Happy Reading
“Risa ntar kalau udah gajian beliin abang sekotak coklat ya,” pinta bang Arya padaku.
“Jadi, ada maunya nih. Pantasan mau ngantarin aku kerja,” candaku padanya.
“Lagiankan Abang yang bantu kamu cari kerja. Jadi setiap kamu nerima gaji kamu harus beliin Abang coklat sebagai kompensasinya.”
“Dasar... Sama adek sendiri masih hitungan. Harusnya Abang yang beliin Aca coklat, masa Aca yang beliin Abang. Biasanya cowokkan suka kopi! Nih, malah suka coklat. Kan aneh,” ledekku pada bang Arya.
“Suka-suka Abang dong Ca. Lagian siapa yang bilang kalau cowok gak boleh suka coklat?”
“Aca yang bilang. Lagiankan Aca yang kasih tau ke Abangkan.” balasku.
“Terserah kamu. Intinya nanti pas kamu gajian harus beliin Abang coklat! Titik gak pakai koma,”
“Abang mah...” belum sampai aku berucap bang Arya langsung memotong perkataanku.
“Udah sana! jangan ngebantah Abang.” usir bang Arya padaku karena kami sudah sampai di tempat kerjaku.
“Ya udah, makasih Bang. Hati-hati di jalan,” ucapku padanya lalu masuk menuju pabrik yang akan menjadi sumber Kehidupanku karena di sinilah tempat perjuanganku berlanjut.
***
Aku mengamati apa yang dijelaskan oleh orang yang diperintahkan atasanku untuk menjelaskan pekerjaan yang akan kulakukan selama bekerja di sini.Aku bekerja di pabrik ini lewat jasa calo yang mengharuskanku membayar padanya. Ini ide dari bi Cici agar lamaranku cepat diterima. Aku meminjam uang padanya sebesar sepuluh juta untuk membayar calo tersebut yang di saat aku menerima gaji nanti harus membayar pinjamananku padanya.
Awalnya aku menolak usulan dari bi Cici untuk memakai jasa calo.
‘Aku bekerja itu untuk mendapatkan uang masa masukan lamaran aku harus membayar sampai jutaan pada mereka.’ pikirku awalnya.
Namun, setelah gagal tiap malamar pekerjaan. Akhirnya aku pun menyetujui usulan bi Cici tersebut.
Aku jadi teringat dengan perkataan Sinta, Feli dan Nadin sewaktu kami kelas sepuluh dulu yang membahas nepotisme. Tapi, sepertinya apa yang kulakukan sama saja dengan mendukung tindakan nepotisme. Meski bukan kerabat, tapi tetap saja tindakan para calo sama dengan nepotisme karena telah memanfaatkan jabatannya.
Hidup di zaman sekarang itu memang butuh orang dalam. Jika tidak ada orang dalam, maka kamu harus banyak merasakan kekecewaan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Takdir
General FictionSeorang gadis yang bermimpi dapat mengangkat derajat kedua orang tuanya. Ia berharap dengan keberangkatannya ke pulau Jawa dan meninggalkan pulau Sumatera ia bisa mengubah takdir hidupnya. Jika perlu ia rela menyebrangi lautan dari negara satu ke ne...