Eleven

1.4K 144 0
                                        

Hy, i'm come back.

Kali ini author akan up secepat mungkin karena setelah ini author benar-benar akan sibuk jadi takutnya nanti cerita ini malah gak kelanjut. Hehe

Minta dukungan vote n comment ya biar author tetep semangat

Oh terima kasih juga yang sebelumnya sudah bom vote, author terharu

Salam cinta dan kenal dari author

Happy reading

**

Javier Leonard Rodriguez, jika ada yang bertanya siapakah dirinya ? maka orang awam mungkin tak tahu banyak selain dia merupakan cucu seorang pengusaha real estate yang cukup ternama di Indonesia, yang wajahnya tak pernah terekpos media. Namun namanya cukup melejit di negara Meksiko akibat peranya sebagai kebangaan negara, aset negara yang sangat dihargai.

Keluarga besarnya saat ini tinggal di Eropa berikut dengan kedua orang tuanya. Sebastian, adik bungsunya adalah seorang tentara Jerman, namun setahun belakangan ini ia berada di Indonesia untuk menjalankan sesuatu untuknya.

6 tahun lalu tepat saat ekspedisi tim-nya dikawasan asia dalam rangka memburu buronan negara, Javier harus menyamar menjadi salah satu investor diacara bursa saham Asian Globe. Secara tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita bergaun merah yang kala itu terlihat sangat mabuk. Entah apa yang difikirkanya saat itu, karena pada pandangan pertama ia langsung tertarik dengan wanita yang berjalan sempoyongan kearahnya dan one night pun tak terelakkan. Pagi harinya ia mendapat kabar mengenai lokasi sang buronan membuat langsung bergegas pergi. Meski hanya one night, untuk pria yang tak pernah dekat dengan wanita seperti Javier membuatnya merasakan sesuatu yang berbeda, sebelum  kembalinya ke Meksiko, Javier meninggalkan mata-mata untuk mengawasi wanita yang diketahui bernama Rayana itu.

Hingga akhirnya 3 bulan kemudian ia mendapat kabar berita kehamilan dari wanita tersebut, membuat Javier secara tak sadar merasa cukup senang, seolah sesuatu menggelitik hatinya, ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menawarkan proposal pernikahan. Karena Javier adalah sosok pria yang tak pernah bertele-tele membat Raya langsung menampar dan menolaknya detik itu juga

"3 bulan yang lalu, pria itu aku jadi anak itu milikku"

Plakkkk

"Baj*ngan"

"Ini proposal pernikahan tanda tangani, maka kita resmi menikah"

Plakkk

"Kau, pria paling gila yang pernah kukenal"

Perdebatan alot namun berhasil dimenangkan olehnya, akhirnya mereka berhasil mendapatkan sertifikat menikah. Tidak ada pesta atau semacamnya semua selesai hanya dalam waktu beberepa jam. Javier kala itu memutuskan untuk menemani Raya sebagai bentuk pertanggungjawaban, lambat laun Raya bisa menerima kehadiran dan mulai jatuh hati denganya. Beberapa bulan setelah kelahiran bayi, Javier mendapat panggilan darurat untuk segera kembali, membuatnya harus kembali meninggalkan Raya seorang diri dengan bayi kembar mereka tanpa keluarga ataupun kerabat.

Javier yang masih terikat oleh pekerjaan membuatnya sering bepergian dan semua itu berjalan hampir 2 tahun kemudian ia hanya bisa kembali setahun sekali membuat Raya benar-benar merasa marah, karena berfikir Javier tak serius dan menikahinya hanya karena tanggungjawab, pada akhirnya setiap pertemuan mereka hanya diisi dengan pertengkaran dengan Javier yang selalu memilih diam. Hal tersebut tentu membuat Raya semakin membenarkan pikiran buruknya.

Raya yang merasa hidupnya berantakan dan mulai menyalahkan kedua bayinya, jika saja mereka tak pernah hadir ia takkan perlu menikah dengan Javier dan menjalani hidup tenangnya jika dan jika hingga pada akhirnya ia mulai membenci mereka dan menjadikan kedua anaknya tumbuh tanpa kasih sayangnya.

Memang benar mereka mengalami married by accident, tapi Javier menerima Raya dan menjadikanya satu-satunya wanita miliknya namun ia tak bisa mengenalkanya pada keluarga besarnya. Karena kehidupanya tak semulus itu, begitupun dengan keluarganya yang begitu rumit, hingga hanya kedua adiknya yang tahu hal ini dan merahasiakan dari keluarga yang lain.

Sesuatu yang besar terjadi tepat saat kecelakaan yang dialami Raya, membuat Javier harus benar-benar menjalankan rencananya untuk mengakhiri  segala permasalahan yang membelit keluarganya. Dan ia hanya bisa membawa Sebastian untuk menjaga isteri dan anak-anaknya. Meskipun ternyata butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan hal itu.

"Kakak, kau sudah berada disini sejak kapan ?"Sebastian datang bergegas begitu mendengar kedatangan kakak pertamanya, Javier beberapa menit yang lalu. Padahal dirinya sudah akan kembali ke Jerman, tapi sesuatu menahanya membuat kepulangan harus tertunda. Untunglah dia belum kembali ketika Javier memanggilnya.

"Beberapa menit"jawab Javier sembari mengotak-atik ponselnya dengan tampang serius, salah memang begitulah tampang Javier selalu serius

"Apakah semuanya telah selesai, kakak kedua menghubungiku kemarin dan memberitahukan soal keadaan di Jerman-"

"Dia kembali ?"

"Y-ya beberapa hari yang lalu kurasa sekarang kakak kedua berada di Rusia, katanya akan menghubungi kakak segera untuk melaporkan hasil penyelidikanya" Javier mengangguk acuh, selama menjalankan misi ia tak pernah mengaktifkan ponselnya dan panggilan pribadi diarahkan kekotak suara.

"Kak, kau berapa lama dinegara ini ?"Sebastian sungguh penasaran, kakanya itu termasuk pria yang benar-benar ketat dan konsisten tak mungkin ia kembali sebelum berhasil menyelesaikan permasalahanya. Mungkin karena sikapnya itu juga yang membuatnya mmeiliki hubungan yang tegang dengan kakak ipar, tapi bukan salah kakaknya juga karena memang sedari kecil sebagai pewaris utama ia dididik lebih keras dari siapapun. Itu juga yang membuatnya memiliki tempramen yang keras, tegas dan tak bisa dibantah.

"Untuk saat ini, lihat situasi"Lihat berbicara dengan keluarganya saja sangat irit, ia jadi faham mengapa bertahun-tahun hubungan kakak dan kakak iparnya tak pernah membaik. Untungnya si kembar tidak menuruni sifat kakaknya itu, meski kecerdasan mereka tetap turunan dari kakaknya.

"Kau, akan kembali ?"

"Uh"untuk sesaat Sebastian terdiam

"Eh kakak disini, bukankah berarti aku bisa kembali ?"tanya Sebastian dengan ragu, Javier mentapnya sembari menaikkan sebelah alisnya

"Kau bisa kembali, aku disini"Terkadang Sebatian butuh untuk memahami maksud perkataan Javier, yah karena Javier itu tipe orang yang irit bicara. Tak pernah mau berbasa-basi, saat tidak terlalu pentingpun berbicara hanya sepatah dua kata.

Keduanya terdiam, Sebastian yang sudah terbiasa dengan suasana itu ikut diam, melirik jam pada arloji di perlengan tanganya, Sebastian segera ijin untuk kembali terlebih dahulu, ada beberapa hal yang benar-benar harus dituntaskan sebelumia kembali ke Jerman

"Dokter itu..."Gerakan Sebastian terhenti mendengar Javier yang kembali bicara

"Ya ?"

"Pastikan ia bisa menjaga mulutnya"

"B-baiklah, akan kujamin"

Sepeninggal Sebastian, Javier menatap pada foto seorang wanita yang memangku dua bayi kembar. Foto yang diambil setelah kelahiran twins. Keluarga kecilnya.

**



Mommy's The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang