Eight

1.6K 158 0
                                        

Hai guys...

Mommy's the twins here...

Please give me more vote n comment. Thank you

Happy Reading

**

Berada jauh di benua yang berbeda, seorang pria jangkung dengan tubuh atletis berdiri dihadapan hamparan ilalang yang tingginya mampu menyamarkan sosoknya. Angin berhembus dengan kencang menambah nyala api pada gedung yang terlihat dalam pandanganya, diikuti asam hitam yang membumbung tinggi membawa udara panas.

"mission complete"Pria itu hanya melirik sekilas pada bawahanya yang tengah melapor

"Kembali"Tajam dan tak tersentuh begitulah yang terdengar dari sang pria. Seolah dunia bahkan diacuhkan olehnya

"Ya sir"Bawahan yang sudah mengerti betul bagaimana sang kapten langsung bergegas menjalankan perintah.

Setelah memastikan semuanya telah usai, pria itu berjalan menuju bawahan yang tengah menunggunya.

"Sir, jenderal besar meminta anda untuk menghadap"Jordan, sang wakil kapten berkata sembari melaporkan keadaan

"Laporan..?"

"Ya sir, berikut rencana penghargaan oleh presiden Meksiko"

"Go"

"Ya sir"Biarkvn esok dunia tahu, teroris yang 8 tahun lebih membayangi negara telah mereka mereka kalahkan, sebagai tambahan markas mereka telah hangus terbvkar karena kekesalan sang kapten. Yah sebenarnya ada cerita lucu dibalik misi kali ini, sang kapten pria lurus yang terkenal otoriter dan super perfect serta pemimpin paling kejam dan disiplin telah bermain-main dengan sekelompok terorir selama hampir 3 malam. Saling berkejaran seperti kucing-tikus, hingga saat mereka berhasil ditangkap di markas persembunyian yang berada di pedalaman hutan, kapten langsung melemparkan granat yang memicu api besar dan demikianlah dia berbalik sambil berkata 'tempat ini membuatku kesal'.

Sungguh tak ada kemarahan paling mengerikan selain dari kapten mereka, sekali membuatnya kesal ia langsung melempar granat. Untungnya mereka semua terlatih dengan baik, jadi mereka tidak pernah memmbuat kapten tak puas dengan sikap dan kinerja mereka.

"What's that mum..?"Tanya Dania sambil menunjuk sayuran beraneka ragam warna dan bentuk. Ini adalah kali pertama mereka keluar bersama, kebetulan TK Twins juga mendapat libur cuti bersama hingga 2 hari kedepan, sehingga mereka bisa bersama. Dania dengan rasa ingin tahu yang tinggi selalu menanyakan sesuatu yang tak diketahuinya sedang Daniel hanya memperhatikan meski memiliki rvsa penasaran seperti Dania. Kepala kecil itu berkata bahwa diantara mereka bertiga, hanya dirinyalah satu-satunya pria, jadi ketika berada diluar ia akan bersikap seperti pria dewasa yang menemani wanita berbelanja. Raya yang mendengar hal ini tak tahu apakah harus menangis atau tertawa karena tindakan puteranya ini.

"Tomato"sahut Daniel menunjuk hal sama yang ditunjuk oleh Dania. Sayuran itu berwarna merah, sehingga Daniel mengira hal itu tomat, sayangnya ada jga yang bentuknya sama tetapi berwarna hijau, dengan bingung ia menatap Raya yang kini tersenyum geli.

"Mom, bisakah tomat hijau ?"

"Ini bukan tomat, namanya paprika"perjelas Raya sembari memasukkan beberapa paprika kedalam troli

"ah Merica"ucap Dania sambil mengangguk-angguk

"Bukan merica Nia, tapi Papika"Entvh berapa kali melihat twins berdebat, tetap saja itu membuat mereka terlihat menggemaskan, segera saja Raya abadikan momen itu lewat video ponselnya, tak lupa mengambil beberapa foto.

"Twins, dengerin mommy, its called, pa.pri.ka"lanjutnya

"Oh paprika"Keduanya berucap secara bersamaan sambil tersenyum lebar

"Baik, sekarang kita cari buah-buahan"

"ayey mom"

Kegiatan belanja itu ternyata melebihi dari perkiraan, awalnya Raya berfikir akan cukup 1-2 jam untuk membeli semua kebutuhan yang sudah dilistnya. Sayangnya mereka menghabiskan lebih dari 3 jam, tetapi belum menyelesaikan semua list belanjaan. Melihat twins yang kelelahan berjalan, Rayapun membawa keduanya menuju food court di lantai itu.

"Nia want to chicken"

"Mee too, mee too"Raya mengangguk kemudian memanggil waitress untuk mengatakan pesanan mereka

"Setelah ini kita pulang atau kalian ingin membeli sesuatu ?"

"Eum No mum"

"Yah, Nia tired"sambung Daniel membuat Raya terseyum, jelas saja Daniel juga kelelahan tapi dia melempar dan mengatakan Danialah yang kelelahan

"Mum, Niel try to lie, Niel selalu memakan Nia"cemberut Dania, sedangkan Daniel hanya ber-haha

"Ok-ok, Nia dan Niel sama-sama lelah jadi kita pulang"

Setelah pesanan datang, twins langsung fokus pada makanan begitupun dengan Raya, meskipun tetap sembari memperhatikan twins agar tidak kacau. Ketika sedang asyik menikmati makanan, sepasang pria dan wanita mendekat kearah meja Raya sambil mencibir.

"Oh hey sayang, bukankah ini mantanmu yang masih sering mengejarmu itu, sungguh tak tahu malu, sudah punya anak tapi berani mengejar pria yang memiliki kekasih"

Raya mengernyit, siapa mereka, tiba-tiba datang dan mengatakan omong kosong.

"Heh, wanita sepertinya sungguh tak layak"Raya memandang mereka dengan tatapan tak suka

Apa-apaan mereka, datang-datang membawa masalah

"apa kalian salah orang, sungguh jangan mengganggu orang lain"

"Ya paman hitam, jangan ganggu mom"

"Dan bibi jelek"Dania dan Daniel ikut membalas, tak terima jika ada orang yang menghina mommy mereka.

"Dasar anak kecil-"

"Turunkan tanganmu itu, terlepas dari apapun masalah kita dimasa lalu tak ada hubunganya dengan anak-anakku"Raya berdiri menatap tajam pada wanita itu, sungguh tak tahu malu berani mengertak anak-anak.

"Sok sekali, apa ini drama terbarumu berusaha untuk menarikku, sayang sekali justru membuatku jijik"sambung pria itu, sungguh kelakuan kedua orang itu membuat Raya ingn muntak sekaligus, pria itu mengatakanya jijik, bisakah ia berkaca justru tampang sok-nyalah yang membuat Raya benar-benar ingin muntah.

"Nia, Niel, go kita kembali, disini ada orang gila lepas, awas kalian tertular"Raya enggan meladeni orang-orang seperti mereka, menggandeng tangan twins kemudian pergi ke kasir untuk membayar, makan siang mereka terganggu karena dua orang itus

"Orang gila hey-"Daniel segera menyela perkataan wanita itu sambil memeletkan lidahnya

"Hey bibi gila, jangan coba mendekat, kami tak ingin tertular olehmu"ejek Daniel sambil menyeringai

"Kau-"

"Ya bibi jelek, berkacalah wajahmu sungguh jelek"sambung Dania langsung terkikik

"arghh....sialan"Raya segera menarik twins untuk keluar dari food court, sungguh menyebalkan bertemu dengan orang-orang tak relevan seperti mereka, tapi tunggu wanita tadi menyebutnya sebagai mantan pria itu bukan ?

Sigh, seleraku sungguh menggelikan, bisakah aku dulu sama sekali tak memiliki standar, pria sepertinya ah impossible

Raya masih bergidik membayangkan jika dulu ia benar-benar pernah menjadi kekasih dan bahkan mengejar pria seperti itu. Oh astaga semoga di kehidupan barunya ia memiliki selera yang lebih tinggi, yah semoga saja. Tapi negomong-ngomong kedua anaknya turut serta membelanya tadi, sungguh imut dan cerdas.

"Nia, Niel, dengerkan mom lain kali apapun yang terjadi jangan berkata kotor, di masa depan kalian harus menjaga kata-kata kalian dengan baik"Karena mereka masih kecil, mereka harus benar-benar diajarkan tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sehingga tidak akan ada kecelakaan serta pelengan moral ketika mereka tumbuh dewasa nanti.

"Yah mum, Nia promise"

"Hu'um, Niel too"

"Good"

Mommy's The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang