31. This Is Not Something That Fixable

7K 220 1
                                    

Secara resmi, ini adalah hari terburuk yang pernah ada. Okay, mungkin tidak mengalahkan hari dimana ayah ku pergi dari rumah dengan janji kosongnya itu, tapi jelas masuk ke 5 teratas. Kau tahu mengapa ini menjadi salah satu hari terburuk ku? Well, biar ku ceritakan.

Kemarin malam sungguh luar biasa, aku tidak merasa seperti diri ku sendiri, tapi di saat yang sama aku merasa itulah diri ku sebenarnya, untuk pertama kalinya sejak lama, semua pertahanan diri ku runtuh begitu saja, tidak ada topeng atau apapun yang menghalangi dia untuk melihat diri ku sepenuhnya, secara kiasan dan literal-kalau kau mengerti maksud ku-tentunya.. Aku membiarkan dia melihat diri ku sepenuhnya, aku membiarkan dia masuk ke dunia yang aku sendiri tidak pernah kunjungi. Apa yang kita lakukan semalam sungguh jauh di luar... Aku tidak memiliki kata-katanya, aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya, tapi yang jelas, apa yang kita lakukan melebihi apapun yang pernah aku bayangkan untuk lakukan. Aku kira semalam bisa merubah pikirannya atau sedikit menggeser keputusannya untuk pergi malam ini. Tapi mengecewakannya, saat aku bangun pagi ini, aku menemukan sisi ku dingin, dia tidak disini, dan hampir seluruh barangnya telah menghilang. Saat aku lihat lebih dekat lagi, sepertinya aku harus meralat menjadi seluruh barangnya telah menghilang, yang tersisa disini hanya barang yang tidak ia inginkan. Dia meninggalkan ku, tanpa mengucapkan perpisahan. Pria macam apa itu? Bahkan ayah ku saja masih cukup repot-repot mencium kepala ku sebelum ia pergi. Sungguh aku tidak mengerti mengapa ia melakukan itu, apa semalam membuatnya takut? Apa dia takut aku akan menahannya untuk pergi? Karena jujur saja, aku tidak akan pernah melakukan itu, kalau ia memang ingin pergi, aku tidak bisa memaksakan tekad ku, aku akan membiarkannya pergi, walaupun itu berarti menangis selama 5 hari berturut-turut dan menyembunyikan diri ku di kamar sesering yang aku bisa selama sebulan seperti yang aku lakukan secara diam-diam saat ayah ku pergi. Kenapa ia tidak bisa mengatakan perpisahannya saja? Kenapa ia harus diam-diam pergi? Apa itu alasan dia melakukan apa yang ia lakukan semalam, membuat ku terlalu lelah untuk bahkan tetap bangun untuk 5 menit setelahnya? Itu sungguh sangat jahat! Dia bajingan! Dia bahkan bisa mempararelkan posisi ayah ku dengan perlakuannya ini.

Saat aku keluar dari kamarnya setelah kembali dengan pakaian lengkap ku, aku tidak melewatkantahu tatapan iba yang ditujukan pada ku dari para anggota persaudaraan. Bahkan tanpa tatapan mereka, aku sudah cukup merasa malu pada diri ku sendiri. Aku membiarkan diri ku percaya dengan omong kosong yang dia katakan, aku seharusnya tahu lebih baik kalau pria sepertinya itu hanya manis di mulut saja, mereka rela mengatakan apapun demi mengambil apa yang mereka inginkan, dan setelah berhasil, mereka pergi begitu saja. Sungguh sangat bajingan! Argh! Aku sungguh sangat membencinya! Aku tidak percaya aku jatuh ke perangkapnya, sungguh aku sangat bodoh, aku seharusnya percaya pada insting pertama ku tentangnya, aku seharusnya menjauh. Fuck!

Untuk sebuah alasan, saat aku sampai kembali di kamar asrama ku, aku menemukan Emily masih tertidur, sungguh bukan kebiasaan dia tidur sampai sesiang ini, dia biasanya bangun pagi, terlalu pagi bahkan, apa ia kembali tidur lagi setelah bangun tadi? Aku masuk semakin dalam dan aku mencium bau yang sangat mengejutkan di pakaian yang tercampakan begitu saja di kaki kasur, aku mencium alkohol dan rokok disana. Apa ia mendatangi pesta semalam? Apa ia minum? Dimana aku sampai tidak tahu apapun tentang ini? Ah ya.. Benar, aku terlalu sibuk ditipu oleh dia di kamarnya. Haruskah aku membangunkan Emily dan membuktikan teori ku? Ya, mungkin aku harus

Aku mengguncangkan tubuhnya dari mulai perlahan sampai akhirnya kencang, saat ia tidak bangun juga, aku mulai mengira ia mati dan mengecek denyut di lehernya yang jelas masih berdenyut. Jadi hanya ada dua kemungkinan, antara Emily pingsan, atau semalam ia mabuk berat. Aku sungguh melewatkan banyak hal karena dia. Aku sungguh membenci dia karena dia sangat menguasai hidup ku, dia seperti semut yang selalu ada di mana-mana tanpa di undang. Aku sangat membencinya! Argh! Aku harap aku bisa membunuhnya!!

"Emily, kalau kau masih hidup, bangun saat ini juga!" Uh.. Aku merasa seperti seorang ibu yang sedang mengatasi anaknya yang malas bangun..

"Aku masih hidup dan aku juga sudah bangun" balasnya menggumam malas

The Secret Life of The Perfect Daughter (The Secret Life Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang