Nine

1.6K 140 0
                                    

Mommy's back

Jangan lupa tinggal jejak

Happy reading :)

**

Bangun jam 5 pagi, menyiapkan sarapan, membangunkan dan menyiapkan keperluan twins pergi kesekolah, kemudian melakukan pekerjaan normal. Sejauh ini, begitulah rutinitas yang Raya jalani selama masa transisinya. Oh dan juga jadwal check upnya 2 kali sebulan sampai kondisinya benar-benar dinyatakan sembuh. Selain check up untuk kesehatan fisiknya, Raya juga masih harus rutin konsultasi dengan psikolog. Kecelakaan yang membuatnya amnesia retrograde, mengharuskanya mendapat penanganan berlanjut untuk mendapat kembali semua kepingan ingatan yang hilang.

"Huh, ini benar-benar membuatku pusing"Raya masih terdiam didalam mobil setelah mengantar twins pergi ke TK. Belakangan saat dirinya mulai mengantar-jemput twins, guru sering berbicara denganya mengenai pentingnya pertumbuhan anak dengan dampingan orang dan sebagainya. Guru itu juga menyarankanya untuk menemukan bakat minat anak-anak sejak dini, katakanlah Raya sama sekali tak mengerti, toh dirinya juga ibu dadakan, meski berusaha menerima ternyata semua itu tak semudah pikiranya.

"ahh baiklah pertama lihat butik dulu"putus Raya akhirnya, kembali melajukan mobilnya menuju alamat butik yang didapatnya beberapa hari yang lalu.

'Golden Rose butique'

Butik ini bertingkat 2 dan berada di lokasi yang cukup strategis, terletak di jajaran klinik kecantikan dan departemen store membuat jalanan ini terlihat ramai pengunjung.

Kling

Saat membuka pintu kaca terdengar suara lonceng, sungguh unik dan klasik

"Selamat datang nona, ada yang bisa saya bantu..?"Kedatangan Raya langsung disambut oleh seorang pegawai berseragam rapi, pelayananya sopan dan menyenangkan. Meskipun begitu, apakah dia tidak mengenalnya sebagai owner dai butik ini, ah lupakan mungkin pegawai baru.

"Yah bisakah aku bertemu dengan manager disini..?"Pegawai itu sedikit bingung dengan pemintaan Raya namun tetap mengangguk dengan sopan

"Ya nona, mari ikuti saya"

'Manage room'

"Maaf bu, seseorang ingin bertemu"Raya melihat wanita seumuran denganya, tampilan cukup modis dan wajah terawat bersih, ia rasa dialah yang bernama Rei bukan ?

"Oh Kinan, apa pelanggan VIP kita ?"

"Oh ti-tidak bu"

"Ya ?"Raya langsung maju sembari menunjukkan diri dan hal itu anehnya membuat sang manager langsung terkejut

"Bu-bu Raya ?"tanya dengan ragu, meskipun begitu Raya melihat tatapanya yang panik meski sekilas

"Kinan, kembalilah bekerja"

"Baik bu"

"Reisa ?"Panggilan Raya langsung menyadarkan Rei dari keterpakuanya terhadap kedatangan Raya.

"ah ya bu, eh silahkan duduk"

"Kau, tidak lupa siapa aku bukan ?"Mata Raya memncing memperhatikan gerakan gelisah Rei, entah sejak melihat kedatangan Rei tampak panik dan canggung dan itu sungguh membuat Raya curiga. Benar keputusanya untuk menyembunyikan amnesia yang dialaminya, sehingga ia bisa menelaah semua orang-orang yang berhubungan denganya dulu.

"ah te-tentu tidak bu, bagaimana saya bisa lupa"Jawab Rei akhirnya ketika mendapat ketenanganya kembali.

Bersikaplah biasa Rei, dia tidak tahu

"Langsung saja berikan laporan keuangan setahun terakhir"

"Laporan? Oh ba-baik bu"Raya melihat Rei yang bergegas mencari-cari bekerja di rak didalam ruangan.

Mommy's The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang