Twenty Four

1.1K 93 3
                                    

Hay, long time no see.. :)

So, enjoy with this part

**

"Tidak ada orang tua yang sempurna, nyatanya orang tua seringkali dapat pembelajaran dari anak-anak mereka untuk melihat bagaimana hasil didikan mereka. Tidak ada batasan umur untuk belajar, baik hari ini, esok atau nanti. Baik anak-anak, dewasa ataupun bahkan orang tua. Karena hidup adalah sebuah pembelajaran "

** 

"Menurutku ini cocok jadi bahan dongeng untuk mereka, bagaimana..?"Raya mengambil buku '1001 malam' dari rak buku yang ada di kamar twins. Sepanjang perjalanan pulang tadi, twins bercerita bahwa mereka mendapatkan tugas mendengarkan dongeng dari orang tua masing-masing untuk kemudian diceritakan kembali saat disekolah nanti.

"Um kurasa itu terlalu umum"sahut Viola sembari berpangku tangan, matanya menjelajahi jajaran buku yang tertata rapi di rak buku lengkap dengan semua bahan bacaan untuk anak usia 1 hingga 12 tahun. Sungguh menakjubkan, padahal twins masih duduk di TK. Bahkan masih ada beberapa buku ilmiah serta tesis yang lebih cocok untuk mahasiswa, sungguh perpustakaan anak macam apa ini.

Oh dan alasan Viola bisa berada dengan Raya saat ini adalah karena Raya mengajak Viola makan malam bersama. Rupanya Viola tak masalah, iapun dengan mudah menyetujuinya dan karena itulah mereka berdua berada diruang tidur twins saat ini.

"Kau tahu, seingatku aku tak pernah membacakan dongeng kepada mereka, karena twins bilang itu terlalu kekanakan, dan bahkan saat liburan kemarin twins lebih memilih mendengarkan dongeng bertajuk teori yang dibacakan oleh daddy mereka, huh"ucap Raya membuat Viola tertawa kecil

"Usia mereka memang masih anak-anak, tetapi IQ mereka diatas rata-rata anak-anak pada umumnya. Jadi tak heran jika twins lebih menyukai apa yang diceritakan oleh daddynya daripada dongeng anak-anak. Kurasa mereka tahu bahwasanya dongeng hanyalah sekedar dongeng"kekeh Viola membuat Raya megangguk-anggukan kepalanya tanda setuju dengan argumenya.

"Sebenarnya membacakan dongeng untuk anak memang memiliki banyak manfaat diantaranya yang paling terlihat adalah untuk mempererat hubungan orang tua-anak,namun juga tak dapat dipungkiri bahwa dongeng yang kita bacakan untuk mereka akan mempengaruhi imajinasi dan daya pikir mereka. Jadi memiliki cerita yang sesuai serta memberikan manfaat pendidikan secara langsung bagi mereka serta efek psikologis yang positif itu lebih baik, ketimbang membacakan kisah imajinatif yang bisa dibilang mustahil terjadi di era kita saat ini, mungkin dengan bahasa sederhananya lebih baik memilih cerita yang bertajuk pada realita, sehingga anak-anak melihat melihat dan merasakan secara langsung di kehidupan kecil mereka."Raya mendengarkan dengan seksama penjelasan Viola, ketika berbicara dengan serius seperti saat ini, Viola benar-benar menujukkan bakat dan profesinya yang terlalu berbanding terbalik disaat-saat biasa dimana ia seringkali berlaku narsisme atau acuh tak acuh.

"Benar saja, jika aku menceritakan tentang Puteri Salju, bagaimana mereka bisa menemukan sosok seperti itu di kehidupan nyata, haha"Raya dibuat tertawa dengan pemikiran naifnya.

"Yup, kurasa kau mulai pintar setelah bergaul denganku"ucap Viola dengan percaya dirinya membuat Raya mencibir

"Oh ayolah sejak kapan kau berubah menjadi narsisme.."Viola melambaikan tanganya sembari memilah-milah buku

"Perkembangan visual psikologis anak itu seringkali menentukan bagaimana mereka di masa depan atau dengan kata lain merupakan pintu tujuan mereka , oleh karena itu akan lebih baik untuk memberikan mereka wawasan dini mengenai lingkungan serta kehidupanya. Kau harus ingat pendidikan awal bagi anak-anak adalah orang tua, meskipun guru membantu mengajarkan mereka banyak ilmu pengetahuan, anak-anak akan tetap memiliki lebih banyak waktu dan ikatan dengan orang tua..."Sembari berkata, Viola mengambil buku berjudul 'proses kehidupan manusia part 1'

Mommy's The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang