17. This Is Not An Illusion

7.2K 233 4
                                    

Dalam 3 hari lagi, aku akan menginjak umur 19 tahun. Sungguh rasanya baru kemarin aku menjadi 18 tahun, tidak terasa 1 tahun berjalan dengan sangat cepat. Rasanya baru kemarin aku terkejut menemukan siapa teman sekamar ku, sekarang, disnilah kita tertawa bersama melupakan kalau kita tidak seharusnya bergaul bersama. Sudah menjadi kebiasaan di beberapa minggu ini ia menjemput ku dari cafe tempat ku bekerja, ia mengaku kalau ia juga mendapat pekerjaan di kota, aku tidak bertanya apa, aku hanya percaya saja, cukup menguntungkan juga ia melakukan itu

Aku sedang tengah bicara padanya tentang kemungkinan aku akan membayarnya kalau ia terus menjemput ku pulang dari cafe saat seseorang memanggil ku, sungguh mengejutkan ia bahkan ada di sini "Scott, apa yang kau lakukan disini? Apa kakak ku datang bersama mu?"

"Dia tidak tahu aku disini, jadi tidak" balasnya menggeleng

"Kenapa kau disini, omong-omong?" Tanya ku penasaran

"Sebenarnya, aku disini untuk membicarakan kakak mu" ucapnya lalu menoleh kaku pada Lyander

"Kita bicara lagi nanti, kalau begitu" ucapnya merasa diusir dan pergi

"Aku kira dia bukan pacar mu" ucap Scott duduk di kursi bekas Lyander

"Memang bukan," balas ku menggeleng "aku bahkan tidak memiliki nomor hpnya" lanjut ku mengangkat bahu "jadi, ada apa dengan kakak ku?"

"Aku tahu ini akan terdengar aneh karena aku sebagai tunangannya seharusnya sudah tahu, tapi sejujurnya aku tidak tahu" ucap Scott bertele-tele

"Apa yang ingin kau ketahui?" Tanya ku tersenyum

"Balet atau opera?"

"Tidak dua-duanya, dia mudah bosan dan tidak begitu menggemari seni" balas ku sigap

"Bintang lima atau food truck?"

"Dia tidak akan komplain aku yakin" balas ku sedikit bingung bagaimana Scott bisa tidak tahu itu "berapa lama tepatnya kalian sudah bersama?" Tanya ku penasaran

"1 tahun" balasnya pelan

"Dan berapa kali tepatnya kalian berkencan?" tanya ku

"Berkali-kali, tapi jarang di restoran" balasnya menangkap nada kecurigaan ku "dia tidak ingin dilihat publik, menghindari konfrontasi atau semacamnya" lanjutnya mengangkat bahu

"Okay. Pertanyaan selanjutnya?"

"Kapan kau tidak begitu sibuk kuliah?" Tanyanya menegakkan badan

"Kenapa?" Tanya ku bingung

"Aku ingin memilih bulan untuk pernikahannya, kau adiknya, jadi aku pikir harus di sesuaikan" balasnya mengangkat bahu

"Kemungkinan Desember" balas ku "tapi saat itu pasti dingin, para wanita Young menyukai perayaan di alam bebas" lanjut ku "aku kemungkinan akan longgar di akhir April, tapi jelas itu di tahun depan"

"Kalau begitu April saja" ucap Scott mengangguk

"Kau harus mendiskusikannya dengan Avelysa" ucap ku memperingati

"Tentu saja" balasnya "satu hal lagi"

"Apa?"

"Dimana lagi ia pernah tinggal?" Tanyanya ragu

"Washington tentu saja, lalu Toronto, lalu saat ini. Kenapa?"

"Aku mencoba mengira-ngira tempat yang akan di pilih untuk acaranya" balas Scott menyisirkan jarinya ke rambut

"Aku berani bertaruh ia akan memilih Washington" ucap ku tertawa

"Sepertinya sudah cukup" ucap Scott mengangguk

The Secret Life of The Perfect Daughter (The Secret Life Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang