26

231 35 3
                                    

Aku pasti sudah gila...

Pikir Ara selama dia berbicara, satu-satunya yang bisa dia lihat hanyalah Chika yang berdiri beberapa jarak darinya.

Dia tidak bisa berpaling dari gadis itu. Sial, bukan seperti ini rencana awalnya.


Tapi entah sejak kapan menatap gadis itu menjadi hal favorit dalam hidupnya.

Sekarang dia bahkan tidak yakin apa yang lebih menyiksa baginya.

Apakah saat menyimpan rasa pada gadis itu secara sembunyi-sembunyi atau seperti sekarang, mengakui perasaanya sendiri tepat di depan gadis itu, yang pada dasarnya sama sekali tidak tahu kalau Ara menyukainya.



Selalu saja ada sesuatu tentang Chika yang membuat Ara tergila-gila.

Awalnya, itu semua karena Chika jatuh cinta dengan sahabatnya, dan Mira juga sangat mencintainya.

Dia dengan getir menatap sahabatnya setiap kali Mira membanggakan kecantikan atau kesempurnaan Chika.

Tapi Ara sendiri tidak bisa melihat keindahan atau kesempurnaan itu…

Baginya, Chika hanyalah seorang gadis cantik yang sangat dia benci…

Tentu saja tidak sampai baru-baru ini ketika mereka mulai dekat dan menjadi teman baik.

Ara mempelajari segala sesuatu tentang diri gadis itu, termasuk bagaimana Chika begitu tergila-gila pada Mira dan tak ada yang bisa mengubah itu.



Sejak kapan cinta menjadi begitu rumit seperti ini?


Sudah lama sejak dia menyadari perasaannya dan hanya Celine satu-satunya yang menyadari hal itu, dan memutuskan untuk memberitahunya beberapa hari yang lalu di tepi pantai.

.....

Ingat ketika saya memberi tahu kalian bahwa Ara bukan orang bodoh yang sepenuhnya bodoh? Itu benar…



Ketika mereka berdua berbicara di pantai waktu itu, Ara sudah mengetahui bahwa Celine tidak berbicara tentang cintanya pada sahabatnya sendiri.

Selama ini yang dimaksud Celine itu adalah Chika. Setelah hari itu, perasaan nya pada Chika bukan lagi rahasia di antara keduanya


Sketsa yang dibuat Ara akhir-akhir ini  selalu tentang Chika, menggambar setiap memori yang dia miliki dengan gadis itu.


Ara jatuh cinta pada Chika, tetapi ia berusaha untuk menyangkal itu karena bahkan ketika dia belum mengakui perasaannya saja, sudah semenyakitkan itu.


Tapi malam ini, dia siap untuk terluka ... luka yang mungkin Ara sendiri tidak sanggup ia tahan...


Yessica Tamara, tolong dengarkan….”


Dia kemudian mengisyaratkan orang yang bertanggung jawab atas musik  untuk mulai memainkannya. Ini mungkin terakhir kalinya dia bisa menyanyi untuk Chika. Dia ingin melakukannya sekarang... sebelum dia menyesali segalanya.

Saat hatimu terluka
Akulah yang menemanimu
Membasuh air matamu
Namun, mengapa ketika
Hatimu t'lah tersenyum lagi

Aku yang kau lupa?
Tak sadarkah selama ini
Ku juga s'lalu menginginkanmu?

Mengapa sulit
Untuk ku bisa miliki hatimu?

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang