11

262 27 1
                                    

Celine Vop

"Teman tidak saling mencium ... kan?"

Celine berdiri di sudut, kedua matanya menatap lurus ke arah dua gadis yang sedang berbicara di lantai lima gedung utama. Dia tidak bermaksud menguping tapi begitu melihat bayangan Ara, dia langsung berhenti dan mengintip....

dia sangat penasaran siapa gadis bersama nya karena Ara tidak pernah mau repot-repot untuk berteman dengan siapa pun.

*****

Ara tengah bersama Chika pagi itu, dan gadis polos itu menyampaikan segalanya kepada Ara, sementara yang di jadikan tempat curhat tampak sudah bosan... Bahkan gadis nakal itu  meletakkan tangannya dengan malas di penghalang dan terus menghela nafas berulang kali.

"Hmmm… kalau masalah itu sih tergantung…” Saat itu juga Ara mencuri kecupan di pipi Chika. “Tidak masalah apa hubungan kalian. Lo masih bisa berciuman dengan siapa saja!”

“Yah, lo! Berhenti melakukan hal seperti itu!!! Ih benci gue sama lo!!!"

Tampak ada tatapan geli di mata mantan tunangannya itu, yang semakin membuat Celine tidak percaya bahwa seorang Ara tengah  bercanda dan tertawa-tawa dengan gadis lain.

Ara… Ara yang dulu... hanya mengenal satu gadis dalam hidupnya, sudah pasti Amirah Fatin. Kemudian ketika dirinya masuk ke dalam sirkel mereka, tentu keadaan itu berubah. .mereka bertiga menjadi teman baik ... tidak...sampai masalah hati akhirnya menang atas pertemanan mereka.

Amirah Fatin, gadis yang dia cintai, telah memiliki orang lain dalam hidupnya sekarang… Tapi jauh di lubuk hati celine, dia tidak ingin melepaskan Mira. Dia bahkan tidak tahu alasan mengapa dia sangat mencintai gadis itu...

"Tapi Ara…” gadis yg tak dikenalnya itu mulai bergumam, “Apakah menurut Lo, kak Mira benar-benar serius dengan apa yang dia katakan malam itu? Gue… gue ngga mau menunggu dengan sia-sia dan pada akhirnya hanya kecewa.”

Saat itulah Celine akhirnya menyadari bahwa gadis yang Ara ajak bicara adalah gadis yang 'dicintai' oleh Mira.

Saat dia perlahan menatap gadis itu, dia mulai menyadari juga mengapa Mira bisa jatuh cinta padanya. Gadis itu cantik, rambutnya terurai dengan sempurna seperti seorang putri. .senyumnya Begitu polos dan mengandung ketulusan di sana, bak magnet yang akan menyeret orang masuk kedalamnya.

Tanpa banyak berpikir, Celine menyadari bahwa dia bukan tandingan gadis itu. Ketika Chika terlihat seperti seseorang yang akan kamu lihat di film-film....sementara dirinya, hanyalah seorang gadis kampus biasa yang kesepian yang tengah jatuh cinta pada seseorang....

"Loh, Ci Celine…” Celine akhirnya kembali ke dunia nyata saat Ara memanggil namanya.

Sedikit terkejut karenanya dia menjadi gagap saat berbicara. “A-aku… aku-aku tidak bermaksud mengganggu… aku-aku cuma mau jalan-jalan tadi l-lalu aku menemukan kamu disini. Y-ya…”

Dua pasang mata yang menatapnya membuatnya semakin gugup sehingga dia ingin menghilang saja dari tempat itu.

Tapi tentu saja Ara tidak membiarkannya pergi saat gadis yang lebih mudanya darinya itu meraih tangannya dan menariknya lebih dekat, sebelum memperkenalkannya kepada Chika.

“Ini Celine, gadis yang nyium calon pacar lo minggu lalu. .dan Ci, ini Chika, gadis yang dicintai ‘orang yg Lo cintai'’  terang Ara memperkenalkan keduanya dengan ekspresi bosan, meskipun suaranya memiliki sedikit nada dingin dan nakal dalamnya.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang