Happy Reading all...
**
Dua kepala kecil dan dua orang dewasa berbeda jenis saat kini tengah duduk berhadap-hadapan di restoran Prancis, setelah Dania dan Daniel merengek karena lapar.
Jangan tanyakan bagaimana mereka bisa berakhir ditempat ini, itu gara-gara pria itu aka daddy twins, Javier langsung menariknya masuk ke mobil tanpa banyak kata. Bahkan mobilnya terpaksa harus ditinggal di TK, karena twins yang ingin pergi bersama-sama, untunglah Javier menjamin akan meminta orang untuk mengantarkan mobilnya langsung kerumah sementara ia bersama twins ikut kedalam mobilnya.
Saat ini twins terlihat fokus melahap makanan masing-masing, tak menyadari aura canggung Raya dengan Javier.
Raya merasa canggung tak tak tahu harus berbuat apa, melirik Javier yang balas meliriknya sambil menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa yang kau inginkan ?'. Hah, Raya langsung mengalihkan perhatianya tanpa sadar bahwa pipinya telah memerah.
My, pria ini suamiku ?
Wake up, aku tidak mengenalnya oh tapi rasanya agak akrab
Wait, akukan memang kehilangan ingatan, tentu saja aku melupakanya
Apakah hubungan kami sebelumnya baik-baik saja ?
Dia pastinya bukan pria yang buruk karena twins sangat dekat denganya
"Bertanya"
"Huh ?" Raya bingung mendengar ucapan Javier
"Mom dad berkata, apakah mom ingin bertanya sesuatu padanya .."ucap Daniel sambil terkikik melihat respon cengo Raya.
Maksudnya begitu ? kenapa aku tak faham maksudnya dan kenapa Daniel dengan mudah mengerti, uh ini benar-benar memalukan
"Mum tidak usah malu, dad memang irit bicara"Double kill, uh kedua anaknya benar-benar membuatnya tak bisa berkata-kata.
"Nia, Niel habiskan saja makanan kalian"Dania dan Daniel serempak mengangguk membiarkan kedua orang tua mereka agak menepi untuk berbicara berdua.
"Kau, sungguh daddy mereka ?"tanya Raya dengan pelan, posisi mereka agak menepi untuk menghindari hal yang tak seharusnya didengar oleh twins.
"aku suamimu"jawab Javier sambil mengangguk
Perlukah kau mengaskan hal itu, oh pria ini sungguh..
"Uh itu, selama ini kau kemana saja ?kau tahu keadaanku sebelumnya bukan ?"
"Ya, aku bekerja di Meksiko"Raya memijit pelan pelipisnya yang terasa sakit.
Ada banyak hal yang perlu ditanyakan padanya dan beberapa perlu dikonfirmasi kebenaranya. Sebenarnya ini cukup membuatnya terkejut, ia bertemu dengan daddy twins aka suaminya. Padahal selama ini ia berfikir dirinya telah lama menghilang, yah bisa dikatakan ia memikirkan banyak spekulasi negatif tentang Javier. Tapi pria didepanya saat ini jauh dari semua yang ada dalam pikiranya sebelumnya.
Benarkah Javier tak seburuk dengan apa yang dipikirkanya, bisakah pria ini dipercaya ??
"Aku akan menjelaskan segalanya dirumah"
"Oh y-ya baiklah"Perkataanya membuat Raya kembali terpekur, yah rumah maksudnya rumahnya atau mungkin rumah mereka ? ah tapi setahunya ia sama sekali tak melihat pakaian ataupun barang-barang pria dirumah. Lalu maksudnya mereka memiliki rumah lain?
Baiklah Raya, berhentilah berfikir untuk saat ini. Oh nikmati saja makanan Prancis mewah ini.
Seakvn waktu benar-benar tak terasa telah cepat berlalu, karena saat ini mereka telah tiba dirumah. Yah rumah tempat tinggal Raya dan Twins saat ini. Dan Javier dengan tenangnya masuk sembari menggendong Dania yang tertidur, sementara sebelah tanganya menggandeng Daniel.
Profil ini, terlihat seperti hot daddy.
Raya dengan tenang berjalan mengikuti mereka masuk kedalam, bahkan sebelum Raya menyerahkan kunci rumah, Javier meminta Daniel untuk mengambilkan kunci dari saku jasnya.
Dia bahkan memiliki duplikat kunci ?
Raya hanya mengendikan bahunya acuh, jika memang benar dia suaminya seharusnya tidak terlaku mengejutkan.
"Niel, disekolah, apa kalian memiliki PR ?"Javier meletakkan Dania diranjangnya, kemudian melirik pada Daniel yang ikut naik keranjang diseblah Dania. Twins memang berbagi kamar, tapi mereka memiliki ranjang masing-masing.
"Um no dad"Javier mengangguk
"Bagus, cuci kaki dan tangan kemudian temani Nia"
"Oke"Daniel mengangguk faham, berlari menuju kamar mandi untuk melaksanakan perintah daddynya. Sepertinya memang Daniel terbiasa dengan keberadaan Javier. Ia bahkan dengan patuh mendengarkan perkataan Javier.
Setelah keluar dari kamar twins, Javier melihat Raya yang menunggunya di ruang tengah.
"Ikutlah"Dengan patuh Raya mengikuti Javier yang menuju lantai paling atas, menuju satu-satunya ruangan yang tak pernah ia buka. Karena tak memiliki akses kuncinya, berencana untuk memanggil tukang namun ia selalu lupa.
Tapi saat ini, ia melihat Javier dengan santainya membuka pintu dengan kunci yang dipegangnya.
Saat dibuka, terlihat ruangan yang cukup besar seperti ruang kerja, karena ada banyak dokumen yang tersusun di rak-rak, meja kerja serta almari. Namun diujung ruangan rupanya terdapat ranjang minimalis ukuran single. Lalu ada dua pintu lain, yang tak Raya tahu apa isinya.
"ah ini ?"
"Ruang kerjaku, hanya aku yang memiliki akses"jawab Javier sembari menyuruh Raya untuk duduk di sofa.
"Semua barang-barangku ada disini, pakaian juga dokumen-dokumen penting"Javier terlihat tengah menggeldah laci kemudian mengeluarkan sebuah album dan beberapa dokumen lainya.
"Ini saat kita mendapat sertifikat juga album semasa kau hami dan melahirkan"Raya melihat-lihat album tersebut.
Lembar pertama, ia melihat fotonya bersama Javier yang mengenakan pakaian formal di kantor sipil sembai mengangkat sertifikat pernikahan.
Lembar kedua adalah potret dirinya dengan perut yang sudah membuncit mengenakan gaun putih panjang berdiri didekat jendela sembari memegang flower crown.
Lembar ketiga yang seterusnya tetap berisi semua potret dirinya dalam berbagai pose dan kegiatan, hingga lembar terakhir adalah foto dirinya berada diruang operasi mengenakan pakaian pasien dengan Javier yang memegang tanganya.
Oh ternyata masih ada satu foto yang terselip, yaitu foto Javier yang tengah menggendong twins dikedua lenganya. Profil diambil dari samping, menunjukkan wajah serius Javier tengah memandangi twins.
Deg deg
Jantungnya berdebar kencang melihat isi album tersebut, tanganya bergetar bersvmaan dengan kilvsan demi kilasan yang menyerang kepalanya. Namun tak ada gambar jelas yang bisa ia tangkap. Semua terlihat buram.
"Urghh"
"Tenanglah, jangan paksakan diri"Javier memeluknya sembari mengelus rambutnya, menenangkan Raya yang terlihat kacau dengan fragmen ingatanya.
"Lupakan saja jika itu membuatmu tersiksa"bisik Javier dengan pelan
Bisikan Javier terdengar seperti lulaby yang mengantarkanya kedalam ketenangan. Perlahan, matanya mulai menutup dan ia jatuh dalam pelukan Javier.
"Benar, lupakan semua itu, jangan pernah mengingatnya lagi"ucap Javier sembari membawa tubuh Raya menuju kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/236651626-288-k739786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy's The Twins
Fiksi UmumKecelakaan yang terjadi setahun yang lalu membuat Raya koma panjang, ketika terbangun ia dihadapkan pada keadaan amnesia, belum lagi tiba-tiba ada dua anak imut muncul sebagai anak-anaknya. Mampukah Raya menerima kenyataan itu, bagaimana cara Raya m...