Ketika kau menyadari ada sesuatu yang tidak kau mengerti, maka kau akan mencari jalan untuk menemukan kebenaranya.
**
Boomb...
Tak lama setelah terdengar dentuman keras, api mulai menerangi hutan yang tertumpuk salju tebal. Tak jauh dari tempat kobaran api, mayat manusia berserakan di sepanjang hamparan salju, lengkap dengan cairan merah pekat yang kini menyatu dengan salju terlihat cukup ironis. Mereka layaknya benda terbuang tak sama sekali tak ada harganya, padahal sebelumnya mereka adalah manusia yang juga memiliki kehidupan.
"Mereka semua, tewas."gumam salah seorang diantara sekelompok pria berseragam yang datang memandang miris pemandangan didepanya.
"Damn, para keparat itu sungguh tak memiliki nurani"Beberapa pria yang baru saja menyusul membeku ditempat mereka berhenti, melihat ongokan tubuh yang sebagian terkoyak binatang buas dan sebagian terkubur dalam tumpukan salju. Manusia yang berani membunuh sesamanya dengan sadis seperti ini, tidaklah sama sekali pantas dianggap sebagai manusia. Mereka bahkan lebih rendah dari seekor binatang.
Ya, para tentara itu, yang berjuang demi negara mereka membantu memberantas para penjahat malah mendapat akhir yang begitu tragis. Puluhan tentara yang tergabung dalam satuan bantuan untuk mengejar para teroris yang diisukan sebagai pelopor lahirnya 'Black Blood generasi kedua' telah tewas dengan sangat mengenaskan. Tubuh yang utuh namun rusak, tubuh yang terkoyak dan kehilangan banyak bagian serta potongan-potongan anggota tubuh manusia yang saling terpisah. Orang normal yang melihat pemandangan ini pasti langsung mual bahkan pingsan. Tetapi bagi mereka pasukan khusus, hal ini sudah biasa mereka lihat. Meski untuk kali ini benar-benar diluar dugaan. Siapapun disana yang menjadi korban tetaplah seorang pejuang yang turut berjuang demi negara, meski nama mereka takkan pernah diingat.
"Sir,."Javier terdiam memikirkan berbagai spekulasi dalam otaknya sebelum mengalihkan perhatianya pada timnya yang menunggu instruksi darinya
"Berapa banyak tim yang sebelumnya dikirim dalam pengejaran..?"
"Total ada 5 tim dengan jumlah keseluruhan 80 personil ditambah 2 tim pengintai yang datang tepat sebelum kita berangkat"
"Sisir area ini dan kumpulkan korban, untuk Jaguar dan Peter ikuti aku"
"Yes sir"
Setelah membagi tugas untuk timnya, Javier bergegas menuju bangunan yang masih diselimuti oleh api bersama kedua anak buahnya. Code name Jaguar dan Peter.
"Oh well, api ini cukup besar"ucap Jaguar sembari memperhatikan sekelilingnya, namun terlihat tidak ada celah sedikitpun. Bangunan yang terbuat dari kayu mendukung api yang tetap bertahan mengelilinginya.
"Bangunan ini akan sulit ditembus karena seluruhnya terbuat dari kayu, cukup beresiko jika kita menembus kedalam karena bangunan bisa saja runtuh"sahut Peter sembari menganalisis keadaan.
"Ruang bawah tanah"ucap Javier membuat kedua anak buahnya menoleh serempak kearahnya
"Tentu saja kemungkinan bangunan ini memiliki ruang bawah tanah, tapi sir, kita tetap perlu untuk masuk kedalam bukan untuk mencai dimana letak ruang bawah tanah..?"tanya Jaguar membuat Javier menggeleng
"Kita tidak perlu masuk, cukup cari celah di sekitar bangunan ini lubang ataupun pintu kayu yang bisa menjadi akses lain diluar bangunan" Keduanya serempak mengangguk dan segera menjalankan perintah Javier, begitupun dengan Javier. Ia menyisir daerah di sekitar bangunan dibantu dengan terangnya kobaran api membuat Javier dengan mudah memperhatikan sekitarnya.
Setelah mengamati dengan tenang, Javier melihat sesuatu yang agak mencolok terletak di bawah pohon yang berada di halaman belakang rumah kayu yang tengah terbakar. Orang biasa mungkin taakan melihat detaik sekecil itu, tapi Javier yang telah dilatih sebagai prajurit selama bertahun-tahun tentu itu hal yang biasa baginya. Benda yang mencolok itu ternyata adalah balok kayu berwaran coklat, karena letaknya yang berada di bawah pohon membuat orang mengira itu hanya batang pohon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy's The Twins
Tiểu Thuyết ChungKecelakaan yang terjadi setahun yang lalu membuat Raya koma panjang, ketika terbangun ia dihadapkan pada keadaan amnesia, belum lagi tiba-tiba ada dua anak imut muncul sebagai anak-anaknya. Mampukah Raya menerima kenyataan itu, bagaimana cara Raya m...