Waktu pun terus berlalu, dan kini Sakura sudah menyelesaikan mata kuliahnya. Kini Sakura pun berjalan pergi menuju keapartement Sasuke, namun ditengah jalan Sakura dihadang oleh Karin berserta teman-temannya.
"Heh! Jalang!" Bentak Karin sembari mendorong tubuh Sakura untungnya Sakura tidak terjatuh karena ia menahan dorongan Karin.
"A-ada apa?" Tanya Sakura sedikit takut, Karin yang mendengar itu pun mendecih.
"Tch! Ada apa, ada apa!! Aku lihat diberita bahwa kau berpacaran dengan Sasori apa itu benar kutu buku?!" Tanya Karin dengan tajam, sontak Sakura yang mendengar itu pun langsung menggelengkan kepalanya.
"Ti-tidak, aku sama sekali tidak berpacaran dengan si-siapapun."ujar Sakura, sementara Karin yang mendengar jawaban dari Sakura pun sama sekali tidak percaya kemudian ia langsung menarik rambut panjang Sakura yang diikat.
"Arghh!! Karin! Sakit!!" Rintih Sakura kesakitan, sementara Karin dan teman-temannya hanya tertawa puas melihat pemderitaan Sakura.
"Hahahaha!! Jadi orang jangan sok deh! Kau itu bukan apa-apanya dari kami, sok-sok an deketin Sasori!! Tch! Kau pasti menjual tubuhmu sendiri!" Ucap Tayuya yang kali ini Tayuya pun mendekat kearah rambut Sakura dengan membawa gunting.
Sontak Sakura yang melihat itu pun panik.
"A-aku mohon Tayuya, ja-jangan potong rambutku..."ucap Sakura memohon kepada Tayuya agar rambutnya tidak dipotong, sementara Karin yang masih menjambak rambut Sakura pun menyeringai.
"Oh, kau tidak ingin dipotong yah? Baiklah, Tayuya potong rambut dia!" Titah Karin dengan mempererat jambakannya dari rambut sakura hingga membuat Sakur merintih kesakitan.
"Arghhh!! Itai!!"
Dan perlahan-lahan rambut Sakura pun dipotong oleh Tayuya dengan diiringi teratawa puas dari teman-teman Karin yang menyaksikan itu semua, Sakura pun hanya bisa menangis sejadi-jadinya karena melihat rambut kesayangannya dipotong paksa oleh saudara tirinya.
"Hikss...hikss...aku mohon, berhenti hikss..hiksss..."lirih Sakura namun tentu saja tidak ada yang mendengar Sakura.
Beberapa menit kemudian, Tayuya pun berhasil memotong rambut Sakura hingga kini hanya menyisahkan sebahu. Mereka kemudian mendorong Sakura hingga terjatuh dan kemudian meninggalkan Sakura diiringi tertawa mereka yang puas.
Sakura pun hanya bisa terdiam sembari menangis meratapi rambutnya yang kini sudah dipotong paksa oleh Saudara tirinya dan teman-temannya.
"Hiks...hiksss... rambutku hikss...hiksss..." Sakura terus menangis, dan tanpa Sakura sadari seseorang berlari kearahnya dengan begitu cemas.
Yah, orang itu adalah Gaara yang baru saja melihat siluet Sakura yang terduduk di pinggir jalan.
"Astaga Sakura! Apa yang terjadi?!" Tanya Gaara dengan cemas ketika dirinya sudah berada didekat Sakura, Gaara pun melihat rambut Sakura yang berserakan di trotoar.
Sementara Sakura tidak menjawab pertanyaan Gaara, ia hanya terdiam seraya menangis. Gaara pun berjongkok dan kemudian memungkuti potongan rambut Sakura.
"Sakura, maafkan aku... aku tidak bisa melindungi.."gumam Gaara, yah~ Gaara tahu ini perbuatan siapa dan Gaara menyesal karena tidak bisa melindungi Sakura dari penindasan yang dilakukan oleh kakak tirinya itu.
Sementara Sakura pun kini menatap Gaara dengan sendu.
"Tidak apa, kau tidak berkewajiban untuk melindungiku Gaara... jadi kau tidak perlu meminta maaf kepadaku.."ucap Sakura dengan tersenyum kecut, Gaara yang mendengar itu pun mendecih.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS GONE
Fanfictioncerita ini murni dari pikiran saya sendiri, jika ada kesamaan mohon maaf sebesar-besarnya. sebagai atlet harus mempunyai attitude yang baik bukan? harus menjaga sikap dan kelakuan diri kita diluar maupun didalam. namun karena itulah seorang atle...