Twenty Six

1.5K 88 7
                                    

Being a good parent is not easy

**

"Mom, are you okay..?"Raya kembali tersadar saat mendengar pertanyaan Dania. Melihat raut cemas puterinya membuat hati Raya kembali tenang.

"It's okay, ini hanya beberapa sampel kain yang akan digunakan untuk koleksi butik. Oh apa yang Niel lakukan saat ini..?"Tanya Raya mengalihkan perhatian puterinya. Benar saja wajah Dania langsung berubah kesal, ia mengerucutkan bibirnya dengan pipi yang menggembung lucu membuat Raya tertawa geli melihatnya.

"Niel membicarakan sesuatu tanpa melibatkan Nia.."Kemudian Dania mulai bercerita tentang kegiatanya selama di TK, bahwa Daniel terlihat melakukan pembicaraan serius dengan Robin dan juga Tom, tapi saat dirinya bertanya, Daniel hanya bicara bahwa itu rahasia anak laki-laki. Karena itu sampai pulang sekolah tadi Dania mengacuhkan Daniel, masih tak terima bahwa kembaranya merahasiakan sesuatu darinya.

"Mom, Niel salah bukan..?"tanya Dania membuat Raya tersenyum sejenak.

"Hey saying meskipun Nia dan Niel itu saudara kembar, tetapi Nia itu perempuan dan Niel adalah laki-laki. Seorang anak perempuan dan anak laki-laki itu berbeda. Nah misalnya saja Nia suka bermain dengan boneka tetapi Niel lebih suka robot, apa Nia tahu alasanya ?"

"Um, karena Nie laki-laki dan laki-laki tidak bermain boneka ?"Benar saja puterinya memang anak yang cerdas

"Benar sekali, adakalanya suatu hal tidak bisa dilakukan oleh anak laki-laki dan anak perempuan secara bersamaan. Niel berbicara dengan Robin dan Tom karena mereka sama-sama anak laki-laki dan itu wajar jika mereka punya rahasia yang tidak ingin Nia tahu. Tapi Nia juga bisa memiliki hal yang sama tetapi dengan sesame anak perempuan tanpa Niel tahu. Tetapi Nia harus ingat apapun yang Nia lakukan tidak boleh melakukan sesuatu yang salah ataupun tidak baik, nah apa Nia mengerti ?"Mungkin efek berteman dengan seorang psikolog membuat Raya mulai belajar dan membaca banyak buku parenting belakangan ini dan benar saja semua itu sangat berguna di saat-saat tertentu. Viola pernah berkata padanya bahwa perkembangan identitas gender seorang anak dipengaruhi oleh biologi atau keturunan, interaksi lingkungan social anak yang dimulai dari keluarga dan juga pengaruh pemikiran anak itu sendiri. Jika orang tua tidak mengajarkan identitas gender anak sejak dini, akan terjadi kesalahan persepsi di kemudian hari, contoh yang paling ringan adalah anak perempuan yang berpenampilan atau berprilaku layaknya anak laki-laki atau sebaliknya hingga yang ekstrem seperti pedofilia atau orang yang menyukai sesame jenisnya. Memikirkanya saja membuat Raya merinding, untunglah ia mulai sadar saat berteman dengan Viola, bahwa orang tuapun perlu belajar bila ingin anak-anaknya mendapat pendidikan yang baik dan benar.

"Ah, itu artinya Nia salah telah marah dengan Niel kan, mom"

"Kalau Nia merasa salah, apa yang harus dilakukan Nia..?"

"Nia harus meminta maaf pada Niel"Raya mengangguk sembari menepuk pelan kepala Dania

"Puteri mommy yang pintar"Dania langsung tersenyum sumringah dan berlari untuk mencari saudaranya. Sepeninggal Dania, atensi Raya kembali pada kotak yang sengaja ia tutupn saat tersadar akan pertanyaan Dania tadi. Membawa kotak itu masuk kedalam kamar, lalu menutup pintu ia bergegas memeriksa isi kotak itu, karena tadi ia hanya sempat membaca surat yang tertulis di dalamnya tanpa melihat jelas isinya.

'Lawrence group CEO's accident'

'the lost daughter'

Kotak itu berisi beberapa surat kabar serta foto-foto buram, dilihat dari tahun terbitnya itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Tapi yang membuat jantungnya berdegub kencang adalah nama Lawrence. Rayana Lawrence, bahkan namanya terlibat dalam pemberitaan itu tak lain bahwa itu terkait dengan dirinya. Tapia pa tujuanya semua ini, kenapa pengriim hanya mengirimkan berita yang bersangkutan dengan dirinya bukan siapa dirinya secara langsung ?

Sejak terbangun dari koma panjang dengan keadaan ingatan yang kosong, Raya benar-benar tak tahu mana yang harus ia percayai. Ia hanya bisa menerima apa yang orang katakana terhadap dirinya, karena memang hanya itu yang bisa ia lakukan. Sebelumnya ia seringkali merasa penasaran dengan masa lalunya, namun saat ia mencoba mengingat sesuatu yang mungkin terlupa ia merasa kepalanya menjadi sakit tak tertahankan. Mungkin bisa saja ia bertanya pada Javier dulu, tapi sayangnya pria itu seakan enggan membuka mulutnya dan mengabaikanya di sisi lain ia tak mengenai siapapun selain keluarga kecilnya ini. Bahkan alasan kenapa kedua anaknya bisa berada di Panti Asuhan saat kedua orang tuanya masih ada pun menjadi hal yang sama sekali tak ia tahu alasanya. Siapa dirinya ? apa yang terjadi sebelum kecelakaan ? dan bagaimana kehidupanya dulu ? Semua pertanyaan itu terus terngiang dalam benaknya, meski Viola sempat menyarankan untuk mengabaikan apa yang terjadi di masa lalu namun dirinya tetap tak bisa menahan rasa keingintahuanya terhadap kehidupanya dulu.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?"Raya mengusap wajahnya dengan frustasi. Frustasi terhadap keadaanya kini yang tak tahu apa-apa dan juga frustasi terhadap pengirim yang menambah teka-teki di dalam kepalanya. Sayangnya tidak ada identitas pengirim yang bisa dijadikan sebagai petunjuk.

**

Pojok Literasi :

Salah satu nilai yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak adalah tentang gender. Karena keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama yang mengajarkan bagaimana identitas gender anak, bahwa perempuan itu feminism dan laki-laki itu maskulin. Kenapa orang tua harus mengajarkan identitas gender kepada anak sejak dini ?

Karena perilaku orang tua terhadap anaknya akan menjadi kontruksi identitas yang terekam dalam diri seorang anak. Ketika seorang anak baru lahir, baik ayah maupun ibu memiliki peran psikologis pentinmg dalam perkembangan gender anak. Ibu biasanya memiliki tanggungjawab untuk mengasuh dan merawat anak secara fisik sedangkan ayah brtanggungjawab dalam interaksi ketika bermain dan meyakinkan anak untuk anak-anak mematuhi norma dan budaya yang berlaku. Seorang pria diharapkan melakukan peran yang bersifat instrumental yaitu berorientasi pada pekerjaan untuk memperoleh nafkah sedang wanita harus melakukan peran yang bersifat ekspresif yaitu emosi manusia serta hubunganya dengan orang lain. Meski saat ini kita sudah mengenal istilah kesetaraan gender, namun pada dasarnya pembagian peran perempuan dan laki-laki adalah yang demikian rupa.

Orang tua yang ingin menunjukan identitas anaknya sesuai dengan jenis kelaminya, misalnya anak perempuan diberikan pakaian dan perlengkapan yang berwarna cerah sedangkan anak laki-laki diberi pakaian yang lebih kalem atau mainan robot dsb. Melalui usaha ini akan membentuk peran-peran perempuan yang berbeda dengan laki-laki baik secara biologis, sosiologis maupun psikologis. Sehingga anak akan memahami peran dan tanggungjawab yang sesuai dengan jenis kelaminya.

Jika orang tua tidak mengenalkan anak terhadap identitas gender, akan berakibat pada menyimpangnya persepsi anak terhadap gender. Misalnya seorang anak yang tidak diajari bagaimana perempuan seharusnya, ketika ia dewasa ia akan menganggap bahwa laki-laki dan perempuan itu tidak berbeda kecuali secara fisik. Di sisi terburuknya akan berujung pada berbagai penyimpangan seperti pedofilia, penyuka sesame jenis dan bahkan transgender.

Sumber referensi : Jurnal Psycho, Triyani Pujisatuti

**

Thank you for reading

With love

Author

Mommy's The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang