Happy Reading
Selesai mandi aku turun ke ruang tamu. Bang Arya dan kak Satria sibuk mengobrol sambil menonton televisi.
“Ca tumben kamu diam aja. Biasanya berisik,” tanya bang Arya padaku.
“Jaga image ya,” tebak bang Arya tepat sasaran.
Siapa yang mau menampilkan sikap aslinya di depan pria. So, pasti gak adakan? Begitu juga aku tapi sepertinya bang Arya sengaja mengatakan hal itu untuk menggodaku.
“Iya, Aca lagi jaga image. Kenapa?” tanyaku sebal.
“Ciiiiiieeee, udah berani ngaku adek Abang. Tapi telat, Satria-Nya udah ada yang punya.” perkataan bang Arya membuatku kaget. Perasaan kemarin dia setuju buat mendekatkanku sama kak Satria.
“Iya kan Sat?” tanya bang Arya.
“Iya, bulan besok mau tunangan. Nih undangannya,” ucap kak Satria sambil mengeluarkan undangan dari tasnya.
Belum pendekatan aja, udah berasa ditolak. Benar kata orang, orang ganteng itu gak ada yang jomblo kalau mereka jomblo udah pasti ada yang ngantri.
“Aca datang sama Arya besok ya!”
“Iya kak,” jawabku pelan.
“Untung perasaan ini baru tumbuh. Coba aja udah subur. Bakal langsung mati berdiri aku,” batinku.
“Ntar, kakak kenalin sama sepupu kakak. Mau kan Ca? Dia juga orang Padang kok,” tawar kak Satria padaku.
“Boleh kak. Siapa tau, gak jodoh sama kakak sama sepupunya jodoh,” candaku.
“Hilang deh sikap jaimnya Sat. Kamu sih, harusnya gak ngomongin jodoh Sat. Adekku yang satu ini kalau udah ditawarin kenalan sama cowok pasti langsung ngebet.”
“Abang sama adek sendiri gitu. Pantasan jomblo mulu. Emangnya siapa yang nolak kalau ditawarin kenalan sama cowok. Kak Satria aja tampangnya ganteng apalagi sepupunya minimal sebelas dua belaslah,” ucapku tak tau malu. Yah beginilah aku, kalau udah berasa nyaman sama orang bakal keluar sikap asliku.
“Happy terus pasti si Arya dekat kamu Ca. Dulu aja dia gak betah di rumah. Sekarang aja diajak alasannya Malas mulu.” perkataan kak Satria memang benar. Kalau keluar pun bang Arya pasti buat bikin tugas, atau beli makanan buat aku ngemil tiap libur. Meski dia menyebalkan tapi dia amatlah menyayangiku.
“Jangan dibilangin juga Sat. Jadi kegeeran Aca-nya. Tuh, liat dia udah mulai gila, senyum-senyum sendiri.”
“Jahat,” teriakku pada bang Arya lalu melemparkan bantal sofa padanya yang langsung ditangkapnya. Dan terjadilah peperangan antara aku dan bang Arya tanpa menghiraukan kalau kak Satria merekam kegiatan kami.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Takdir
General FictionSeorang gadis yang bermimpi dapat mengangkat derajat kedua orang tuanya. Ia berharap dengan keberangkatannya ke pulau Jawa dan meninggalkan pulau Sumatera ia bisa mengubah takdir hidupnya. Jika perlu ia rela menyebrangi lautan dari negara satu ke ne...