20. A White Rabit In A Snow Storm

5.9K 229 0
                                    

Aku tidak berakhir dengan positif asli, tapi aku berakhir dengan sesuatu yang jauh lebih buruk dari itu. Aku menang, dan dia mengaku kalah. Dia memang tidak melakukannya tepat setelah itu, dia menunggu sampai aku tidak lagi mengira dan sungguh hampir melupakannya. Tantangan kita beberapa bulan lalu, aku memenangkannya, dan aku tidak tepatnya melakukan apapun untuk memenangkan tantangan itu karena aku sadar kalau itu konyol dan akan menjebak diri ku sendiri, aku tidak tahu kalau tidak melakuakan apapun adalah kuncinya. Kenapa aku membiarkan ini terjadi? Kenapa aku dengan tololnya menantangnya? Ini bukan lagi SMA dimana semua hanya sebuah permainan dan percobaan, ini sudah kuliah, apa yang dulu hanya sebuah permainan, sekarang menjadi kehidupan, kau tidak bisa lagi bermain dengannya. Mengapa kau sangat tolol, Abigail?

3 hari lalu...

Aku merasa seperti wanita murahan, lagi, aku membiarkannya tidur dengan ku, lagi. Ini buruk, aku harus menjauh darinya, atau aku akan berakhir buruk. Dia masalah.

Aku berusaha pergi meninggalkan kasurnya, tapi aku terjebak, entah bagaimana di tengah saat kita tidur, kaki kita berakhir saling tindih, dan juga tangan dia menjaga ku untuk tetap di tempat, kemungkinan untuk menahan ku agar tidak terjatuh dari kasur, tapi itu malah menjebak ku. Sekarang aku terjebak di kasurnya. Bukan berarti ini tidak nyaman, karena anehnya ada disini di kasurnya bersamanya terasa nyaman. Oh.. Tidak, tolong jangan buat aku memiliki perasaan untuknya.. Karena itu akan membuat situasi semakin rumit, dia teman sekamar ku, dan tidak ada cara untuk menyingkirkannya dalam waktu dekat sebelum rasa ini semakin muncul kalau memang sebenarnya ada rasa. Ini tidak bisa terjadi, sebelum ada rasa, aku harus menemukan sesuatu untuk melupakan ini. Aku butuh Chloe, tapi sebelumnya, aku harus menemukan cara untuk lepas dari sini

"You reach Chloe Law, leave your name and number if you're not in my contact, don't leave a message if it's not urgent" beep..

"Hey, Chloe, aku tahu kau bilang 'no message', tapi ini penting, aku ada sedikit masalah, seperti masalah yang sangat masalah, dan aku butuh bantuan mu, hubungi aku kembali secepat mungkin" bagaimana aku harus mengakhiri ini? "okay. Telepon aku kembali secepatnya. Bye"

Musim panas tinggal beberapa hari lagi, mungkin lebih tepatnya 6 hari lagi, tapi karena ini bukan lagi SMA, masih akan ada kelas bahkan setelah musim panas dimulai sampai bulan depannya. Aku sungguh berharap aku bisa bertahan sampai hari itu. Dengan segala hal yang sedang terjadi saat ini, aku ada perasaan kalau itu adalah kemungkinan yang tipis kalau apapun ini tidak di atasi sebelum terlambat

Chloe akhirnya membalas telepon ku keesokan harinya, sayangnya, saat ini dia bukan tepatnya orang yang bisa dipercaya untuk melakukan apa yang aku minta lagi, dia sendiri sedang terlibat kisah cinta besar-besaran dengan seorang pria, yang sudah menikah, atau akan segera bercerai, terserah yang mana yang lebih cocok, untuk bisa membantu dengan masalah ku. Jadi sekarang, aku harus mengatasinya sendiri.

"Kau menghindari ku"

"Aku yang seharusnya mengatakan itu"

"Kenapa begitu?"

"Kau yang tidak kembali ke asrama setelah itu"

"Touché" ia tertawa "dan sejak sekarang aku telah kembali, kau berusaha menghindari ku lagi"

"Aku tidak menghindari mu, Lyander" ucap ku, dan karena aku ingin membuktikan teori ku, aku mendekati dirinya "apa alasan ku menghindari mu?" Tantang ku menjaga secara ku tetap normal

"Aku tidak tahu, kau beri tahu aku" balasnya menantang ku "apa kau mendapat positif palsu lagi?"

"Tidak kali ini" aku menggeleng "kau berharap aku mendapat positif palsu lagi?"

"Yeah, karena aku sangat menyukai rasa mencekat kemungkinan aku akan menjadi seorang ayah" balasnya sarkastis

"Aku tidak akan ada disini kalau aku menghindari mu" ucap ku berjalan melewatinya

The Secret Life of The Perfect Daughter (The Secret Life Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang