Sakura pun kini sudah berada diruang ganti Sasori, dan ia lihat banyak sekali piala-piala dipanjang disana. Sakura pun menatap bingung karena ruang ganti Sasori begitu berbeda suasananya dengan ruang ganti Sasuke.
"Ah~ kau pasti menyadari perbedaan aku dan Sasuke kan? " tanya Sasori mengetahui Sakura yang sedang menatap bingung ruang gantinya.
Sakura yang mendengar itu pun menatap Sasori.
"Yah~ aku dan Sasuke memang berbeda, Sasuke akan menyimpan piala-pialanya diruangan khusus yang tidak akan pernah orang lain tahu selain dirinya sementara aku akan menyimpan piala-piala itu ditempat yang pasti orang lain tahu karena aku ingin mereka tahu bahwa aku menjadi juara... "ujar Sasori yang membuat Sakura sendikit bingung, Sakura pun menyeritkan dahinya.
"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan tuan?"
"Ah~ secara singkatnya Sasuke meskipun pialanya disembunyikan disuatu tempat dia pasti akan disebut juara, sedangkan diriku? Aku harus berusaha keras dan memperlihatkan semua piala-pialaku kepada orang lain agar aku disebut juara... "terang Sasori, Sakura pun kini paham dengan apa yang Sasori bicarakan dan kemudian ia tersenyum tipis.
"Yah, setidaknya kamu tidak seperti Sasuke-san yang harus telihat sempurna didepan publik... "ucap Sakura yang seketika itu membuat Sasori menyeritkan dahinya.
"Maksudmu?" Tanya Sasori penasaran.
"Hm, seperti kau harus berpura-pura didepan kamera itu saja... "ujar Sakura, Sakura pun tersenyum miring.
"Kadang aku kasihan padanya karena dia seperti tertekan, tapi ini adalah pilihannya aku tidak tahu harus berbuat apa untuk menghilangkan beban dipundaknya... "ujar Sakura, Sasori pun mendekat kearah Sakura dan tersenyum.
"Kau benar-benar wanita yang berbeda Sakura, aku kagum denganmu... "ucap Sasori dengan tersenyum lembut yang seketika itu membuat Sakura tersipu malu, Sakura pun langsung memalingkan wajahnya dari hadapan Sasori.
"Ka-kau berbicara apa! Aku hanya wanita culun yang tidak pandai bergaul!" Ujar Sakura dengan gugup, Sasori yang mendengar itu pun terkekeh.
"Aku tidak peduli, penampilan nomor sekian dari tipe-ku dan mungkin tipe Uchiha juga, tapi yang terpenting adalah kenyamanan yang didapatkan darimu adalah paling terpenting. Kau nyaman untuk mendengarkan aku bercerita, dan kau juga tidak seperti wanita lain yang pernah dekat denganku. Maksudku kau berbeda dengan wanita lain Sakura, mungkin karena itu juga Sasuke menjadikanmu sebagai asisten pribadinya... "ujar Sasori panjang lebar yang langsung membuat Sakura tersipu malu, Sakura pun berniat pergi dari ruangan itu namun Sasori segera mencegahnya.
"Sakura aku akan membayarmu untuk menemaniku latihan, jadi kau diamlah dan lihat aku saat aku latihan. "Ujar Sasori dan Sakura yang mendengar itu pun menghela nafasnya.
"Hah~ baiklah tapi asalkan jam 7 malam aku harus segera pulang, aku takut dimarahi orang tuaku... "ujar Sakura dan Sasori yang mendengar persyaratan Sakura pun mengangguk setuju.
"Baiklah aku setuju, jadi aku mohon untuk menemaniku latiha yah?" Ujar Sasori, Sakura pun mengangguk.
"Hm, yah... "
Dan Sakura pun kini menemani Sasori latihan balap mobilnya, Sakura merasakan Sasori sama seperti Sasuke yang kesepian akibat tuntutan yang mereka dapatkan. Namun bedanya Sasori melepaskan semua itu, sementara Sasuke menahannya dan terus menahan hingga menyakiti dirinya sendiri.
_____
Waktu terus berlalu, dan kini jam menunjukan pukul 7 malam yang itu artinya Sakura harus pulang kerumahnya agar ibu tiri dan kakak tirinya tidak memarahi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS GONE
Fanfictioncerita ini murni dari pikiran saya sendiri, jika ada kesamaan mohon maaf sebesar-besarnya. sebagai atlet harus mempunyai attitude yang baik bukan? harus menjaga sikap dan kelakuan diri kita diluar maupun didalam. namun karena itulah seorang atle...