20

223 36 3
                                    

"WOiiiiiii!!!!"

Chika hampir saja terjatuh saat seseorang mengejutkannya tiba-tiba dengan teriakan tak jelas itu. Dan siapa lagi pelakunya kalau bukan seorang Ara.


“Woi Ra, Lo emang cari mati ya sama gue!” Chika menggertakkan giginya, menatap dalam pada gadis yang lebih  pendek darinya itu dengan sorot penuh kemarahan.

Ara yang sudah kebal dengan tatapan Chika, tertawa terbahak-bahak sebelum mencubit pipi gadis itu. “Jangan marah begitu, Chika~ Lo bakalan cepet tua kalau kerjaan loh marah' mulu!”

"Gue bukan pemarah ya!"

"Yes, You are!"


Saat itu, tiba-tiba saja Chika mendengar bunyi klik dan mendapati Ara tengah memotret dirinya dengan Polaroid milik gadis itu.


“Hei, berhenti nggak Lo, wah ngadi-ngadi nih anak!” Keluh Chika, karena Ara malah terus memotretnya.


Sungguh Chika sangat ingin mengambil foto itu dari tangan Ara tetapi gadis itu dengan cepat menyimpannya di dalam tas selempang yang dia bawa, bersama dengan kameranya.


Saat itu juga dia menyadari pakaian apa yang tengah dikenakan Ara.

Dasar tukang pamer, gimana nggak pamer, Ara tengah mengenakan celana pendek dan atasan minim kain. Untuk menutupinya, gadis itu hanya memakai kemeja outer, itupun tembus pandang.



"Hmmm... mata Lo tuh, dijaga, lihat-lihat badan gue lagi" Celetuk Ara bersemangat saat dia melihat kemana arah tatapan Chika.....



Gadis yang lebih tinggi darinya itu langsung memerah karena malu dan segera memalingkan muka, bertingkah seolah dia tidak menatap tubuh Ara.


“Ih...siapa juga yang lihat, badan kerempeng kayak Lo mah, nggak ada menarik-narik nya~”



“Oh benarkah… Ada banyak hal yang bisa dilihat dari diri gue, Chik! Apa perlu gue tunjukin sama Lo nih?.~” Balas Ara bahkan mengedipkan mata, membuat Chika semakin merona dan memukul bahu gadis itu dengan keras.


Sedang Ara terus saja tertawa dan berusaha menghindari pukulan gadis itu.


“Ok, ok~ Canda kali Chik…” Tawa Ara mereda dan menyeka air mata yang terbentuk di sudut matanya.

“Ngomong-ngomong, Lo sendiri pakaiannya kayak gitu. Kayaknya Mira harus selalu ada di samping Lo deh, kalau dia nggak mau laki-laki menggoda lo… hahaha…”

"Maksud lo?"

“Gue bilang, Lo cantik banget hari ini, Chika~…”

Pfft… sepertinya wajah Chika tak bisa lebih memerah lagi. Tapi Ara mengatakan yang sebenarnya kok, kalau sekarang gadis itu tampak begitu cantik.

Bagaiamana tidak, Chika memiliki kecantikan yang tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun.

Sementara itu, sambil menggelengkan kepalanya, Chika melemparkan jersey lain yg dibawanya ke Ara lalu menghela nafas.

Bukan karena Ara terlihat buruk tapi outer tembus pandangnya itu, tapi melihat Ara memakai pakai seperti itu benar-benar membuat Chika sakit mata.
Dia bahkan nggak yakin apakah ia benar-benar tidak suka dengan pakaian Ara atau ia takut tidak akan bisa menahan diri.

"Apa nih?" Tanya Ara kebingungan

Memalingkan muka, Chika mengangkat bahu, “Ya Lo Pakai lah. Baju Lo ke kurangan bahan”

“T-tapi…”

"PAKAI NGGAK ATAU LO MAU GUE BUNUH?"

Gimana respon Ara?

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang