18

239 33 2
                                    

~~Tuhan, tolong aku, katakan padanya
Aku cinta dia, bukan salah jodoh
Dia untuk aku, bukan yang lainnya
Satu yang kurasa pasti bukan salah jodoh~~


Mira hanya bisa menutup telinganya karena nyanyian keras sahabatnya. Dia sudah merasa mual dan Ara sama sekali tidak membantu.


Sementara Chika kini tengah tertidur nyenyak di sebelahnya, kepala gadis itu ia sandarkan ke bahunya, dua orang di belakanya terus saja bernyanyi dengan keras, tampak menikmati perjalanan mereka.


"Woi kalian berdua, bisa diam nggak sih?" Tanya Mira kepada pasangan di belakangnya, berharap keduanya sedikit tenang, tetapi tentu saja tidak berhasil.



Bahkan kini Celine mengangkat tangannya ke udara dan mengayunkannya bersama Ara melakukan hal yang sama.



Beberapa menit kemudian mereka mengganti lagu mereka lagi seperti itu terus..


Menggelengkan kepalanya, Mira tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas dan menatap keduanya yang tampaknya penuh kebahagiaan dalam hidup mereka.



Dan itu hampir meyakinkan Mira bahwa sekarang keduanya sudah saling mencintai. Sejujurnya, Mira tidak ragu bahwa Ara dan Celine akan cocok jika bersama.


Dia menyaksikan semua yang terjadi di antara kedua orang itu dua tahun lalu, bagaimana mereka akan saling melempar barang-barang satu sama lain tetapi setelah itu, Ara akan menjadi orang pertama yang menawarkan obat pada Celine jika dia terluka, begitupun sebaliknya, Celine akan selalu memberikan perhatian kecil pada sahabatnya itu.


Ara dan Celine terlihat serasi, sehingga membuat Mira bertanya-tanya… Ketika Celine masih suka padanya, apakah mereka juga terlihat cocok?


Mira segera menggelengkan kepalanya, bayangan Chika tiba-tiba muncul di benaknya. Dia seharusnya tidak memikirkan hal-hal seperti itu. Apalagi sekarang Chika ada di sampingnya dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka lagi..



Mira tak pernah menyangka semua akan jadi seperti ini, tapi mau bagaimana lagi tak ada yang tahu takdir apa yang akan datang kepada mereka berempat kedepannya, kan?



Beberapa menit kemudian, Chika juga terbangun dari tidurnya lalu bergabung dengan Ara dan Celine, seolah sedang melakukan konser musik mereka. Mau tidak mau Mira pun ikut bergabung. Apalagi Chika nampak menikmati momen mereka saat itu.



Liburan mereka kali ini adalah self healing bagi mereka dan tak satu pun dari keempatnya pernah menyangka mereka akan menjadi lebih dekat dari sebelum-sebelumnya.

Mereka hanyalah empat individu yang berbagi penderitaan yang sama dalam cinta.


.....


Tak lama kemudian, keempatnya tiba di resor yang seharusnya mereka tinggali. Yang cukup mengejutkan, Chika ternyata adalah putri salah satu karyawan di perusahaan ayah Ara itu sebabnya Chika juga diundang.

Keluarga mereka semua ada di sana dan mereka punya waktu seminggu untuk bersenang-senang.


Namun ada satu hal yang tidak diketahui Chika dan Mira, bahwa kedatangan mereka disana juga sekaligus untuk pesta perayaan pertunangan Ara dan Celine tiga hari kedepan....


Dan tampaknya, keduanya masing-masing belum menjernihkan perasaan mereka. Mereka berpikir semuanya sudah jelas. Chika untuk Mira sedangkan Celine untuk Ara. .mereka tak sadar saja ... apa yang mereka rasakan sebenarnya ...




DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang