14. Started With The Truth

8.5K 284 0
                                    

Saat ini aku sedang di perpustakaan, aku harus menyelesaikan tugas ku tapi aku tidak bisa fokus. Aku harus menyelesaikan tugas ini karena aku harus menemui kakak ku besok, jadi aku tidak memiliki waktu lagi. Aku mencoba untuk setengah jam sebelum akhirnya menyerah. Melewati ruang kelas ku, aku melihat profesor yang memberikan tugas masih ada di ruangan itu, jadi aku pun masuk dan menyapanya, lalu aku meminta ijinnya untuk memberi ku perpanjangan waktu sejak ada keluarga datang berkunjung, ia memberi ku keringanan 2 hari dan sebagai gantinya aku yang tadinya hanya harus membuat 1,5 halaman, sekarang menjadi dua kali lipatnya. Tidak apa, aku bisa melakukannya, aku juga akan berakhir menulis 3 halaman juga.. aku terlalu rajin dan menyukai pelajaran ini
Pemberhentian ku selanjutnya adalah apotek, aku harus mencari kepastian, kalau aku tidak 'itu', aku sebaiknya mengecek ke dokter dan mencari tahu apa ada yang salah dengan ku, juga sekalian meminta resep pil, untuk jaga-jaga agar hal ini tidak terulang lagi

Aku sudah dalam perjalanan kembali ke asrama saat aku melihatnya. Sepertinya dunia ini tahu apa yang ku butuhkan saat ini. Aku harus memberi tahunya, walaupun aku belum yakin, aku harus memberi tahunya. Jadi selanjutnya ia akan lebih hati-hati. Ya, aku mengatakan selanjutnya, jadi ya, hal itu akan terjadi lagi, aku tidak akan bersikap munafik dengan mengatakan aku tidak akan melakukannya lagi, karena itu akan menjadi kebohongan terdangkal yang pernah aku katakan. Tapi tentu saja aku tidak akan membiarkannya tahu, aku masih memiliki tantangan untuk ku menangkan, bukan? Hanya karena kondisi saat ini tidak berarti tantangannya selesai, untuk ku, itu masih berjalan sampai salah satu dari kita mengucapkan keyword kekalahannya, dan kata itu tidak perlu disebutkan saat ini

"Bisa aku bicara pada mu?" Ucap ku berdiri di belakangnya "tunggu, aku kira kau berhenti merokok" lanjut ku saat aku mencium bau pekat rokok dari bajunya

"Memang, tapi yang lain tidak" balasnya setelah berbalik "apa yang ingin kau bicarakan, Abigail? Kau datang untuk menyatakan kekalahan?" Lanjutnya tersenyum

"Tidak, lebih buruk dari itu" balas ku menggeleng

"Apa yang lebih buruk dari itu?" Tanyanya terlihat tidak percaya

"Kecelakaan" balas ku "jenis yang menciptakan hidup baru"

"Apa?" Sekarang ia terlihat terkejut

"Aku terlambat, sangat terlambat" ucap ku mengangkat bahu, dia membuka mulutnya tapi tidak ada kata yang keluar dari sana "aku belum mengecek, jadi belum pasti" lanjut ku berusaha meringankan suasana

"Tapi terlambat tidak pernah menjadi berita baik" gumamnya pelan lalu menarik kaosnya seperti kaos itu terlalu sempit, membuatnya menunjukkan beberapa garis hitam di tubuhnya. Aku belum sempat menginspeksi apa saja gambar yang ada disana, padahal aku sudah 2 kali melihatnya secara dekat, hanya saja perhatian ku tidak pernah menuju kesana, atau mata ku.. "Aku tidak mengerti, bagaimana bisa? Apa yang kita lakukan aman, aku selalu melakukannya dengan aman, aku tidak pernah lupa" ucapnya menggeleng

"Bisa saja karena aku ada masalah, ada kemungkinan, tidak perlu panik" ucap ku menepuk bahunya "kadang wanita bisa seperti itu" lanjut ku mengangkat bahu ku, menyembunyikan rasa khawatir yang terus menjerat di dada ku. Bagaimana kalau ternyata aku positif? Apa yang akan ia lakukan? Dia mengatakan tidak pernah ingin menjadi ayah. Ah, sial. Kenapa hidup ku harus menjadi sangat rumit? "well, aku akan kembali ke asrama sekarang dan melakukan tesnya"

"Sepertinya aku akan ikut dengan mu, lebih cepat lebih baik" ucapnya menyisirkan jarinya ke rambutnya lalu menahan tangannya di belakang kepala, satu kebiasaan yang telah ku kenali sebagai gerakan gugupnya, yang terjadi sangat jarang, tepatnya hanya 1 : 100 kejadian

Membaca petunjuk di belakang boxnya, aku pun mulai tesnya, bukan hal yang sulit, yang harus kau lakukan hanya buang air kecil di stik tes lalu menunggu 3 menit sampai layar kecil stik menunjukkan hasil tes. Huh, aku sungguh berharap mendapatkan hasil negatif. Saat aku sudah selesai, aku keluar dari stall toilet asrama yang berada dalam kamar mandi campuran, jadi sesaat aku keluar, Lyander bisa langsung mendatangi ku, tidak bisa bersembunyi

The Secret Life of The Perfect Daughter (The Secret Life Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang