan perasaan negatif itu dengan cara yg berbeda, seperti sekarang ini. Bahaya sih memang tapi setidaknya ini juga bukan ide yg buruk-buruk amat.

"Nape lo natap gue segitunya? Tanya Chika, tanpa mengalihkan pandangannya dari MP3 player ditangannya. "Cantik banget ya gue?"

"Idih~..."Ara rasanya mau muntah mendengarnya. Tak menyangka tingkat kepercayaan diri Chika. "Ya nggak lah. Gue luruskan nih ya, Lo tuh jelek banget tahu, Ampe gue syok sendiri neglihatin muka lo, oke?"

"Alah denial loh, drama banget" komentar Chika yg langsung dibantah Ara

"Siapa yg drama sih, lagian nih gue sukanya cuma nonton Upin Ipin doang, udah itu aja, jadi nggak perlu drama gue" bela Ara

"Oh pantesan tuh, memang udah cocok ama kelakuan bocil kayak lo. Woi!!! Yang disana nih ada bocil suka upin----"

Ara segera menutup mulut Chika dengan pipi sedikit memerah menahan malu "Mulut Lo ya, lemes banget dah! Tempat umum nih woy!!!"

Chika tertawa geli, lalu melepas tangan Ara dari mulutnya "hahahha, bisa malu juga ternyata! Mirip anak kecil Lo nontonnya kayak gitu"


"Beneran deh ni anak, diem nggak tuh mulut, kalau nggak gue....."

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang