10. Sorry It Can't Be Undone

12K 365 0
                                    

Aku melihat ke belakang ku, merasa ada yang mengganggu ku hari ini, dan aku tidak tahu apa tepatnya yang menganggu ku. Aku terus menoleh ke belakang sejak aku keluar dari gedung asrama, tapi aku tidak menemukan apapun yang patut dicurigai, semuanya normal. Apa aku dikuntit oleh hantu atau sesuatu? Karena itu sungguh menyeramkan, lebih seram daripada manusia biasa, sungguh aku lebih memilih manusia kalau boleh memilih. Berharap saja apapun ini, adalah sesuatu yang nyata dan profesional karena itu aku tidak bisa menditeksinya dengan mata telanjang

Saat aku akhirnya sampai di kelas, rasa itu menghilang, jadi sepertinya memang ada yang mengikuti ku sampai di depan kelas. Kenapa ada orang yang ingin mengikuti ku? Aku kan bukan aset berharga apa-apa, kalau mereka ingin menculik ku, aku tidak yakin mereka akan mendapat banyak dari sana, karena seperti yang sudah jelas, aku tidak datang dari keluarga yang mapan, aku saja bisa sekolah disini karena 1/4 beasiswa dan 3/4 pinjaman siswa, aku tidak memiliki banyak uang. Jadi ada apa dengan penguntitan ini? Atau semua ini hanya aku saja yang kegran?

"Howdie, roomie, kau salah kelas atau sesuatu?"

"Tidak, aku sudah ada di kelas ini sejak Januari" balas ku menatapnya bingung "kau di kelas ini juga?"

"Ya, sejak tahun lalu" balasnya lalu duduk di kursi sisi ku "apa aku duduk di kursi sahabat mu?"

"Tidak, yang itu kosong" balas ku menggeleng masih sedikit bingung "bagaimana kau bisa ada di kelas ini tapi aku tidak pernah melihat mu disini?"

"Simple. Aku tidak pernah masuk kelas" balasnya santai, tepat setelah itu, Shawn yang geratakan memasuki pintu kelas diikuti dengan sang dosen yang langsung membuat satu ruang kelas diam. Shawn melirik Lyander untuk sesaat sebelum ia menyapa ku dan duduk di sisi ku yang lain

"Lyander, tolong pindah ke kursi lain" ucap si dosen menatap Lyander

"Kenapa? Ini negara bebas, aku bisa duduk di manapun aku mau" balasnya santai

"Kau akan mengganggu Ms. Young saat belajar" ucap si dosen menunjuk ku

"Jangan khawatir" ia berdeham "aku berjanji aku bisa diam" lanjutnya. Tunggu, tunggu, apa aku baru saja mendengar aksen lain? Kemungkinan itu hanya kepala ku

"Kita akan lihat" ucap si dosen mengalah dan mulai belajar

Mengejutkannya, sampai akhir jam pelajaran, Lyander tidak mengatakan satu patah kata pun pada ku, malah yang sebenarnya mengganggu ku adalah pria di sisi lain ku. Sangat menarik.

Dari semua kejahatan yang bisa ku pikirkan saat ini, aku tidak pernah memikirkan satu yang paling simple

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari semua kejahatan yang bisa ku pikirkan saat ini, aku tidak pernah memikirkan satu yang paling simple. Perampokan bersenjata terencana. Ingat waktu itu saat aku berkata aku merasa ada yang mengikuti? Well, insting ku tidak salah, aku memang diikuti, hanya saja orang itu tidak langsung beraksi, ia mempelajari targetnya dan kebiasaannya, lalu, boom! Dia menyerang. Aku memang tidak terluka parah, hanya sedikit luka pisau, bukan masalah besar, aku tidak sampai butuh transfusi darah, tapi luka itu sakit, sebenarnya lebih cenderung pedih menggigit, pisaunya sangat tajam, jadi tidak begitu sakit saat itu terjadi, tapi aku memang kehilangan tas ku, HP, dompet, buku pelajaran, catatan, semua. Sialan itu orang. Tapi semua itu bisa diganti, lebih baik kehilangan harta daripada nyawa bukan? Semua untuk yang lebih baik. Aku juga butuh HP baru, jadi ada untungnya juga, aku akhirnya mendapatkan motif untuk membeli yang baru, walau itu berarti harus menggunakan tabungan ku. Aku tidak bisa memberitahu ibu ku, itu hanya membuatnya panik, karena itu aku tidak bisa meminta bantuannya. Lagu pula, aku juga sudah 18, aku sudah harus bertanggung jawab atas diriku sendiri, apa lagi saat aku sudah memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal jauh dari ibu ku..

The Secret Life of The Perfect Daughter (The Secret Life Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang